DEFINISI
Limfoma adalah kanker jaringan. Limfoid. Klasifikasi tergantung pada
4 gambaran utama: tipe sel, derajat deferensiasi, tipe reaksi yang
menghasilkansel tumor dan pola pertumbuhan.(doengoes, marilynn, 2000).
Limfoma merupakn tumor jinak yang kadang didapatkan didalam dan
diantara struktur, dikepala, leher, ketiak, lipatan paha.
ETIOLOGI
§ Genetik
§ Faktor lingkungan
§ Abnormalitas genetik
MANIFESTASI KLINIS
Gejala umum
dapat berupa demam, berkeringat malam, bb menurun dan pada aksila limfoma
ditemukan tanda:
·
Benjolan pada aksila
·
Rasa nyeri bila benjolan
ditekan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
·
USG
·
Foto thorak
·
Pemeriksaan laboratoorium:
pemeriksaan Hb, lyimphosite, monocyte, rombosite, pemeriksaan uji fungsin
hati/ginjal rutin.
PATOFOSIOLOGI
PENATALAKSANAAN
- Pembedahan :
Dilakukan untuk mengambil massa/tumor
ASUHAN
KEPERAWATAN
Pengkajian
1.
Identitas pasien
meliputi: nama, umur, jenis kelamin, suku bangsa, pekerjaan,
pendidikan, agama, alamat dan tanggal mrs.
2.
Keluhan utama
biasanya px akan mengeluh adanya benjolan.
3.
Riwayat penyakit sekarang
Pada umumnya px limfoma didapat keluhan benjolan, terasa nyeri bila
ditekan, kadang-kandang disertai dgn kesulitan bernafas, gangguan penelanan,
berkeringat dimalam hari. Px biasanya mengalami demam, pada px limfoma
didapatkan penurunan BB.
4.
Riwayat penyakit dahulu
Pada px dgn limfoma biasanya diperoleh riwayat penyakit seperti
pembesaran pada area spt: leher, ketiak, dll. Px dgn transpantasi ginjal atau
jantung.
5.
Riwayat penyakit keluarga
meliputi susunan anggota keluarga yg mempunyai penyakit yang sama
dgn px. Ada atau tidaknya rwayat penyakit menular, penyakit keturunan
seperti:DM, hipertensi dll.
6.
Pola fungsi kesehatan
a.
Pola persepsi dan tata laksana
hidup sehat
Meliputi biasanya px dlm menjaga kondisinya agar tetap sehat, px selalu pergi kedokter/hanya membeli
obat ditoko/warung jika ada anggota keluarganya yg sakit.
b.
Pola nutrisi dan metabolisme
Pada px ini sering ditemukan gangguan penelanan, penurunan nafsu
makan, px biasanya mengeluh sakit jika untuk meenelan makanan, pada px ini
sering didapatkan penurunan BB.
c.
Pola eliminasi
Px ini tdk mengalami masalah pada pola eliminasi BAK dan BAB,
konsistensi, warna, bau, masih normal. Namun, frekwensi BAB menjadi
berkurang/lebih jarang dikarenakan asupan nutrisi berkurang.
d.
Pola tidur dan istirahat
pada px ini biasanya mengalami gangguan pada pola tidur/istirahat karena px lebih
cemas dgn keadaannya, seringnya mengeluarkan keringat pd malam hari, demam,
rasa nyeri pd daerah benjolan.
e.
Pola aktivitas dan latihan
Pada px ini tdk terdapat gangguan pd aktivitas/latihannya. Px dpt
beraktivitas scr mandiri tanpa hrs dibantu keluarga/perawat.
f.
Pola persepsi dan konsep diri
Px tdk mengalami masalah pd pola ini, karena px berkeyakinan bahwa
penyakitnya bisa disembuh kan.
g.
Pola sensori dan kognitif
Pada umumnya px tdk mengetahui apa penyakitnya, penyebab dari
penyakitnya, bagaimana cara pengobatan dan pencegahannya penyakit tsb.
h.
Pola reproduksi seksual
Biasanya px sudah berkeluarga dan mempunyai anak maka akan mengalami
pola seksual dan reproduksi, jika px belum berkeluarga tdk mengalami gangguan.
i.
Pola hubungan dan peran
Meliputi hubungan px dgn rekan, keluarga, saudara mengalami
gangguan/tidak.
j.
Pola penanggulangan strees
Mengkaji px utk mengetahui gangguan psikologis dan faktor penyebab
dlm menghadapi mx/stressor espon yg dihadapi.
k.
Pola tata nilai dan kepercayaan
Pada px ini akan mengalami perubahan/ gangguan dlm menjalankan
sholst dgn cara duduk dan dilakukan diatas tempat tidur.
PEMERIKSAAN
FISIK
a.
Keadaan umum
Px lemah, cemas, nyeri pd benjolan, demam, berkeringat pd malam
hari, penurunan BB.
b.
Kulit, rambut, kuku
Tidak
ada perubahan.
c.
Kepala dan leher
Terdapat
benjolan pd leher, yg terasa nyeri bila ditekan.
d.
Mata
Tidak ada masalah/perubahan.
e.
THT dan mulut
Tidak
ada masalah/perubahan.
f.
Thorak dan abdomen
Pada
pemeriksa yg dilakukan tdk didapatkan perubahan pd thorak
maupun abdomen.
g.
Sistem respirasi
Biasanya
px mengeluh dirinya mengeluh sulit utk bernafas krn ada benjolan.
h.
Sistem kardiovaskuler
Tidak
ada mx/perubahan.
i.
Sistem genitourinaria
Tidak
ada perubahan.
j.
Sistem gastrointestinal
Biasanya
px mengalami anorexia krn rasa sakit yg dirasakan saat menelan makanan, shg px
sering mengalami penurunan BB.
k.
Sistem muskuluskeletal
Pada px ini tdk ada masalah.
l.
Sistem endokrin
Pada
px ini terjadi pembesaran kelenjar limfe.
m.
Sistem persyarafan
Px ini sering merasa cemas akan kondisinya, penyakit yg sedang
dideritanya.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1.
Perubahan nurtisi (kurang dari
kebutuhan) berhubungan dgn asupan nutrisi yg kurang ditandai dgn px anorexia,
sakit bila digunakan utk menelan, BB menurun.
2.
Resti terjadinya infeksi
berhubunga dgn proses iflamasi ditandai dgn peningkatan suhu tubuh,
berkerinngat dimalam hari.
3.
cemas berhubungan dgn kurangnya
pengetahuan tentang penyakitnya ditandai
dgn pxsering bertanya tenteng penyakitnya, px cemas, gelisah.
INTERVENSI
KEPERAWATAN
Diagnosa “1”
purubahan nutrisi (kurang dai kebutuhan) berhubungan dn asupan nutrisi yg
kurang ditandai dgn px anorexia, sakit bila digunakan utk menelan, makanan, BB
menurun.
Tujuan:
kebutuhan nutrisi terpenuhi dlm waktu 1x 24 jam.
Krieria hasil: BB
meningkat, nafsu makan px meningkat, gangguan penelanan berkurang, rasa sakit
pada waktu menelan berkurang.
Intervensi dan
rasional :
1.
lakukan pendekatan pada px dan
keluarga
R/: px dan keluarga lebih koopertif
2.
jelaskan pd px penyebab dari
rasa sakit & cara mengurangi rasa sakit.
R/: px mendapat imfomasi yg tepat
3.
jelaskan pd px ttg penyakitnya & akibatnya jika ia
tdk makan
R/: px mendapat imformasi yg tepat
4.
anjurkan pd klg utk memberikan
makanan yg ringan utk dicerna ex: bubur
R/:utk memudahkan px menelan
5.
observasi ttv
R/: utk mengetahui perkembangan px
6.
kolaborasi dgn tim kesehatan
& ahli gizi
R/: utk menentukan diet yg diperoleh px
Diagnosa “2”
resti terjadinya ifeksi berhubungan dgn proses inflamasi ditandai dgn
peningkatan suhu tubuh, berkeringat dimalam hari.
Tujuan: tdk
terjadi infeksi
Kriteria hasil : suhu tubuh dalam batas normal
(36,5-37,5 c), tdk ada tanda-tanda inflamasi, keringat berkurang.
Intervensi dan rasional:
1.
beri penjelasan ttg terjadinya
infeksi
R/:
px mengetahui proses terjadinya infeksi
2.
beri tahu px ttg tanda-tanda
inflamasi
R/:
px mengetahui tanda-tanda inflsamasi dan pencegahannya
3.
beri kompres basah
R/;
utk menurunkan suhu px
4.
anjurkan px utk memakai baju yg
menyarap keringat
R/:
agar keringat mudah diserap baju dan kulit tdk lembab
5.
anjurkan px utk menjaga
kebersihan tubuhnya, mengganti baju jika basah oleh keringat
R/:
agar tubuh tetap bersih & mencegah tjdnya infeksi
6.
kolaborasi dgn tim dokter dlm
pembertian obat
R/:
diharapkan dapat mempercepat proses kesembuhan px
Diagnosa “3”
cemas berhubungan dgn kurangnya pengetahuan ttg penyakitnya ditanda dgn px
sering bertanya ttg penyakitnya, px cemas, gelisah.
Tujuan:
kecemasan hilang
Kriteria hasil : px tenang, tdk gelisah, tdk cemas, px
mengatahui ttg penyakitnya, penyembuhan &pencegahannya, ttv dlm batas
normal.
Intervensi dan
rasional:
1.
Berikan health education ttg
penyakitnya, pencegahan dan penyembuhannya.
R/:
px mengetahui ttg penyakitnya, menambah pengethuan serta mengurangi rasa cemas.
2.
dengarkan yg menjadi mx dan
keluhan px.
R/:
diharapkandapat membantu mengurangi
masalah px.
3.
ajarkan & tekankan pd px
utk istirahat & menenangkan diri.
R/:
diharapkan dpt meningkatkan ststus mental px shg dpt mempercepat proses
penyembuhan.
4.
observasi ttv.
R/:
utk mengetahui perkembangan px.
IMPLEMENTASI
Implementasi yg
dimaksud adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana perawatan meliputi:
tindakan perawatan yg direncanakan oleh perawat, melaksakan advis dokter &
ketentuan rumah sakit.
EVALUASI
Perbandingan yg
sistematis dari tindakan masalah kesehatan dgn tujuan yg telah dilakukan dgn
cara berkesinambungan dgn melibatkan klien dan tenaga kesehatan yg lain.
(Nasrul, effendi,1995).
DAFTAR
PUSTAKA
·
Arief manjoer, 2000. kapita
selekta kedokteran. Edisi 3 jilid 1. jakarta: media aesculapitus FKUI.
·
Sjamsusuhidayat, r, de jong,
wim, buku ajar ilmu bedah. Edisi 2 . jakarta: EGC.
·
Carpenito, lynda juall.
Diagnosa keperawatan. Edisi 3. jakarta: EGC.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda Copy-paste di blog or web teman-teman semua, Jangan Lupa di Like or commentnya ya...
Terima kasih