Home » , » Range of Motion ( ROM )

Range of Motion ( ROM )




Pengertian
•Range of Motion (ROM) adalah suatu teknik dasar yang digunakan untuk menilai gerakan dan untuk gerakan awal ke dalam suatu program intervensi terapeutik
•Gerakan dapat dilihat sebagai tulang yang digerakkan oleh otot ataupun gaya ekternal lain dalam ruang geraknya melalui persendian.
•Bila terjadi gerakan, maka seluruh struktur yang terdapat pada persendian tersebut akan terpengaruh, yaitu: otot, permukaan sendi, kapsulsendi, fasia, pembuluh  darah dan saraf.
•Gerakan yang dapat dilakukan sepenuhnya dinamakan range of motion (ROM)
•Untuk mempertahankan ROM normal, setiap ruas harus digerakkan pada ruang gerak yang dimilikinya secara periodik.
•Faktor-faktor yang dapat menurunkan ROM, yaitu penyakit – penyakit sistemik, sendi, nerologis ataupun otot; akibat pengaruh cedera atau pembedahan; inaktivitas atau imobilitas.
•Dari sudut terapi, aktivitas ROM diberikan untuk mempertahankan mobilitas persendian dan jaringan lunak untuk meminimalkan kehilangan kelentukanjaringan dan pembentukan kontrtur.
•Teknik ROM tidak termasuk peregangan yang ditujukan untuk memperluas ruang gerak sendi.
•Dari sudut terapi, aktivitas ROM diberikan untuk mempertahankan mobilitas persendian dan jaringan lunak untuk meminimalkan kehilangan kelentukan jaringan dan pembentukan kontrtur.
•Teknik ROM tidak termasuk peregangan yang ditujukan  untuk memperluas ruang gerak sendi.
Jenis – jenis latihan ROM

•Passive ROM (PROM)

•Active ROM (AROM)

•Active-Assistive ROM (A-AROM), adalah jenis AROM yang mana bantuan diberikan melalui gaya dari luar apakah secara manual ataumekanik, karena otot penggerak primer memerlukan bantuan untuk menyelesaikan gerakan.
Indikasi dan sasaran PROM

•Indikasi PROM
–    Pada daerah dimana terdapat inflamasi jaringan akut yang apabila dilakukan pergerakan aktif akan menghambat proses penyembuhan
–    Ketika pasen tidak dapat atau tidak diperbolehkan untuk bergerak aktif pada ruas atau seluruh tubuh, misalnya keadaan koma, kelumpuhan atau bed rest total

•SasaranPROM

–    Mempertahankan mobilitas sendi danjaringan ikat
–    Meminimalisir efek dari pembentukan kontraktur
–    Mempertahankan elastisitas mekanis dari otot
–    Membantuk kelancaran sirkulasi
–    Meningkatkan pergerakan sinovial untuk nutrisi tulang rawan serta difusi persendian
–    Menurunkan atau mencegah rasa nyeri
–    Membantu proses penyembuhan pasca cedera dan operasi
–    Membantu mempertahankan kesadaran akan gerak dari pasen
Kegunaan lain dari PROM
Pada saat memeriksa:
–    Menentukan keterbatasan gerak
–    Stabilitas sendi
–    Menentukan elastisitas otot dan jaringan ikat sendi
•Untuk memberikan contoh gerakan aktif
•Pada saat mempersiapkan pasen untuk melakukan latihan dengan teknik peregangan
Indikasi AROM
•Pada saat pasen dapat melakukan kontraksi otot secara aktif dan menggerakkan ruas sendinya baik dengan bantuan atau tidak
•Pada saat pasen memiliki kelemahan otot dan tidak dapat menggerakkan persendian sepenuhnya, digunakan AAROM
•AROM dapat digunakan untuk program latihan aerobik
•AROM digunakan untuk memelihara mobilisasi ruas diatas dan dibawah daerah yang tidak dapat bergerak

Sasaran AROM
•Apabila tidak terdapat inflamasi dan kontraindikasi, sasaran PROM serupa dengan AROM.
•Keuntungan fisiologis dari kontraksi otot aktif dan pembelajaran gerak dari kontrol gerakvolunter.
•Sasaranspesifik:
–    Memelihara elastisitas dan kontraktilitas fisiologis dari otot yang terlibat
–    Memberikan umpan balik sensoris dari otot yang berkontraksi
–    Memberikan rangsangan untuk tulang dan integritas jaringan persendian
–    Meningkatkan sirkulasi
–    Mengembangkan koordinasi dan keterampilan motorik
Keterbatasan Latihan ROM
•Passive ROM
–    PROM tidakdapat:
•    Mencegah atrofi otot
•    Meningkatkan kekuatan dan daya tahan
•    Membantu sirkulasi

•Active ROM
–    Untuk otot yang sudah kuat tidak akan memelihara atau meningkatkan kekuatan
–    Tidak akan mengembangkan keterampilan atau koordinasi kecuali dengan menggunakan pola gerakan

Kontra indikasi dan hal-hal yang harus diwaspadai pada latihan ROM
•    Latihan ROM tidak boleh diberikan apabila gerakan dapat mengganggu proses penyembuhan cedera
–    Gerakan yang terkontrol dengan seksama dalam batas –batas gerakan yang bebas nyeri selama fase awal penyembuhan akan memperlihatkan manfaat terhadap penyembuhan dan pemulihan
–    Terdapatnya tanda – tandaterlalu banyak atau terdapat gerakan yang salah, termasuk meningkatnya rasa nyeridan peradangan
•    ROM tidak boleh dilakukan bila respon pasen atau kondisinya membahayakan(life threatening)
–    PROM dilakukan secara hati – hati pada sendi – sendi besar, sedangkan AROM pada sendi ankle dan kaki untuk meminimalisasi venous stasis dan pembentukan trombus
–    Pada keadaan setelah infark miokard, operasi arteri koronaria, dan lain-lain, AROM pada ekstremitas atas masih dapat diberikan dalam pengawasan yang ketat

Prinsip – prinsip penerapan teknik ROM
• Pemeriksaan, penilaian dan rencana perlakuan
–    Pemeriksaan dan penilaian kelemahan pasen, tentukan prognosis, pencegahan serta rencana intervensi
–    Tentukan kemampuan pasen untuk mengikuti program
–    Tentukan seberapa banyak gerakan yang dapat diberikan
–    Tentukan polagerak ROM
–    Pantau kondisi umum pasen
–    Catat serta komunikasikan temuan – temuan serta intervensi
–    Lakukan penilaian ulang serta modifikasi intervensi bila diperlukan

• PenerapanTeknik ROM
–    Untuk mengendalikan gerakan genggamlah ekstremitas disekitar sendi. Apabila persendian terdapat nyeri, modifikasi pegangan
–    Beri penunjang bagi daerah yang memiliki integritas struktural yang leman, misalnya tempat patahan atau segmen yang mengalami kelumpuhan
–    Gerakkan segmen diseluruh ruang gerak yang bebas rasa nyeri hingga sampai terdapat resistensi / tahananjaringan
–    Lakukan gerakan dengan lembut dan berirama 5 sampai10 repetisi

•Pada PROM
–    Gaya untuk gerakan adalah berasal dari eksternal (terapist atau mesin)
–    Tidak terdapat resistensi aktif dari penderita
–    Gerakan dilangsungkan di dalam ROM yang mana terdapat rentang gerak tanpa adanya nyeri atau gaya yang dipaksakan

• Pada AROM
–    Peragakan gerakan yang diinginkan kepada penderita dengan menggunakan PROM, kemudian mintalah kepada penderita untuk melakukan gerakan tersebut. Beri bantuan bila dibutuhkan
–    Bantuan dibutuhkan pada gerakan halus atau terdapat kelemahan.
–    Gerakan dilakukan pada ruang gerak sendi yang tesedia.











Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di My Documentku

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda Copy-paste di blog or web teman-teman semua, Jangan Lupa di Like or commentnya ya...
Terima kasih

 
© 2010-2012 My Documentku