Tampilkan postingan dengan label ANFIS. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ANFIS. Tampilkan semua postingan

KAMUS KEDOKTERAN GRATIS?

http://xtragfx.com/uploads/posts/2012-05/1337861396_54uybgvn.jpg

Pada sore nan cerah  saya mau sharing tentang Kamus Kedokteran "Stedman's Electronic Medical Dictionary v6.0 673"  yang bisa anda dapatkan secara gratis. Walaupun file size yang gede tapi ga diragukan lagi kegunaanya buat anda yang masih kuliah maupun sudah bekerja buat referensi, maupun pengganti kamus kedokteran kertas. Sayangnya Software ini masih berbahasa Inggris, mungkin bakal ade Versi jawanya di kemudian hari.hehehe. Terdiri dari 2 CD yang yang dibungkus dalam file ISO yang bisa anda Extract menggunakan Magic ISO maupun Izarc yang dapat anda Download Secara Gratis DISINI atau DISINI.


Langsung saja dibawah ini Link DOWNLOADNYA DIBAWAH INI:

Semoga bermanfaat



Sumber:  www.indowebster.com







ANATOMI FISIOLOGI JANTUNG


A.    POSISI
Jantung terletak di rongga dada, di ruang antara paru-paru, terletak lebih ke arah kiri daripada kanan dengan bagian apex di bagian bawah dan base di bagian atas. Organ-organ yang berasosiasi dengan jantung:
1.      Inferior: bagian apex berbatasan dengan central tendon diafragma.
2.      Superior: pembuluh darah besar seperti aorta, vena cava superior, arteri pulmonal dan vena pulmonal.
3.      Posterior: esofagus, trakea, bronchus kanan dan kiri, descending aorta, vena cava inferior, dan tulang rusuk.
4.      Lateral: paru-paru, paru-paru kiri overlap sisi kiri jantung.
5.      Anterior: sternum, otot intercosta
6.      Apex jantung terletak di  ICS ke 5, 9 cm dari midline.
B.     BENTUK SERTA UKURAN JANTUNG
Jantung merupakan organ utama dalam sistem kardiovaskuler. Jantung dibentuk oleh organ-organ muscular, apex dan basis cordis, atrium kanan dan kiri serta ventrikel kanan dan kiri. Ukuran jantung panjangnya kira-kira 12 cm, lebar 8-9 cm seta tebal kira-kira 6 cm.
Berat jantung sekitar 7-15 ons atau 200 sampai 425 gram dan sedikit lebih besar dari kepalan tangan. Setiap harinya jantung berdetak 100.000 kali dan dalam masa periode itu jantung memompa 2000 galon darah atau setara dengan 7.571 liter darah.
Posisi jantung terletak diantar kedua paru dan berada ditengah tengah dada, bertumpu pada diaphragma thoracis dan berada kira-kira 5 cm diatas processus xiphoideus.
Pada tepi kanan cranial berada pada tepi cranialis pars cartilaginis costa III dextra, 1 cm dari tepi lateral sternum. Pada tepi kanan caudal berada pada tepi cranialis pars cartilaginis costa VI dextra, 1 cm dari tepi lateral sternum. Tepi kiri cranial jantung berada pada tepi caudal pars cartilaginis costa II sinistra di tepi lateral sternum, tepi kiri caudal berada pada ruang intercostalis 5, kira-kira 9 cm di kiri linea medioclavicularis.
C.    RUANG DALAM JANTUNG
Ada 4 ruangan dalam jantung dimana dua dari ruang itu disebut atrium dan sisanya adalah ventrikel. Pada orang awam, atrium dikenal dengan serambi dan ventrikel dikenal dengan bilik.
Kedua atrium merupakan ruang dengan dinding otot yang tipis karena rendahnya tekanan yang ditimbulkan oleh atrium. Sebaliknya ventrikel mempunyai dinding otot yang tebal terutama ventrikel kiri yang mempunyai lapisan tiga kali lebih tebal dari ventrikel kanan.
Kedua atrium dipisahkan oleh sekat antar atrium (septum interatriorum), sementara kedua ventrikel dipisahkan oleh sekat antar ventrikel (septum inter-ventrikulorum). Atrium dan ventrikel pada masing-masing sisi jantung berhubungan satu sama lain melalui suatu penghubung yang disebut orifisium atrioventrikuler. Orifisium ini dapat terbuka atau tertutup oleh suatu katup atrioventrikuler (katup AV). Katup AV sebelah kiri disebut katup bikuspid (katup mitral) sedangkan katup AV sebelah kanan disebut katup trikuspid.



D.    KATUP-KATUP JANTUNG
1.      Katup atrioventrikuler
Terletak antara atrium dan ventrikel. Katup yang terletak diantara atrium kanan dan ventrikel kanan mempunyai 3 buah daun katup ( trikuspid). Sedangkan katup yang terletak diantara atrium kiri dan ventrikel kiri mempunyai dua buah daun katup ( Mitral). Memungkinkan darah mengalir dari atrium ke ventrikel pada fase diastole dan mencegah aliran balik pada fase sistolik.
2.      Katup Semilunar
a.       Katup Pulmonal terletak pada arteri pulmonalis dan memisahkan pembuluh ini dari ventrikel kanan.
b.      Katup Aorta terletak antara ventrikel kiri dan aorta.
Kedua katup ini mempunyai bentuk yang sama terdiri dari 3 buah daun katup yang simetris. Danya katup ini memungkinkan darah mengalir dari masing-masing ventrikel ke arteri selama sistole dan mencegah aliran balik pada waktu diastole. 
Pembukaan katup terjadi pada waktu masing-masing ventrikel berkontraksi, dimana tekanan ventrikel lebih tinggi dari tekanan didalam pembuluh darah arteri.

E.     FUNGSI UTAMA JANTUNG
Fungsi utama jantung adalah memompa darh ke seluruh tubuh dimana pada saat memompa jantung otot-otot jantung (miokardium) yang bergerak. Selain itu otot jantung juga mempunyai kemampuan untuk menimmbulkan rangsangan listrik.
Kedua atrium merupakan ruang dengan dinding otot yang tipis karena rendahnya tekanan yang ditimbulkan oleh atrium. Sebaliknya ventrikel mempunyai dinding otot yang tebal terutama ventrikel kiri yang mempunyai lapisan tiga kali lebih tebal dari ventrikel kanan.
Aktifitas kontraksi jantung untuk memompa darah keseluruh tubuh selalu didahului oleh aktifitas listrik. Aktifitas listrik inidimulai pada nodus sinoatrial (nodus SA) yang terletak pada celah antara vena cava suiperior dan atrium kanan. Pada nodus SA mengawali gelombang depolarisasi secara spontan sehingga menyebabkan timbulnya potensial aksi yang disebarkan melalui sel-sel otot atrium, nodus atrioventrikuler (nodus AV), berkas His, serabut Purkinje dan akhirnya ke seluruh otot ventrikel.

Oleh karena itu jantung tidak pernah istirahat untuk berkontraksi demi memenuhi kebutuhan tubuh, maka jantung membutuhkan lebih banyak darah dibandingkan dengan organ lain. Aliran darah untuk jantung diperoleh dari arteri koroner kanan dan kiri. Kedua arteri koroner ini keluar dari aorta kira-kira ½ inchi diatas katup aorta dan berjalan dipermukaan pericardium. Lalu bercabang menjadi arteriol dan kapiler ke dalam dinding ventrikel. Sesudah terjadi pertukaran O2 dan CO2 di kapiler , aliran vena dari ventrikel dibawa melalui vena koroner dan langsung masuk ke atrium kanan dimana aliran darah vena dari seluruh tubuh akan bermuara.
Sirkulasi darah ditubuh ada 2 yaitu sirkulasi paru dan sirkulasi sistemis. Sirkulasi paru mulai dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis, arteri besar dan kecil, kapiler lalu masuk ke paru, setelah dari paru keluar melalui vena kecil, vena pulmonalis dan akhirnya kembali ke atrium kiri. Sirkulasi ini mempunyai tekanan yang rendah kira-kira 15-20 mmHg pada arteri pulmonalis.
Sirkulasi sistemis dimulai dari ventrikel kiri ke aorta lalu arteri besar, arteri kecil, arteriole lalu ke seluruh tubuh lalu ke venule, vena kecil, vena besar, vena cava inferior, vena cava superior akhirnya kembali ke atrium kanan.

Sirkulasi sistemik mempunyai fungsi khusus sebagai sumber tekanan yang tinggindan membawa oksigen ke jaringan yang membutuhkan. Pada kapiler terjadin pertukaran O2 dan CO2 dimana pada sirkulasi sistemis O2 keluar dan CO2 masuk dalam kapiler sedangkan pada sirkulasi paru O2 masuk dan CO2 keluar dari kapiler.
Volume darah pada setiap komponen sirkulasi berbeda-beda. 84% dari volume darah dalam tubuh terdapat pada sirkulasi sistemik, dimana 64% pada vena, 13% pada arteri dan 7 % pada arteriol dan kapiler.

DAFTAR PUSTAKA
Suyono, Slamet dkk, 2001, Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi 3, Balai Penerbit FKUI, Jakarta
Guyton &Hall. 2000. Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC
Brunner & Suddart (2002) “Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah”, Jakarta : AGC.


Buli

Buli merupakan suatu organ berongga yang terletak dibelakang tulang simfisis pubis dan menempati sebagian besar rongga pelvic. Dalam keadaan buli penuh, letaknya lebih tinggi dari tulang simpisis pubis sehingga dapat diraba atau diperkusi dari luar. Bila isi buli melebihi kapasitas buli over distensi, baik akut maupun kronis, maka usus akan terdorong ke atas dan benjolan dapat terlihat dari luar. Berdasarkan topografinya pada laki-laki di bagian posterior buli terdapat vesika seminalis, vasdeferen, ureter dan rectum. Daerah fundus dan posterior dilapisi oleh peritoneum. Secara garis besar dibagi atas dua komponen yaitu : korpus yang terletak diatas orifisium ureter, dan dasar buli yang terdiri dari trigonum posterior deep destrusor dan dinding anterior buli. Secara histologis otot longitudinal dari dasar buli meluas kearah distal kedalam uretra membentuk lapisan longitudinal yang melingkari leher buli. (Harrison Simon CW, 1994 & Tanagho E.A ,1992)
Buli
Buli
Dinding buli terdiri dari 3 lapisan otot detrusor yang arah seratnya saling menyilang sedemikian rupa sehingga kontraksi otot-otot tersebut menyebabkan buli mengkerut, dengan demikian terjadi pengosongan isi rongga. Ureter bermuara pada trigonum buli dengan menembus otot detrusor secara oblig. Perjalanan ureter yang seperti ini dapat memberikan suatu mekanisme katup untuk mencegah kembalinya urin dari buli ke ginjal.( Steer W.D.,1998)
Ada tiga fungsi utama buli yaitu : sebagai reservoir urin, fungsi ekpulsi urin, dan anti refluk. Sebagai reservoir buli-buli berkapasitas 200-400 cc. Fase pengisian buli ditandai dengan penyesuaian volume buli-buli terhadap peningkatan jumlah urin pada suatu tekanan yang rendah,  kurang 20 cm H2O. Dengan penuhnya volume buli-buli akan menyebabkan peregangan dinding yang dapat merangsang reseptor sehingga otot buli berkontraksi, tekanan dalam buli meningkat dan uretra posterior membuka. Keadaan ini dirasakan sebagai perasaan ingin kemih, namun masih dapat diatur secara volunter oleh spingter eksterna.
Pada waktu ekpulsi tekanan buli meningkat 70-100 cmH2O. Kegagalan pada mekanisme penyimpanan ini dapat menyebabkan kerusakan ginjal atau inkontinensia (Tanagho E.A. ,J.W. McAninch,1992)


Ginjal

Anatomi Ginjal

1.  Makroskopis
Ginjal
terletak dibagian belakang abdomen atas, dibelakang peritonium (retroperitoneal), didepan dua kosta terakhir dan tiga otot-otot besar (transversus abdominis, kuadratus lumborum dan psoas mayor) di bawah hati dan limpa. Di bagian atas (superior) ginjal terdapat kelenjaradrenal (juga disebut kelenjar suprarenal). Kedua ginjal terletak di sekitar vertebra T12 hingga L3. Ginjal pada orang dewasa  berukuran panjang 11-12 cm, lebar 5-7 cm, tebal 2,3-3 cm, kira-kira sebesar kepalan tangan manusia dewasa. Berat kedua ginjal kurang dari 1% berat seluruh tubuh atau kurang lebih beratnya antara 120-150 gram.
Ginjal
Ginjal
Bentuknya seperti biji kacang, dengan lekukan yang menghadap ke dalam.  Jumlahnya ada 2 buah yaitu kiri dan kanan, ginjal kiri lebih besar dari ginjal kanan dan pada umumnya ginjal laki-laki lebih panjang dari pada ginjal wanita. Ginjal kanan biasanya terletak sedikit ke bawah dibandingkan  ginjal kiri untuk memberi tempat  lobus hepatis dexter yang besar.  Ginjal dipertahankan dalam posisi tersebut oleh bantalan lemak yang tebal. Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak perirenal dan lemak pararenal) yang membantu meredam guncangan.
Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula fibrosa, terdapat cortex renalis di bagian luar, yang berwarna coklat gelap, dan medulla renalis di bagian dalam yang berwarna coklat lebih terang dibandingkan cortex. Bagian medulla berbentuk kerucut yang disebut pyramides renalis, puncak kerucut tadi menghadap kaliks yang terdiri dari lubang-lubang kecil disebut papilla renalis.
Hilum adalah pinggir medial ginjal berbentuk konkaf sebagai pintu masuknya pembuluh darah, pembuluh limfe, ureter dan nervus. Pelvis renalis berbentuk corong yang menerima urin yang diproduksi ginjal. Terbagi menjadi dua atau tiga kaliks renalis majores yang masing-masing akan bercabang menjadi dua atau tiga kaliks renalis minores.
Medulla terbagi menjadi bagian segitiga yang disebut piramid. Piramid-piramid tersebut dikelilingi oleh bagian korteks dan tersusun dari segmen-segmen tubulus dan duktus pengumpul nefron. Papila atau apeks dari tiap piramid membentuk duktus papilaris bellini yang terbentuk dari kesatuan bagian terminal dari banyak duktus pengumpul (Price,1995 : 773).
2. Mikroskopis
Ginjal terbentuk oleh unit yang disebut nephron yang berjumlah 1-1,2 juta buah pada tiap ginjal. Nefron adalah unit fungsional ginjal. Setiap nefron terdiri dari kapsula bowman, tumbai kapiler glomerulus, tubulus kontortus proksimal, lengkung henle dan tubulus kontortus distal, yang mengosongkan diri keduktus pengumpul. (Price, 1995)
Unit nephron dimulai dari pembuluh darah halus / kapiler, bersifat sebagai saringan disebut Glomerulus, darah melewati glomerulus/ kapiler tersebut dan disaring sehingga terbentuk filtrat (urin yang masih encer) yang berjumlah kira-kira 170 liter per hari, kemudian dialirkan melalui pipa/saluran yang disebut Tubulus. Urin ini dialirkan keluar ke saluran Ureter, kandung kencing, kemudian ke luar melalui Uretra.
Nefron berfungsi sebagai regulator air dan zat terlarut (terutama elektrolit) dalam tubuh dengan cara menyaring darah, kemudian mereabsorpsi cairan dan molekul yang masih diperlukan tubuh. Molekul dan sisa cairan lainnya akan dibuang. Reabsorpsi dan pembuangan dilakukan menggunakan mekanisme pertukaran lawan arus dan kotranspor. Hasil akhir yang kemudian diekskresikan disebut urin.
3.  Vaskularisasi ginjal

Arteri renalis dicabangkan dari aorta abdominalis kira-kira setinggi vertebra lumbalis II. Vena renalis menyalurkan darah kedalam vena kavainferior yang terletak disebelah kanan garis tengah. Saat arteri renalis masuk kedalam hilus, arteri tersebut bercabang menjadi arteri interlobaris yang berjalan diantara piramid selanjutnya membentuk arteri arkuata kemudian membentuk arteriola interlobularis yang tersusun paralel dalam korteks. Arteri interlobularis ini kemudian membentuk arteriola aferen pada glomerulus (Price, 1995).
Glomeruli bersatu membentuk arteriola aferen yang kemudian bercabang membentuk sistem portal kapiler yang mengelilingi tubulus dan disebut kapiler peritubular. Darah yang mengalir melalui sistem portal ini akan dialirkan kedalam jalinan vena selanjutnya menuju vena interlobularis, vena arkuarta, vena interlobaris, dan vena renalis untuk akhirnya mencapai vena cava inferior. Ginjal dilalui oleh sekitar 1200 ml darah permenit suatu volume yang sama dengan 20-25% curah jantung (5000 ml/menit) lebih dari 90% darah yang masuk keginjal berada pada korteks sedangkan sisanya dialirkan ke medulla. Sifat khusus aliran darah ginjal adalah otoregulasi aliran darah melalui ginjal arteiol afferen mempunyai kapasitas intrinsik yang dapat merubah resistensinya sebagai respon terhadap perubahan tekanan darah arteri dengan demikian mempertahankan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerulus tetap konstan ( Price, 1995).
4. Persarafan Pada Ginjal

Menurut Price (1995) “Ginjal mendapat persarafan dari nervus renalis (vasomotor), saraf ini berfungsi untuk mengatur jumlah darah yang masuk kedalam ginjal, saraf ini berjalan bersamaan dengan pembuluh darah yang masuk ke ginjal”.

Fisiologi Ginjal

Ginjal adalah organ yang mempunyai pembuluh darah yang sangat banyak (sangat vaskuler) tugasnya memang pada dasarnya adalah “menyaring/membersihkan” darah. Aliran darah ke ginjal adalah 1,2 liter/menit atau 1.700 liter/hari, darah tersebut disaring menjadi cairan filtrat sebanyak 120 ml/menit (170 liter/hari) ke Tubulus. Cairan filtrat ini diproses dalam Tubulus sehingga akhirnya keluar dari ke-2 ginjal menjadi urin sebanyak 1-2 liter/hari.
Fungsi Ginjal
Fungsi ginjal adalah
a)      memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau racun,
b)      mempertahankan  keseimbangan cairan tubuh,
c)      mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh, dan
d)     mengeluarkan sisa-sisa metabolisme akhir dari protein ureum, kreatinin dan amoniak.
e)     Mengaktifkan vitamin D untuk memelihara kesehatan tulang.
f)     Produksi hormon yang mengontrol tekanan darah.
g)    Produksi Hormon Erythropoietin yang membantu pembuatan sel darah merah.
Tahap Pembentukan Urine :
1. Filtrasi Glomerular
Pembentukan kemih dimulai dengan filtrasi plasma pada glomerulus, seperti kapiler tubuh lainnya, kapiler glumerulus secara relatif bersifat impermiabel terhadap protein plasma yang besar dan cukup permabel terhadap air dan larutan yang lebih kecil seperti elektrolit, asam amino, glukosa, dan sisa nitrogen. Aliran darah ginjal (RBF = Renal Blood Flow) adalah sekitar 25% dari curah jantung atau sekitar 1200 ml/menit. Sekitar seperlima dari plasma atau sekitar 125 ml/menit dialirkan melalui glomerulus ke kapsula bowman. Ini dikenal dengan laju filtrasi glomerulus (GFR = Glomerular Filtration Rate). Gerakan masuk ke kapsula bowman’s disebut filtrat. Tekanan filtrasi berasal dari perbedaan tekanan yang terdapat antara kapiler glomerulus dan kapsula bowman’s, tekanan hidrostatik darah dalam kapiler glomerulus mempermudah filtrasi dan kekuatan ini dilawan oleh tekanan hidrostatik filtrat dalam kapsula bowman’s serta tekanan osmotik koloid darah. Filtrasi glomerulus tidak hanya dipengaruhi oleh tekanan-tekanan koloid diatas namun juga oleh permeabilitas dinding kapiler.
pembentukan-urine
2.  Reabsorpsi
Zat-zat yang difilltrasi ginjal dibagi dalam 3 bagian yaitu : non elektrolit, elektrolit dan air. Setelah filtrasi langkah kedua adalah reabsorpsi selektif zat-zat tersebut kembali lagi zat-zat yang sudah difiltrasi.
3.  Sekresi

Sekresi tubular melibatkan transfor aktif molekul-molekul dari aliran darah melalui tubulus kedalam filtrat. Banyak substansi yang disekresi tidak terjadi secara alamiah dalam tubuh (misalnya penisilin). Substansi yang secara alamiah terjadi dalam tubuh termasuk asam urat dan kalium serta ion-ion hidrogen.
Pada tubulus distalis, transfor aktif natrium sistem carier yang juga telibat dalam sekresi hidrogen dan ion-ion kalium tubular. Dalam hubungan ini, tiap kali carier membawa natrium keluar dari cairan tubular, cariernya bisa hidrogen atau ion kalium kedalam cairan tubular “perjalanannya kembali” jadi, untuk setiap ion natrium yang diabsorpsi, hidrogen atau kalium harus disekresi dan sebaliknya.
Pilihan kation yang akan disekresi tergantung pada konsentrasi cairan ekstratubular (CES) dari ion-ion ini (hidrogen dan kalium).
Pengetahuan tentang pertukaran kation dalam tubulus distalis ini membantu kita memahami beberapa hubungan yang dimiliki elektrolit dengan lainnya. Sebagai contoh, kita dapat mengerti mengapa bloker aldosteron dapat menyebabkan hiperkalemia atau mengapa pada awalnya dapat terjadi penurunan kalium plasma ketika asidosis berat dikoreksi secara theurapeutik.

Bahan Bacaan
Guyton dan Hall. 2007. Buku Ajar FISIOLOGI KEDOKTERAN Edisi II. Jakarta: EGC
Pearce, Efelin C. 2006. Anatomi dan fisiologi untuk paramedic Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Syaifuddin. 1997. Anatomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat. Jakarta: EGC
Snell, Richard S. 2006. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. Jakarta: EGC


Anatomi Fisiologi Airway Breathing

Anatomi Dan Fisiologi Airway Dan Breathing. Pengelolaan airway dan breathing berfungsi untuk mempertahankan oksigenasi otak dan bagian tubuh lainnya, merupakan  hal yang penting dalam penanganan penderita , jika tidak maka penderita akan meninggal dengan cepat.
Sistem respirasi memiliki dua fungsi utama, yaitu :
  1. Berfungsi menyediakan oksigen bagi sel darah merah yang kemudian akan membawa oksigen tersebut ke seluruh tubuh. Dalam proses metabolisme aerobik, sel tubuh menggunakan oksigen sebagai bahan bakar dan akan memproduksi karbon dioksida sebagai hasil sampingan.
  2. Pelepasan karbon dioksida dari tubuh merupakan tugas kedua dari sistem respirasi. Ketidakmampuan sistem respiratorik dalam menyediakan oksigen bagi sel atau melepaskan karbondioksida, akan menimbulkan kematian.
Kematian oleh karena masalah airway pada trauma disebabkan oleh :
  • Kegagalan dalam mengenal airway yang tersumbat sebagian atau ketidakmampuan penderita untuk melakukan ventilasi dengan cukup. Gabungan obstruksi jalan nafas dengan ketidak cukupan ventilasi dapat menyebabkan hipoksia sehingga akan mengancam nyawa. Keadaan seperti ini mungkin terlupakan bila ditemukan perlukaan yang nampaknya lebih serius.
  • Adanya kesulitan teknis dalam menjaga jalan nafas dan teknis membantu ventilasi. Intubasi yang salah akan memperburuk ventilasi dan dengan cepat dapat mengakibatkan kematian bila tidak dikenali secara dini.
  • Aspirasi isi gaster.
Anatomi Sistem Pernafasan
Sistem pernafasan terdiri dari jalan nafas atas, jalan nafas bawah dan paru. Setiap bagian sistem ini memainkan peran yang penting dalam proses pernafasan, yaitu dimana oksigen dapat masuk ke aliran darah dan karbon dioksida dilepaskan.
Jalan Nafas Atas
Jalan nafas atas merupakan suatu saluran terbuka yang memungkinkan udara atmosfer masuk melalui hidung, mulut, dan bronkus hingga ke alveoli. Jalan nafas atas terdiri dari rongga hidung, rongga mulut, laring, trakea. Udara yang masuk dari rongga hidung akan mengalami proses penghangatan, pelembaban dan penyaringan dari segala kotoran. Setelah rongga hidung dapat dijumpai daerah faring, mulai dari bagian belakang palatum mole sampai ujung bagian atas esofagus.
Faring terdiri atas tiga bagian, yaitu:
  1. Naso faring  (bagian atas) di belakang hidung.
  2. Orofaring (bagian tengah) dapat dilihat saat membuka mulut.
  3. Hipofaring (bagian akhir), sebelum menjadi laring.
Di bawah faring terdapat esofagus dan laring yang merupakan permulaan jalan nafas bawah. Di dalam laring terdapat pita suara dan otot-otot yang dapat membuatnya bekerja, serta terdiri dari tulang rawan yang kuat. Pita suara merupakan suatu lipatan jaringan yang mendekat di garis tengah.
Tepat diatas laring, terdapat struktur yang berbentuk daun yang disebut epiglotis. Epiglotis berfungsi sebagai pintu gerbang yang akan mengantarkan udara yang menuju trakea, sedangkan benda padat dan cair akan dihantarkan menuju esofagus. Dibawah laring, jalan nafas akan menjadi trakea yang terdiri dari cincin-cincin tulang rawan.
Jalan Nafas Bagian Bawah
Terdiri dari bronkus dan percabangannya serta paru-paru. Pada saat inspirasi udara masuk melalui jalan nafas atas menuju jalan nafas bawah sebelum mencapai paru-paru. Trakea terbagi menjadi dua cabang, yaitu bronkus utama kanan dan bronkus utama kiri. Masing-masing bronkus utama terbagi lagi menjadi beberapa bronkus primer dan kemudian terbagi lagi menjadi bronkiolus.
Fisiologi Sistem Pernafasan
Ketika udara atmosfer mencapai alveoli, oksigen akan bergerak dari alveoli melintasi membran alveolar kapiler dan menuju sel darah merah. Sistem sirkulasi kemudian akan membawa oksigen yang telah berikatan dengan sel darah merah menuju jaringan tubuh, dimana oksigen akan digunakan sebagai bahan bakar dalam proses metabolisme.
Pertukaran oksigen dan karbon dioksida pada membran alveolar kapiler dikenal dengan istilah difusi pulmonal. Setelah proses pertukaran gas selesai (kadar karbondioksida yang rendah) akan menuju sisi kiri jantung, dan akan dipompakan ke seluruh sel dalam tubuh.
Saat mencapai jaringan, sel darah merah yang teroksigenasi ini akan melepaskan ikatannya dengan oksigen dan oksigen tersebut digunakan untuk bahan bakar metabolisme. Juga karbondioksida akan masuk sel darah merah. Sel darah merah yang rendah oksigen dan tinggi karbondioksida akan menuju sisi kanan jantung untuk kemudian dipompakan ke paru-paru.
Hal yang sangat penting dalam proses ini adalah bahwa alveoli harus terus menerus mengalami pengisian dengan udara segar yang mengandung oksigen dalam jumlah yang cukup.
Proses pernafasan sendiri ada dua yaitu inspirasi (menghirup) dan ekspirasi (mengeluarkan nafas).
Inspirasi dilakukan oleh dua jenis otot:
  1. Otot interkostal, antara iga-iga. Pernafasan ini dikenal sebagai pernafasan torakal. Otot dipersarafi oleh nervus interkostalis (torakall 1 – 12)
  2. Otot diafragma, bila berkontraksi diafragma akan menurun. Hal ini dikenal sebagai pernafasan abdominal, dan persarafan melalui nerfus frenikus yang berasal dari cervikal 3-4-5.

Pusat pernafasan ada di batang otak, yang mendapat rangsangan melalui baro reseptor  yang terdapat di aorta dan arteri karotis. Melalui nervus frenikus dan nervus interkostalis akan menjadi pernafasan abdomino-torakal (pada bayi disebut torako-abdominal).
Dalam keadaan normal volume udara yang kita hirup saat bernafas  dikenal sebagai tidal volume. Bila membutuhkan oksigen lebih banyak maka akan dilakukan penambahan volume pernafasan melalui pemakaian otot-otot pernafasan tambahan.
Jika tidal volume adalah 7 cc/kg Berat Badan, maka pada penderita dengan berat 70 kg, tidal volumenya 500 cc. Dengan frekuensi nafas 14 kali / menit, maka volume permenit 500 × 14 = 7000 cc / menit.
Bila pernafasan lebih dari 40 kali / menit, maka penderita harus dianggap mengalami hipoventilasi (nafas dangkal). Baik frekuensi nafas maupun kedalaman nafas harus dipertimbangkan saat mengevaluasi pernafasan. Kesalahan yang sering terjadi adalah anggapan bahwa penderita dengan frekuensi nafas yang cepat berarti mengalami hiperventilasi.


Sistem Pencernaan

Sistem Pencernaan
PENGERTIAN
Sistem Pencernaan
adalah Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar yg kemudian mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh.
SUSUNAN SALURAN PENCERNAAN
  1. Mulut
  2. Faring
  3. Osofagus
  4. Ventrikulus / Gaster
  5. Intestinum minor (usus halus)
  6. Intestinum mayor (usus besar)
  7. Rektum
  8. Anus
ANATOMI SISTEM PENCERNAAN
MULUT

Merupakan permulaan dari sal.pencernaan yg tdd :
Bagian luar / vestibula
Bagian dalam / rongga mulut
- sisi-sisinya : tulang maxilaris & semua gigi
- Atas : Palatum
- Dasar : Lingua
- Belakang : Mandibularis yg bersambung dg
pharinx
1. BIBIR
Bibir terdiri dari lipatan-lipatan muskuler yang mengelilingi mulut
Dalam bibir tedapat : M.ORBICULARIS ORIS,
pembuluh darah dan N.Labialis superior & N.Labialis inferior
Struktur ini keluar ditutupi oleh kulit dan kedalam oleh membran mukosa

 Sistem Pencernaan

2.PIPI
Mempunyai struktur yg sama dengan bibir
Otot utama dr pipi adalah M.BUCCINATOR
Fungsi : Menekan pipi kpd gigi – gigi geraham & mendorong makanan ke permukaan gigi
 supaya makanan tetap berada diantara gigi geraham pada saat dikunyah.
Bagian dalam pipi dilapisis oleh mukosa yang mengandung papila – papila
3. GIGI
Geligi ada 2 macam :
1. Gigi sulung
- Tumbuh pd anak usia 6 – 8 bln dan lengkap
pd usia 20 – 24 bln
- Jumlahnya 20 buah : 8 incicivus, 4 caninus,
8 premolar
2. Gigi tetap / permanen
- Tumbuh pd usia 6 – 18 tahun
- Jumlahnya 32 buah : 8 incicivus, 4 caninus,
8 premolar, 12 molar
Bagian dari gigi
1. Corona dentis ( mahkota gigi )
2. Cervix dentis ( leher gigi )
3. Radix dentis ( akar gigi )
- Gigi terbuat dari bahan yg sgt keras“DENTIN”
- Bagian atas dilapisi EMAIL yg lebih keras dentin
- Bagian bawah ditutupi oleh CEMENTUM
- Bagian tengah dentis terdapt PULPARIS yg terdiri
dari jaringan ikat, pembuluh darah dan syaraf
Fungsi gigi :
Incicivus : memotong makanan
Caninus : Memutuskan makanan yang keras
Molar : mengunyah makanan
4. PALATUM
Palatum ada 2 :
Palatum durum ( keras )
Palatum molle ( lunak) yg terdiri dari jaringan fibrosus dan selaput lendir. Ditengah palatum molle menggantung sebuah prosesus berbentuk kerucut yang disebut UVULA
5. LIDAH
Lidah terletak didasar mulut, mrpk organ yg berotot yg dpt bergerak
Fungsi utama : Mendorong makanan ke pharynx sewaktu menelan & mengucapkan kata – kata sewaktu berbicara
Fungsi lain : Mengaduk mekanan, alat pengecap dan merasakan makanan
Lidah dibagi mjd 3 bagian :
- Radix lingua ( pangkal lidah )
- Dorsum lingua ( punggung lidah )
- Apeks lingua ( ujung lidah)
Pada pangkal lidah tdp “EPIGLOTIS”
Punggung lidah bersifat kasar krn adanya “PAPILLAE LINGUAE”
1. Papilla Circumvallata
2. Papilla Foliata
3. Papilla Fungiformis
4. Papilla Filiformis
Ada 4 macam rasa kecapan pada lidah : Manis, asin, asam dan pahit
KELENJAR SALIVA
Ada 3 : K. Parotis, K. Submandibularis,K. Sublinguslis
1. Kelenjar parotis :
- Terbesar diantara kedua kelenjar lainnya
- Terletak didepan bawah telinga kanan & kiri
- Ductus Perotideus menembus M.Buccinator &
dan bermuara dipipi sebelah dalam, berhadapan
molar kedua atas
2. Kelenjar Submandibularis
Terletak dibawah kedua sisi tulang rahang
Duktus submandibularis melintas disebelah dalam nervus lengualis & bermuara di lubang yang terdapat pd satu papil kecil disamping frenulum linguae. Muara ini mudah dilihat bahkan sering terlihat liur yg keluar.
3. Kelenjar Sublingualis
- Kelenjar yg terkecil diantara kelenjar yg lain
- Letaknya dibawah lidah, tepatnay dikanan & kiri frenulum linguae
Fungsi kelenjar Saliva
Mengeluarkan saliva, dimana berfungsi untuk membantu dalam proses pencernaan
FARING
Mrpk organ yg menghubungkan rongga mulut dg esofagus
Terletak dibelakang rongga hidung dan rongga mulut, didepan ruas tulang belakang
Faring dibagi mjd 3 bagian :
1. Nasofaring  bermuara tuba eustachi
2. Orofaring, terletak dibelakang mulut
3. Laringofaring  menghubungkan antara orofaring dengan laring
OSOFAGUS
Mrpk saluran yg menghubungkan antara faring dengan lambung, panjangnya sekitar + 25 cm
Terletak dibelakang trakhea dan didepan tulang punggung. Osofagus menembus diagfragma masuk kedalam abdomen dan menyambung dengan lambung
Lapisan dari osofagus : lapisan Selaput lendir, Lapisan sub mukosa, Lapisan otot melingkar dan lapisan otot memnjang longitudinal




Sumber: http://www.perawatindonesia.org


Kumpulan Asuhan keperawatan

Nursing Entrepreneurs, Turning Initiative Into Independence, Cancer in Children and Young People, Acute Nursing Care, Health Promotion in Practice, Womans Health Care in Advance Practice Nursing, Evidence Based Geriatric Nursing Protocols For Best Practice, Managing Pain in The Older Adult, Manual of Nursing Home Practice for Psychiatrists, Renal Nursing A Practical Approach, Mood and Anxiety Disorders During Pregnancy and Post Partum, Journal Of Health Organization and Management, Using Critical Theories to Develop Understanding of Health Management Basic Of Blood Management, Clinical Pediatry Neurology, A Sign and Symptoms Approach, The Handbook of Community Mental Health Nursing, Nursing Research, Principles and Methods, Critical Care Clinics, Sleep in The ICU, Managerial Decision Making, Decision Making and Problem Solving Strategies, Delmars Pediatric Nursing Care Plans, Encyclopedia of Nursing Research, Case Studies in Performance Management, A Guide from the Experts, Essentials of Paediatrics Intensive Care, Fundamental Nursing Skills, Guidelines on the Nurse Entre Intrapreneur Providing Nursing Service, The John Adair Handbook of Management and Leadership, Health Care Politics, Policy, and Services A Social Justice Analysis, Health Care Delivery and Nursing Practice, Cardiothoracic Surgical Nursing, Leadership and Decision Making, Nursing Management for Nursing Leaders Everywhere, Evidence Based Management of Acute Muskuloskeletal Pain, Measuring The Quality of Health Care, Medicares Quality Improvement Organization Programs Maximizing Potentials, Medical Surgery Nursing Demystified A Self Teaching Guide, Neonatal Intensive Care Nursing, Facilitator Guide for The Basic IMAI Training Course For Nurses, Nursing Leadership A Concise Encyclopedia, Nursing Staff in Hospitals and Nursing Homes Is It Adequate, Sleep Disorders and Sleep Deprivation An Unmet Public Health Problem, Pocket Guide to The Operating Room, Pregnancy, Childbirth, Postpartum, and Newborn Care A Guide for Essential Practice, Pediatric Critical Care Review, Pediatric Trauma Performance Measurement Accelerating Improvement, Healthcare Policy, The Quality of Medical Care, Journal of Registered Nurse, Resident Duty Hours Enhancing Sleep, Supervision, and Safety, Rewarding Provider Performance Aligning Incentives in Medicare, Using and Understanding Medical Statistic, The Handbook For Advanced Primary Care Nurses, The Emotionally Intelligent Nurse Leader, The Learning Healthcare System, Workshop Summary IOM Roundtable on Evidence Based Medicine, Psychososial Nursing For General Care Patient, Leadership Role and Management Function in Nursing Theory and Implications, Clinical Studies Management A Practical Guide to Success, Prinsip Dasar Kecerdasan Emosional, Cara Mengingat Fakta Klinik, Teori Teori Keperawatan, Kisah Hidup Florence Ninghtingale, Notes On Nursing, Dictionary of Nursing, Kumpulan Asuhan Keperawatan, Asuhan Keperawatan Anak, Asuhan Keperawatan Anak Acute Limphosityc Leucemia, Asuhan Keperawatan Anak Acute Nonlymphoid Myelogenosis, Asuhan Keperawatan Anak Leukemia, Asuhan Keperawatan Anak Akut Respiratori Distress Sindrom ARDS, Asuhan Keperawatan Anak Alergi, Asuhan Keperawatan Anak Anemia, Asuhan Keperawatan Anak Apendiksitis, Asuhan Keperawatan Anak Asfiksia Mekonium, Asuhan Keperawatan Anak Asma Bronkial, Asuhan Keperawatan Anak Atresia Esophagus, Asuhan Keperawatan Anak Balita Ikterus, Asuhan Keperawatan Anak Bayi Hiperbilirubinemia, Asuhan Keperawatan Anak Bayi Lahir Sakit, Asuhan Keperawatan Anak BBLR, Asuhan Keperawatan Anak Bronkhitis, Asuhan Keperawatan Anak Bronkhitis Alergika, Asuhan Keperawatan Anak Bronkopneumonia, Asuhan Keperawatan Anak Cardiovaskuler Tetralogi Fallot, Asuhan Keperawatan Anak Chemotherapy Kemoterapi, Asuhan Keperawatan Anak CTEV Congenital Talipes Equino Varus, Asuhan Keperawatan Anak Demam Berdarah DHF, Asuhan Keperawatan Anak Dengan Ulkus Peptikum, Asuhan Keperawatan Anak Dengue Haemoraghic Fever DHF 12 Th, Asuhan Keperawatan Anak Dengue Haemoraghic Fever DHF Pra Sekolah, Asuhan Keperawatan Anak Dengue Haemoraghic Fever DHF, Asuhan Keperawatan Anak Dermatitis, Asuhan Keperawatan Anak Diabetes Mellitus, Asuhan Keperawatan Anak Diare, Asuhan Keperawatan Anak Diare 13 tahun, Asuhan Keperawatan Anak Diare Akut Dehidrasi Sedang, Asuhan Keperawatan Anak Diphteri Difteri, Asuhan Keperawatan Anak Ensefalitis, Asuhan Keperawatan Anak Fraktur, Asuhan Keperawatan Anak Gagal Ginjal Kronik, Asuhan Keperawatan Anak Gagal Nafas, Asuhan Keperawatan Anak Gangguan Bicara, Asuhan Keperawatan Anak Gastritis dan Thypoid, Asuhan Keperawatan Anak Gastroenteritis, Asuhan Keperawatan Anak Glomerulonefritis Akut, Asuhan Keperawatan Anak Hemofilia, Asuhan Keperawatan Anak Hemostasis, Asuhan Keperawatan Anak Hernia Inguinalis, Asuhan Keperawatan Anak Hiperaktif, Asuhan Keperawatan Anak Hiperaktif Syndroma Hiperaktifitas, Asuhan Keperawatan Anak Hiperbilirubinemia, Asuhan Keperawatan Anak Hepatitis, Asuhan Keperawatan Anak Hepatitis A, Asuhan Keperawatan Anak Hepatitis B, Asuhan Keperawatan Anak Hepatitis C, Asuhan Keperawatan Anak Hepatitis D, Asuhan Keperawatan Anak Hepatitis E, Asuhan Keperawatan Anak Hepatitis F, Asuhan Keperawatan Anak Hepatitis G, Asuhan Keperawatan Anak Hiperbilirubinemia Ikterus, Asuhan Keperawatan Anak Hipoglikemi Simptomatis, Asuhan Keperawatan Anak Hipoglikemi Neonatus, Asuhan Keperawatan Anak Hirschprung, Asuhan Keperawatan Anak Hospitalisasi Anak, Asuhan Keperawatan Anak Hydrocephalus, Asuhan Keperawatan Anak Hypoglikemi Simptomatis, Asuhan Keperawatan Anak Ikterus, Asuhan Keperawatan Anak Ikterus Obstruksi, Asuhan Keperawatan Anak Infeksi Saluran Pernapasan ISPA, Keperawatan Anak Infeksi Saluran Pernapasan Akut ISPA, Asuhan Keperawatan Anak Intusepsi, Asuhan Keperawatan Anak Intususepsi, Asuhan Keperawatan Anak Kejang, Asuhan Keperawatan Anak Kejang Demam, Asuhan Keperawatan Anak Kelainan Jantung Bawaan Atrial Septum Defek ASD, VSD, Asuhan Keperawatan Anak Kurang Energi Protein KEP, Asuhan Keperawatan Anak Kwashiorkor, Asuhan Keperawatan Anak Labio Palatoskisis, Asuhan Keperawatan Anak Leukimia, Asuhan Keperawatan Anak Leukimia, Asuhan Keperawatan Anak Leukimia Akut, Asuhan Keperawatan Anak Limfadenitis TB, Asuhan Keperawatan Anak Marasmus Kwasiorkor, Asuhan Keperawatan Anak Meconium Aspiration Syndrome Imanuddin, Asuhan Keperawatan Anak Meningitis, Asuhan Keperawatan Anak Meningoencephalitis TBC, Asuhan Keperawatan Anak Model Konseptual Keperawatan Anak, Asuhan Keperawatan Anak Morbili, Asuhan Keperawatan Anak Nefrotik Syndrome NS, Asuhan Keperawatan Anak Neonatus Infeksi, Asuhan Keperawatan Anak Penyakit Jantung Bawaan Patent Ductus Arteriosus PDA, Asuhan Keperawatan Anak Pneumonia, Asuhan Keperawatan Anak Pneumonia dan Diphteri, Asuhan Keperawatan Anak Pola Asuh Keluarga Anak Autisme, Asuhan Keperawatan Anak Prematur, Asuhan Keperawatan Anak Respiratori Distress Sindrom, Asuhan Keperawatan Anak Sianosis, Asuhan Keperawatan Anak Sianosis, Gagal Nafas, Asuhan Keperawatan Anak Spinabifida, Asuhan Keperawatan Anak Syndrom Nefrotik, Asuhan Keperawatan Anak TB Paru Anak, Asuhan Keperawatan Anak Tetanus, Asuhan Keperawatan Anak Tetralogi Fallot Anak, Asuhan Keperawatan Anak Thalasemia, Asuhan Keperawatan Anak Thalasemia Serena, Asuhan Keperawatan Anak Thypoid, Asuhan Keperawatan Anak Thypus Abdominalis, Asuhan Keperawatan Anak Tonsilofaringitis Akut, Asuhan Keperawatan Anak Tuberculosis TB Paru, Asuhan Keperawatan Anak Tuberculosis Paru, Asuhan Keperawatan Anak Tumbang Usia Todler, Asuhan Keperawatan Dan Materi Jiwa, Asuhan Keperawatan Ansietas, Asuhan Keperawatan Curiga, Asuhan Keperawatan Delireum, Asuhan Keperawatan Epilepsi, Asuhan Keperawatan Gangguan Hubungan Sosial, Asuhan Keperawatan Halusinasi, Asuhan Keperawatan Halusinasi Dengar, Asuhan Keperawatan Halusinasi Perseptual, Asuhan Keperawatan Harga Diri Rendah, Asuhan Keperawatan Harga Diri Rendah, Asuhan Keperawatan Jiwa Waham, Asuhan Keperawatan Kehilangan, Asuhan Keperawatan Kelompok Khusus Remaja, Asuhan Keperawatan Menarik Diri, Asuhan Keperawatan Napza, Asuhan Keperawatan Pasien Curiga, Asuhan Keperawatan Pasien Mania, Asuhan Keperawatan Perawatan Diri Kurang, Asuhan Keperawatan Perilaku Kekerasan PK, Asuhan Keperawatan Schizofrenia, Asuhan Keperawatan Schizofrenia Simpleks, Asuhan Keperawatan Schizofrenia Katatonik, Asuhan Keperawatan Schizofrenia Hebefrenik, Asuhan Keperawatan Suicide, Asuhan Keperawatan Toileting, Asuhan Keperawatan Waham, Bunuh Diri dan Depresi, Defisit Perawatan Diri Higiene, Delireum, Epilepsi, Gangguan Alam Perasaan Depresi, Gangguan Alam Perasaan Mania, Gangguan Hubungan Sosial, Gangguan Hubungan Sosial Menarik Diri, Gangguan Penggunaan Napza, Halusinasi pdf file, Halusinasi, Harga Diri Rendah, Hubungan Terapeutik Pasien Perawat, Interaksi Sosial, Kegawatdaruratan Psikiatri, Ketidakmampuan Toileting, Konsep Dasar Perilaku Kekerasan, Manajemen Jiwa, Materi Efek Teori Dan Memori ECT, Materi Kontrol Emosi, Materi Terapi Lingkungan, Mekanisme Koping Individu, Menarik Diri ppt file, Menarik Diri, Mengapa Remaja Bunuh Diri, Napza, Obat Anti Depresi, Penyalahgunaan Psikotropika, Perilaku Bunuh Diri, Perilaku Curiga, Perilaku Kekerasan, Perubahan Proses Pikir Waham, Pre Planning Terapi Aktifitas Kelompok TAK, Psikoneuroimunologi, Schizofrenia Simpleks, Sindroma Otak Organik Karena Epilepsi, Skizofrenia, Skizofrenia Katatonik, Strategi Pelaksanaan Bunuh Diri, Strategi Pelaksanaan Halusinasi, Strategi Pelaksanaan Halusinasi Dengar, Strategi Pelaksanaan Menarik Diri, Strategi Pelaksanaan Perilaku Kekerasan, Strategi Pelaksanaan Waham Kebesaran, Strategi Pelaksanaan Harga Diri Rendah, Terapi Keluarga Jiwa, Terapi Aktifitas Kelompok, Tinjauan Teori Napza, Tinjauan Teori Retardasi Mental, Waham, Asuhan Keperawatan ICU, Asuhan Keperawatan Ventilasi Mekanik, Asuhan Keperawatan Akut Miokard Infark, Asuhan Keperawatan ARDS dan Sepsis, Asuhan Keperawatan Ca Paru dan Ventilator, Asuhan Keperawatan CABG Coronary Artery Baypass Graft, Asuhan Keperawatan Cedera Kepala, Asuhan Keperawatan CVA Infark, Asuhan Keperawatan Diabetik Ketoasidosis, Asuhan Keperawatan Gagal Ginjal Akut, Asuhan Keperawatan Gagal Ginjal Kronik Chronic Kidney Disease, Asuhan Keperawatan Klien Asam Basa, Asuhan Keperawatan Paratyroidektomi, Asuhan Keperawatan Payah Jantung, Asuhan Keperawatan Pneumonia, Asuhan Keperawatan Pneumonia dan Gagal Nafas, Asuhan Keperawatan Respiratory Failure, Asuhan Keperawatan Tetani, Asuhan Keperawatan Trauma Thorax, Asuhan Keperawatan Gawat Darurat, Asuhan Keperawatan Ablasio Retina, Asuhan Keperawatan Abses Paru, Asuhan Keperawatan Adult Respiratory Distress Syndrome ARDS, Asuhan Keperawatan Adult Respiratory Distress Syndrome ARDS, Asuhan Keperawatan Akut Miokard Infark AMI, Asuhan Keperawatan Akut Miokard Infark, Asuhan Keperawatan Apendiksitis, Asuhan Keperawatan Basalioma Nasolabial Sinistra, Asuhan Keperawatan Batu Ginjal, Asuhan Keperawatan Batu Saluran Kencing, Asuhan Keperawatan Benigna Prostat Hiperplasia BPH, Asuhan Keperawatan Bronkiektasis, Asuhan Keperawatan CA Paru Dg Pemasangan Ventilasi Mekanik Ventilator, Asuhan Keperawatan CAD Post Operasi CABG, Asuhan Keperawatan Cedera Otak Berat, Asuhan Keperawatan Cerebrovaskuler Disease Dan Gangguan Kesadaran Stroke, Asuhan Keperawatan CerebroVaskuler Accident CVA, Stroke Infark, Asuhan Keperawatan Cidera Kepala, Asuhan Keperawatan Cidera Kepala Berat dan Sub Dural Hematoma, Asuhan Keperawatan Cidera Kepala Sedang, Asuhan Keperawatan Cidera Otak Berat, Asuhan Keperawatan Diabetes Mellitus DM, Asuhan Keperawatan Diabetik Ketoacidosis, Asuhan Keperawatan Diare Akut Infeksi, Asuhan Keperawatan Effusi Pleura Akibat Malignancy, Asuhan Keperawatan Effusi Pleura Maligna, Asuhan Keperawatan Effusi Pleura, Asuhan Keperawatan Empiema, Asuhan Keperawatan Fraktur Cervicalis, Asuhan Keperawatan Fraktur Cidera Tulang Belakang, Asuhan Keperawatan Gagal Nafas, Asuhan Keperawatan Gagal Napas Ventilator, Asuhan Keperawatan Gagal Napas Akut, Asuhan Keperawatan Gastritis Dan Hematemesis Melena, Asuhan Keperawatan Gastroenteritis Diare, Asuhan Keperawatan Glaukoma Mata, Asuhan Keperawatan Glaukoma Mata, Asuhan Keperawatan Hernia Nukleus Pulposus HNP, Asuhan Keperawatan Hipoglikemi, Asuhan Keperawatan Hipoglikemia, Asuhan Keperawatan HIV AIDS 44 Asuhan Keperawatan Hyaline Membrane Disease, Respiratory Distress Syndrome RDS, Asuhan Keperawatan Intoksikasi Insektisida IFO Baygon, Asuhan Keperawatan Intoksikasi Insektisida Fosfat Organik IFO, Asuhan Keperawatan Intoksikasi Pestisida Baygon, Asuhan Keperawatan Kardiomiopati, Asuhan Keperawatan Kardiovaskuler Akibat Disritmia Dan Gangguan Konduksi, Asuhan Keperawatan Karsinoma Laring, Asuhan Keperawatan Karsinoma Mediastinum, Asuhan Keperawatan Katarak, Asuhan Keperawatan Kegagalan Pernapasan Pada Torakotomi Akibat Hematotorak dan Ventilator Mekanik, Asuhan Keperawatan Kelainan Jantung Bawaan ASD, VSD, Koartasio Aorta Dan Bronchopneumonia, Asuhan Keperawatan Keracunan Intoksikasi, Asuhan Keperawatan Ketoasidosis Diabetes, Asuhan Keperawatan Klien Dg CVP, Asuhan Keperawatan Klien Trauma Kepala, Asuhan Keperawatan Laparatomi, Asuhan Keperawatan Leprosistosis, Asuhan Keperawatan Limfoma Non Hodgkin, Asuhan Keperawatan Lithotropsi, Asuhan Keperawatan Luka Bakar Combustio, Asuhan Keperawatan Luka Tusuk, Asuhan Keperawatan Mastoiditis, Asuhan Keperawatan Meningitis, Asuhan Keperawatan Oedema Paru, Asuhan Keperawatan Otitis Media Kronik, Asuhan Keperawatan Otitis Media Supuratif Kronik Maligna, Asuhan Keperawatan Payah Jantung, Asuhan Keperawatan Payah Jantung Oedem Paru, Asuhan Keperawatan Pemakaian Kateter CVP, Asuhan Keperawatan Pemasangan CVP, Asuhan Keperawatan Peningkatan Tekanan Intra Kranial, Asuhan Keperawatan Penyakit Jantung Koroner, Asuhan Keperawatan Perdarahan Saluran Cerna, Asuhan Keperawatan Peritonitis Ruptur Hepar, Asuhan Keperawatan Pneumonia Dan Gagal Napas, Asuhan Keperawatan Pneumonia, Asuhan Keperawatan Polip Hidung, Asuhan Keperawatan Post Op Trepanasi Indikasi Cidera Otak Berat, Asuhan Keperawatan Post ORIF Femur Dan Tibia, Asuhan Keperawatan Pyeloneprolithotomi Dextra, Asuhan Keperawatan Respiratori, Asuhan Keperawatan Septum Deviasi, Asuhan Keperawatan Serosis Hepatis Dan Hematemesis Melena, Asuhan Keperawatan Shock, Asuhan Keperawatan Sinusitis Maksilaris, Asuhan Keperawatan Sinusitis, Asuhan Keperawatan Stenosis Mitral, Asuhan Keperawatan Stroke Haemoragic, Asuhan Keperawatan Stroke, Asuhan Keperawatan Syok, Asuhan Keperawatan Syok Perdarahan, Asuhan Keperawatan Tetanus, Asuhan Keperawatan Thypus Abdominalis, Asuhan Keperawatan Tindakan Gastric Lavage, Asuhan Keperawatan Tonsilitis Akut Tonsilektomi, Asuhan Keperawatan Trakeostomi, Asuhan Keperawatan Trauma Bladder, Asuhan Keperawatan trauma Dada, Asuhan Keperawatan Trauma Kornea Ulkus Kornea, Asuhan Keperawatan Trauma Mata, Asuhan Keperawatan Trauma Mekanik Mata, Asuhan Keperawatan Trauma Tembus Thorax, Asuhan Keperawatan Trauma Thorax, Asuhan Keperawatan Trauma Tusuk Ps Ventilator, Asuhan Keperawatan Tuberculosis TB Paru Dg Atelektasis, Asuhan Keperawatan Tuberculosis TB Paru Dg Effusi Pleura, Asuhan Keperawatan Tuberculosis TBC dan Hemaptoe, Asuhan Keperawatan Tuberculosis Paru TB Paru, Asuhan Keperawatan Tumor Otak Tumor Intrakranial, Asuhan Keperawatan Tumor Paru Karsinoma Bronkogenik, Asuhan Keperawatan Varises Troncal Dan Varises Retikularis, Asuhan Keperawatan Ventilasi Mekanik Ventilator, Asuhan Keperawatan Vertigo, Asuhan Keperawatan Water Seal Drainage WSD, Asuhan Keperawatan Medikal Bedah, Asuhan Keperawatan Abses, Asuhan Keperawatan Acute Myocardial Infarction, Asuhan Keperawatan Aids, Asuhan Keperawatan AIDS HIV, Asuhan Keperawatan Amputasi, Asuhan Keperawatan Anemia, Asuhan Keperawatan Angina Pektoris, Asuhan Keperawatan Apendiks, Asuhan Keperawatan Aritmia Jantung, Asuhan Keperawatan Artritis, Asuhan Keperawatan Askariasis Cacing, Asuhan Keperawatan Asma, Asuhan Keperawatan Asma Bronchiale, Asuhan Keperawatan Atresia Ani, Asuhan Keperawatan Basalioma Nasolabial Sinistra, Asuhan Keperawatan Batu Ginjal, Asuhan Keperawatan Batu Saluran Kemih Kalkuli, Asuhan Keperawatan Bedah Space Occupying Lesson Tumor Otak, Asuhan Keperawatan Benigna Prostat Hipertropi BPH, Asuhan Keperawatan Bladder Neoplasma, Asuhan Keperawatan Bronkiektasis, Asuhan Keperawatan Bronkopneumonia, Asuhan Keperawatan CA Buli, Asuhan Keperawatan CA Colon, Asuhan Keperawatan CA Laring, Asuhan Keperawatan CA Mamae, Asuhan Keperawatan CA Mamae Kanker Payudara, Asuhan Keperawatan CA Paru, Asuhan Keperawatan CA Recti, Asuhan Keperawatan CA Rectum Kanker Rektum, Asuhan Keperawatan CAD Post Operasi CABG, Asuhan Keperawatan Cancer, Asuhan Keperawatan Cedera Kepala, Asuhan Keperawatan Cedera Otak Berat, Asuhan Keperawatan Chest Pain, Asuhan Keperawatan Cholecystitis, Asuhan Keperawatan Cholelithiasis, Asuhan Keperawatan Cholelithiasis Batu Empedu, Asuhan Keperawatan Cidera Kepala Ringan, Asuhan Keperawatan Cidera Kepala Sedang, Asuhan Keperawatan Cidera Kepala, Asuhan Keperawatan Cidera Otak Berat, Asuhan Keperawatan Cirosis Hepatis, Asuhan Keperawatan Colorectal Cancer, Asuhan Keperawatan Combustio, Asuhan Keperawatan Combustio Luka Bakar, Asuhan Keperawatan Comotio Cerebri Gegar Otak, Asuhan Keperawatan Congestive Heart Disease, Asuhan Keperawatan Decompensasi Cordis, Asuhan Keperawatan Deep Vena Thrombosis, Asuhan Keperawatan Delated Cardiomiopaty, Asuhan Keperawatan Dengue Haemoraghic Fever DHF, Asuhan Keperawatan Diabetes Mellitus, Asuhan Keperawatan Diabetes Mellitus DM, Asuhan Keperawatan Diabetes Mellitus NIDDM, Asuhan Keperawatan Diabetes Mellitus dan Gangren, Asuhan Keperawatan Diabetes Mellitus NIDDM, Asuhan Keperawatan Efusi Pleura, Asuhan Keperawatan Eksotropia, Asuhan Keperawatan Elektrokardiografi EKG, Asuhan Keperawatan Empiema, Asuhan Keperawatan Endokarditis, Asuhan Keperawatan Erythema Multiformis, Asuhan Keperawatan Febris Thypoid, Asuhan Keperawatan Fibroadenoma Mamae Tumor Jinak, Asuhan Keperawatan Fistel Umbilikalis, Asuhan Keperawatan Fraktur, Asuhan Keperawatan Fraktur Alviolaris Maxilla Sinistra, Asuhan Keperawatan Fraktur Cervikal, Asuhan Keperawatan Fraktur Cervikalis Cidera Tulang Belakang, Asuhan Keperawatan Fraktur Cruris, Asuhan Keperawatan Fraktur Femur, Asuhan Keperawatan Fraktur Femur, Asuhan Keperawatan Fraktur Humerus, Asuhan Keperawatan Fraktur Mandibula, Asuhan Keperawatan Fraktur Os Alviolaris Maxilla Sinistra, Asuhan Keperawatan Fraktur Os Mandibularis, Asuhan Keperawatan Fraktur Os Nasal Pre Reposisi, Asuhan Keperawatan Gagal Ginjal Akut ARF, Asuhan Keperawatan Gagal Ginjal Kronik, Asuhan Keperawatan Gagal Ginjal Akut dan Kronik, Asuhan Keperawatan Gagal Jantung Kongestif CHF, Asuhan Keperawatan Gagal Jantung, Asuhan Keperawatan Gagal Nafas, Asuhan Keperawatan Gangguan Muskuluskeletal, Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Perkemihan Glomerulonefritis Akut, Asuhan Keperawatan Gasrtoenteritis GE, Asuhan Keperawatan GE Tropik, Asuhan Keperawatan Gigantisme, Asuhan Keperawatan Gigantisme Tumbuh Raksasa, Asuhan Keperawatan Glomerulonefritis Akut, Asuhan Keperawatan GOUT, Asuhan Keperawatan Hemangioma, Asuhan Keperawatan Hematemesis Melena, Asuhan Keperawatan Hemofilia, Asuhan Keperawatan Hemoroid, Asuhan Keperawatan Hemoroidektomi, Asuhan Keperawatan Hemothorax, Asuhan Keperawatan Hepatitis, Asuhan Keperawatan Hepatoma, Asuhan Keperawatan Hernia, Asuhan Keperawatan Hernia Inguinalis, Asuhan Keperawatan Hernia Nukleus Pulposus, Asuhan Keperawatan Hernia Nukleus Pulposus HNP, Asuhan Keperawatan Hernia Scrotalis, Asuhan Keperawatan Hipersensitifitas Alergi, Asuhan Keperawatan Hipertensi, Asuhan Keperawatan Hipertiroidisme, Keperawatan Hirsprung, Asuhan Keperawatan HIV AIDS, Asuhan Keperawatan Hodgkin, Asuhan Keperawatan Illeostomi, Asuhan Keperawatan Infark Miokard Akut IMA, Asuhan Keperawatan Infeksi Pada Mata, Asuhan Keperawatan Infeksi Saluran Kemih ISK, Asuhan Keperawatan Inkontinensia Urine, Asuhan Keperawatan Intoksikasi Organo Fosfat, Asuhan Keperawatan Jantung Rematik, Asuhan Keperawatan Kanker Tyroid CA Tyroid, Asuhan Keperawatan Katarak, Asuhan Keperawatan Kateter CVP, Asuhan Keperawatan Kista Coledocal, Asuhan Keperawatan Koledoko Batu Sal Empedu, Asuhan Keperawatan Kolostomi Colostomy, Asuhan Keperawatan Kusta, Asuhan Keperawatan Laparatomi, Asuhan Keperawatan Leptospirosis, Asuhan Keperawatan Liposarkoma, Asuhan Keperawatan Low Back Pain Nyeri Punggung Bawah, Asuhan Keperawatan Luka Bakar Combustio GR II 45%, Asuhan Keperawatan Mikosis Fingoides, Asuhan Keperawatan Morbus Basedow, Asuhan Keperawatan Multipel Fraktur, Asuhan Keperawatan Nefrotik Syndrom NS dan Satpel, Asuhan Keperawatan Neoplasma Pada Saluran Kemih, Asuhan Keperawatan Nyeri Dada Chest Pain, Asuhan Keperawatan Obstruksi Usus, Asuhan Keperawatan Oedema Paru, Asuhan Keperawatan Osteoartritis, Asuhan Keperawatan Osteomielitis, Asuhan Keperawatan Osteoporosis, Asuhan Keperawatan Otitis Media Akut dan Kronik, Asuhan Keperawatan Otitis Media Supuratif Kronik OMSK, Asuhan Keperawatan Parkinson, Asuhan Keperawatan Peningkatan Tekanan Intra Kranial TIK, Asuhan Keperawatan Penyakit Jantung Bawaan Patent Ductus Arteriosus PJB PDA, Asuhan Keperawatan Jantung Rematik, Asuhan Keperawatan Perdarahan Saluran Cerna, Asuhan Keperawatan Periapendiks Infiltrat, Asuhan Keperawatan Peritonis Ruptur Hepar, Asuhan Keperawatan Pneumonia, Asuhan Keperawatan Post CABG, Asuhan Keperawatan Post ORIF Femur dan Tibia, Asuhan Keperawatan Post Paratyroidektomi Hipoparatyroidisme, Asuhan Keperawatan Post Tutup Colostomi, Asuhan Keperawatan PPOM, Asuhan Keperawatan Presbiakusis, Asuhan Keperawatan Serebrovaskuler, Asuhan Keperawatan Serosis Hepatitis, Asuhan Keperawatan Sindrom Cushing Cushing Syndrome, Asuhan Keperawatan Sindrom Steven Johnson Steven Johnson Syndrome, Asuhan Keperawatan Sinusitis Maksilaris, Asuhan Keperawatan Sirosis, Asuhan Keperawatan Sistemic Lupus Erythematosus, Asuhan Keperawatan Sistemic Lupus Erythematosus SLE, Asuhan Keperawatan Space Occupying Lesson, Asuhan Keperawatan Spondilitis Tuberculosa, Asuhan Keperawatan Stenosis Ani, Asuhan Keperawatan Striktur Uretra, Asuhan Keperawatan Stroke Non Haemoraghic, Asuhan Keperawatan Stroke Non Haemoraghic3, Asuhan Keperawatan Syok, Asuhan Keperawatan TB Paru dan Hemaptoe, Asuhan Keperawatan TBC, Asuhan Keperawatan Tetanus, Asuhan Keperawatan Tetanus dan Mastoiditis, Asuhan Keperawatan Thalasemia, Asuhan Keperawatan Thypoid, Asuhan Keperawatan Thypus Abdominalis, Asuhan Keperawatan Tonsilektomi, Asuhan Keperawatan Tonsilitis kronik, Asuhan Keperawatan Trauma Abdomen, Asuhan Keperawatan Trauma Bladder, Asuhan Keperawatan Trauma Dada, Asuhan Keperawatan Trauma Kepala, Asuhan Keperawatan Trauma Kornea Ulkus Kornea, Asuhan Keperawatan Trauma Mata, Asuhan Keperawatan Trauma Medula Spinalis, Asuhan Keperawatan Trauma Mekanik Mata, Asuhan Keperawatan Trauma Tembus Pada Mata, Asuhan Keperawatan Trauma Thorax, Asuhan Keperawatan Trauma Tumpul Abdomen, Asuhan Keperawatan Tuberculosis, Asuhan Keperawatan Tumor Neoplasma, Asuhan Keperawatan Tumor Medula Spinalis, Asuhan Keperawatan Tumor Otak, Asuhan Keperawatan Tumor Otak Tumor Intrakranial, Asuhan Keperawatan Tumor Paru, Asuhan Keperawatan Tumor Paru Karsinoma Bronkogenik, Asuhan Keperawatan Ulkus Dekubitus, Asuhan Keperawatan Ulkus Peptikum, Asuhan Keperawatan Urolithiasis, Asuhan Keperawatan Varicela, Asuhan Keperawatan Varises Truncal dan Retikularis Vena Varikosa, Asuhan Keperawatan VEntrikel Septum Defek Jantung, Asuhan Keperawatan Ventrikel Septum Defek, Asuhan Keperawatan Vesikolitiasis, Asuhan Keperawatan Kulit, Asuhan Keperawatan Dermatitis, Asuhan Keperawatan Eritroderma, Asuhan Keperawatan Kusta, Asuhan Keperawatan Phemfigus, Asuhan Keperawatan Phemfigus Vulgaris, Asuhan Keperawatan Psoriasis, Asuhan Keperawatan Skin Graft Cangkok Kulit, Asuhan Keperawatan Mata, Asuhan Keperawatan Ablasio Retina, Asuhan Keperawatan Eksotropi, Asuhan Keperawatan Glaukoma, Asuhan Keperawatan Galukoma, Asuhan Keperawatan Hifema, Asuhan Keperawatan Katarak, Asuhan Keperawatan Konjungtivitis, Asuhan Keperawatan Neuroma Pada Fronto Orbita Sinistra, Asuhan Keperawatan Trauma Tembus Pada Mata, Asuhan Keperawatan Ulkus Kornea, Infeksi Pada Mata Keratitis, Materi Tumor Orbita, Asuhan Keperawatan Maternitas, Asuhan Keperawatan Abortus, Asuhan Keperawatan Abortus Imminens, Asuhan Keperawatan Ante Natal, Asuhan Keperawatan Ante Natal Care, Asuhan Keperawatan Bayi Baru Lahir SC, Asuhan Keperawatan Bayi Neuroma Pada Fronto Orbita Sinistra, Asuhan Keperawatan Bayi Premature Dg Persalinan Preterm DG Riwayat Persalinan Prolonge Labor, Asuhan Keperawatan Ca Mamae Stadium 3, Asuhan Keperawatan Ca Mamae, Asuhan Keperawatan Ca Ovari, Asuhan Keperawatan Ca Servik, Asuhan Keperawatan Eklampsia Post Partum, Asuhan Keperawatan Ekstraksi Vacum, Asuhan Keperawatan Endometriosis, Asuhan Keperawatan Fibroadenoma FAM, Asuhan Keperawatan Fibroadenoma Mammae, Asuhan Keperawatan Hiperbilirubinemia, Asuhan Keperawatan Hiperemesis Gravidarum, Asuhan Keperawatan Hipertensi Gravida, Asuhan Keperawatan Kanker Ovarium, Asuhan Keperawatan Karsinoma Vulva, Asuhan Keperawatan Kehamilan Ganda Gemeli Persalinan Normal, Asuhan Keperawatan Kehamilan Letak Lintang, Asuhan Keperawatan Kehamilan Trimester 2, Asuhan Keperawatan Kehamilan Trimester 3, Asuhan Keperawatan Ketuban Pecah Dini KPD, Asuhan Keperawatan Kistoma Ovari, Asuhan Keperawatan Lekore Kandidiasis, Asuhan Keperawatan Letsu, Asuhan Keperawatan Makrosomia, Asuhan Keperawatan Mioma, Asuhan Keperawatan Mioma Uteri, Asuhan Keperawatan Multi gravida dan Hipertensi, Asuhan Keperawatan Neonatus Hipoglikemi Simptomatis, Asuhan Keperawatan Nifas Puerperium, Asuhan Keperawatan Nifas dan Sectio Caesaria SC, Asuhan Keperawatan Pada Kelahiran Dengan Vacum, Asuhan Keperawatan Partus Macet, Asuhan Keperawatan Persalinan Normal, Asuhan Keperawatan Persalinan Spontan Episiotomi, Asuhan Keperawatan Placenta Previa, Asuhan Keperawatan Post Operasi SC Indikasi Kistoma Ovarii, Asuhan Keperawatan Post Partum Nifas, Asuhan Keperawatan Post Partum Masa Nifas, Asuhan Keperawatan Post Partum Dg Riwayat Haemoraghi Post Partum Perdarahan, Asuhan Keperawatan Post Partum Fisiologi, Asuhan Keperawatan Post Partum Pre Eklampsi Berat, Asuhan Keperawatan Post Partum Spontan, Asuhan Keperawatan Post Partum, Asuhan Keperawatan Post SC Letak Sungsang, Asuhan Keperawatan Pre dan Post Seksio Caesaria SC, Asuhan Keperawatan Pre Eklamsia, Asuhan Keperawatan Primigravida, Asuhan Keperawatan Primigravida Kehamilan Fisiologis, Asuhan Keperawatan Renpra Trimester, Asuhan Keperawatan Ruptur Uteri, Asuhan Keperawatan SC Panggul Sempit, Asuhan Keperawatan Sectio Caesaria, Asuhan Keperawatan Seksio Caesaria Dengan Pre Eklampsi Berat, Asuhan Keperawatan Serotinus Kehamilan Postmatur dan KPD, Asuhan Keperawatan Serotinus dan SC, Asuhan Keperawatan Syaraf, Asuhan Keperawatan Chepalgia, Asuhan Keperawatan Hernia Nukleus Pulposus, Asuhan Keperawatan Low Back Pain, Asuhan Keperawatan Meningitis, Asuhan Keperawatan Migrain, Asuhan Keperawatan Penurunan Kesadaran, Asuhan Keperawatan Space Occupying Lession SOL, Asuhan Keperawatan Stroke Non Hemoragik, Asuhan Keperawatan Stroke Hemoragik, Asuhan Keperawatan Tumor Medula Spinalis, Asuhan Keperawatan Tumor Otak, asuhan keperawatan Stroke, Asuhan Keperawatan THT, Asuhan Keperawatan Angiofibroma Nasofaring Belia, Asuhan Keperawatan CA Nasofaring, Asuhan Keperawatan Faringitis, Asuhan Keperawatan Mastoiditis, Asuhan Keperawatan Omsupuratif Kronik Maligna, Asuhan Keperawatan Otitis Media Akut, Asuhan Keperawatan Presbiakusis, Asuhan Keperawatan Septum Deviasi, Asuhan Keperawatan Sinusitis, Asuhan Keperawatan Tonsilitis, Asuhan Keperawatan Tumor Laring, Asuhan Keperawatan Tumor Rongga Hidung, Asuhan Keperawatan KDM, Asuhan Keperawatan Gangguan Tidur, Asuhan Keperawatan Perubahan Kenyamanan, Keperawatan Komunitas, Activity Daily Living ADL, Askep Keluarga Napza, Askep Tuberculosis, Aturan Pemberian Obat, Bentuk Sediaan Obat Setengah Padat, Cara Memberi Penyuluhan, Diabetes Mellitus Lansia, Dosis dan Bentuk Sediaan Obat, Format Pengkajian, Format Pengkajian Balita, Format Pengkajian Ibu Hamil, Format Pengkajian Data Komunitas, Format Pengkajian Keluarga Berencana, Format Pengkajian Keluarga, Format Pengkajian Lansia, Format Pengkajian Nifas dan Ibu Menyusui, Format Pengkajian Remaja, Format Pengkajian Usia Sekolah, Hipertensi Dengan Konsep Keluarga, Keluarga dengan Hipertensi, Konsep Askep Komunitas Lingkungan Kerja, Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan TB Paru, Konsep Keluarga Dengan Stroke, Lansia Dengan Hipertensi, Lansia Dengan Osteoartritis, Manajemen Puskesmas, Materi Caries Gigi, Materi Kurang Gizi, Osteoporosis Lansia atau Gerontik, Pedoman Winshield Survey, Pre Planning Keluarga Ibu Menyusui, Pre Planning Tumbang Remaja, Puskesmas, Gambar Anatomi, Kumpulan SAP, SAP Abortus, SAP Alat Kontrasepsi, SAP Alat Permainan Edukatif APE, SAP Anak Dg Gagal Ginjal Kronik, SAP Anatomi Nifas, SAP Asma Bronkial, SAP Bermain dan Alat Permainan, SAP Breast Care Antenatal, SAP Breast Care, SAP Breast Care Post Natal, SAP Ca Vulva, SAP Cara Meningkatkan Produksi ASI, SAP Cara Pencegahan AIDS Komunitas, SAP Cara Pengisian KMS Lansia, SAP Demam Berdarah, SAP Diabetes Mellitus Keperawatan Keluarga, SAP Diare, SAP Gagal Ginjal Kronis dan Penatalaksanaannya, SAP Gizi Ibu Menyusui, SAP Gizi Pada Anak, SAP Hipertensi, SAP Ibu Hamil Dg Diabetes Mellitus, SAP Imunisasi, SAP Karsinoma Cerviks, SAP Kegemukan Obesitas, SAP Kemoterapi Anak Leukemia, SAP Kemoterapi Pada Penderita Ca Serviks, SAP Keperawatan Keluarga Diabetes Mellitus, SAP Keputihan Leukorea, SAP Keracunan, SAP Kesehatan Gigi dan Mulut Komunitas, SAP Kesehatan Gigi dan Mulut, SAP Kesehatan Reproduksi Remaja, SAP Kistoma Ovarii, SAP Konseling Keluarga Berencana Pendidikan Kesehatan Keluarga, SAP Kontrasepsi Keluarga Berencana, SAP Kontrasepsi Mantap Wanita, SAP Manajemen Nyeri Non Farmakologi, SAP Masalah Dalam Menyusui, SAP Memasang Nasogastric Tube NGT, SAP Mencuci Tangan, SAP Meningkatkan Produksi ASI, SAP Menyusui Yang Benar, SAP Merokok, SAP Mioma Uteri, SAP Model Keperawatan Jiwa, SAP Musyawarah Warga, SAP Napza, SAP Nutrisi Ibu Hamil, SAP Nutrisi Ibu Menyusui, SAP Nutrisi Pada Ibu Hamil, SAP Nutrisi Untuk Penderita Batu Ureter, SAP Pelatihan Kader Posyandu, SAP Pemberian ASI, SAP Pemberian Kemoterapi, SAP Pembuatan Sumur Gali dan Pompa Untuk Penyediaan Air Bersih, SAP Pemeriksaan Payudara Sendiri Sadari Kanker Payudara, SAP Penanganan Anak Kejang Demam, SAP Penatalaksanaan Anak Diare, SAP Pencegahan Abortus Insipien, SAP Pencegahan Demam Berdarah, SAP Pencegahan Diare, SAP Pencegahan Infeksi Bayi BBLR, SAP Pengenalan Diabetes Mellitus Komunitas, SAP Pengenalan Rematik, SAP Perawatan Luka Bersih, SAP Perawatan Pada Pasien Tuberculosis Paru Kep Keluarga, SAP Perawatan Pasien Asma Bronkhial, SAP Perawatan Pasien Mastoiditis, SAP Perawatan Pasien Meningitis, SAP Perawatan Pasien Tuberculosis Paru, SAP Perawatan Payudara dan Manfaat Pemberian ASI, SAP Perawatan Payudara Ibu Hamil, SAP Perawatan Payudara Ibu Menyusui, SAP Perawatan Payudara Ibu Sebelum Melahirkan, SAP Perawatan Payudara Post Partum Breastcare, SAP Perilaku Konsumtif Remaja Terhadap Rokok, SAP Persediaan Air Untuk Rumah Tangga Kesehatan Lingkungan, SAP Persiapan Operasi Kista Ovarii, SAP Persiapan Persalinan, SAP Personal Hygiene, SAP Pertumbuhan Dan Perkembangan Bayi Usia 0-12 Bulan, SAP Pijat Bayi, SAP Post Op Kandungan, SAP Seksualitas Dalam Kehamilan, SAP Senam Hamil, SAP Senam Nifas, SAP Teknik Menyusui Yang Baik Dan Benar, SAP Teknik Pemijatan Bayi, SAP Terapi Aktifitas Kelompok Penyaluran Energi dan Gerak, SAP Terapi Aktifitas Kelompok, SAP Tuberculosis Anak, SAP Tumbuh Kembang Janin, SAP Ulkus Kornea Dan Perawatan Di Rumah, SAP Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue, SAP Vasektomi, SAP Vulva Hygiene Post Episiotomi, SAP Vulva Hygiene Ca Ovarii, Kumpulan Leaflet Keperawatan, Leaflet Abortus, Leaflet AIDS, Leaflet Aktivitas dan Istirahat Selama Kehamilan, Leaflet Anemia, Leaflet Asma, Leaflet Asma Bronkiale, Leaflet Asma dan Penatalaksanaannya, Leaflet Batu Saluran, Leaflet Benigna Prostat Hipertropi, Leaflet Breastcare Ibu Menyusui, Leaflet Bronchopneumonia, Leaflet Demam Berdarah, Leaflet Demam Berdarah Pencegahan dan Penanggulangannya, Leaflet Demam Thypoid Thypus, Leaflet Diabetes Mellitus DM, Leaflet Diare, Leaflet Diare dan Demam, Leaflet Diit Diabetes Mellitus, Leaflet Filariasis Kaki Gajah, Leaflet Gastroenteritis, Leaflet Gizi Balita, Leaflet Gizi Pada Anak Pra Sekolah, Leaflet Gizi Pada Balita, Leaflet Gizi Post Operasi, Leaflet Halusinasi Pada Klien Gangguan Jiwa, Leaflet Hemofilia, Leaflet Hipertensi, Leaflet HIV AIDS, Leaflet Hygiene Rumah Sehat, Leaflet Imunisasi, Leaflet Kanker Payudara, Leaflet Kejang Demam, Leaflet Kejang Demam Pertolongan Pertama, Leaflet Keluarga Berencana, Leaflet Keluarga Berencana KB, Leaflet Kemoterapi Pada Retinoblastoma, Leaflet Keputihan, Leaflet Kompres Hangat, Leaflet Kontrasepsi, Leaflet Kurang Energi Protein, Leaflet Kusta, Leaflet Luka Post Op Struma, Leaflet Luka Post Operasi, Leaflet Maag, Leaflet Makanan Seimbang Untuk Balita, Leaflet Manajemen Nyeri, Leaflet Mioma Uteri, Leaflet Mola Hidatidosa, Leaflet Nefrotik Syndrome, Leaflet Nutrisi Ibu Hamil, Leaflet Nutrisi Perawatan Luka, Leaflet Nutrisi, Leaflet Osteomielitis Radang Tulang, Leaflet Penatalaksanaan Demam Anak, Leaflet Penanggulangan Halusinasi Di Rumah Jiwa, Leaflet Pencegahan Infeksi Bayi Baru Lahir, Leaflet Perawatan Luka Lecet dan Pijat Pada Bayi, Leaflet Perawatan Luka Di Rumah, Leaflet Perawatan Luka Post Operasi Di Rumah, Leaflet Perawatan Luka Post Apendiktomi, Leaflet Perawatan Luka Post Apendiktomi, Leaflet Persiapan Persalinan, Leaflet Pertumbuhan dan Perkembangan Anak, Leaflet Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja, Leaflet Pijat Bayi, Leaflet PIL KB, Leaflet Rematik, Leaflet Rheumatik, Leaflet Scabies Gudik, Leaflet Seksualitas Pada Kehamilan, Leaflet Stroke dan Pencegahannya, Leaflet Teknik Pijat Bayi, Leaflet Tuberculosis Paru, Leaflet Ulkus Dekubitus, Kumpulan Materi Keperawatan, Materi Keperawatan Kulit, Dermatitis, Lupus, Materi Keperawatan Management Keperawatan, Actuating, Budgeting, Kepemimpinan, Kuesioner Manajemen Ners, Manajemen Dalam Keperawatan, Manajemen Keperawatan Anak, Manajemen Konflik, Pendokumentasian Askep, Pengawasan, Perilaku Organisasi, Standar Praktek Keperawatan, Materi Keperawatan Mata, Glaukoma, Katarak, Keratokonjungtivitis Vernalis, Obat Sistem Persepsi Sensori, Materi Keperawatan Anak, Artikel AML dan Bayi Berat Lahir Rendah, Asfiksia, Asi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak, Aspirasi Pneumonia Intoksikasi Minyak Tanah, Bayi Baru Lahir Yang Sakit, Bayi Prematur, BBLR, Bermain Pada Anak, Childbirth Education Prenatal Class, Cidera Otak, Congenital Talipes Equino Varus CTEV, DDST, Demam Febris Anak, Deteksi Dini Pertumbuhan dan Perkembangan, Efek Sakit Pada Neonatus, Gagal Napas Pada Anak, Gagap, Gangguan Bicara, Gangguan Jiwa Pada Anak Dan Remaja, Gangguan Keterlambatan Bicara dan Faktor Penyebab, Hipotermia dan Hipertermia, Imunisasi, Imunisasi dan Vaksinasi, Infeksi Cacing Kremi, Kekurangan Energi Protein KEP, Kelainan Bentuk Wajah, Kesehatan Anak Anak Malas Beresiko Patah Tulang, Komunikasi Dalam Keperawatan Anak, Komunikasi Terapeutik Pada Anak Usia Sekolah, Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan, Lupus, Makanan Tambahan, Materi Anak ARDS, Materi Anak Down Syndrome, Materi Anak Epilepsi, Materi BBLR Thermoregulasi, Materi Gagal Ginjal Kronik, Materi Hemostasis, Meconium Aspiration Syndrome, Mendeteksi Anak Gagap, Nutrisi Pada Anak, Panduan Pemeriksaan Fisik Anak, Pemeriksaan Perkembangan Anak, Pemeriksaan Perkembangan Anak Denver Developmental Screening Test, Pemeriksaan Psikologi, Pemeriksaan Psikologi Psikotest, Penatalaksanaan Suhu Tubuh Meningkat, Pendekatan Resti dalam Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Anak, Penyakit Jantung Pada Anak, Penyakit Kurang Energi Protein, Peran Bermain Dalam Perkembangan Anak, Permainan dan Perilaku Bermain, Perspectives Of Pediatric Nursing, Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbang, Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Adolescence, Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbang Remaja, Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Pre School, Post Operasi Tutup Colostomi, Sindroma Gawat Pernapasan, Speech Delayed, Stimulasi Perkembangan Anak, Susunan Perkembangan Anak, Terapi Bermain, Tetanus, Thermoregulasi, Tindakan Respirasi Anak Tersedak, Tumbang Pre School, Tumbuh Kembang Bahasa, Tumbuh Kembang Remaja, Tumbang Usia Todler, Materi Keperawatan Gawat Darurat, Analisa Gas Darah Blood Gas Analisa, Analisa Gas Darah, Batuk Darah, Bedah Jantung, Biomekanik Dan Patofisiologi Cidera Otak, Cairan dan Elektrolit, Diet Bagi Diabetes Mellitus, Ekstubasi, Fisiologi Aliran Darah Jantung dan Miokard, Fistel Umbilikus, Gagal Nafas Anak, Gangguan Kesadaran, Gangguan Keseimbangan Asam Basa, Gawat Darurat Triage Musibah Masal, Insulin, Intoksikasi, Irigasi Telinga, Kista Coledocal, Luka Bakar, Malaria, Manajemen Nyeri, Pemeriksaan Fisik Stroke, Pengkajian Tingkat Kecemasan, Persepsi Sensori Telinga, Petunjuk Pemberian Obat Mata, Resusitasi Jantung Paru RJP, Resusitasi Kardio Pulmoner RJP, Sinusitis Maksila Kronis Pansinusitis, Sistem Saraf Pusat Meliputi Otak, Skenario Gawat Darurat, Skoring Kecemasan Hamilton Hamilton Anxietas Rating Scale, Stroke, Terapi Cairan dan Tranfusi, Tindakan Suction, Tracheostomi, Trauma Ginjal, Triage Sistem Seleksi Kegawatdaruratan, Urethroplasty, Ventilator, Water Seal Drainage WSD, Materi Keperawatan Medikal Bedah, 6 Tips Meredam Hipertensi, Absorbsi Obat, Anatomi Fisiologi Hati dan Empedu, Anatomi Fisiologi Sistem Endokrin, Artikel Tranfusi, Asites, Batu Empedu, Batu Saluran Kencing, Bedah Jantung, Benda Asing masuk Ke Hidung, Bronkhitis, Bronkiektasis, Carpali Tunnel Syndrome CTS, Definisi Nyeri, Demam Berdarah, Demam Rematik, Diabetes Mellitus, Diabetes Mellitus dan Penatalaksanaannya, Diabetes Bisa Menyebabkan Serangan Jantung dan Stroke, Diet DM, Dislokasi dan Sublukasi, Dispepsia, Efusi Pleura, Elektrokardiografi EKG, Emboli Paru, Fisiologi Aliran Darah Jantung, Flu Burung, Fraktur, Gagal Ginjal Akut, Gagal Ginjal Kronis, Gagal Jantung, Gangguan Imobilisasi, Gastritis, Gastrointestinal Sistem, Hemangioma, Hemoroid, Hemostasis, Hepatitis, Hepatoma, Hernia Inguinalis, Hipertensi, Hipoglikemi, Hormon Tyroid dan Tyroistatika, Inkontinensia, Intoksikasi, Irigasi Telinga, Mata, Jantung Koroner, Kanker Lidah CA, Kanker Tulang, Katarak Primer, Kegunaan Fosfor, Kencing Manis, Keperawatan Perioperatif, Kesehatan Lansia Di Indonesia, Ketoasidosis Diabetik, Kolitis Ulserativa, Konsep Dasar osteoporosis, Konsep Eliminasi, Konsep Keperawatan Keluarga, Konsep Nyeri, Lampiran Materi Hipertensi, Leptospirosis, Luka Bakar, Malaria, Materi Abses Paru, Materi Batuk Darah, Materi Blood Gas Analisa, Materi Cairan dan Elektrolit, Materi Efusi Pleura Maligna, Materi Perawatan Kateter, Medical Surgical Perawatan Pre Operatif, Metabolik Stress Stressor, Mikosis, Mikrobiologi Klinik, Mobilisasi, Morfologi Sel, NCP AIDS, Nebulizer, Obat dan Bentuk Sediaan Padat, Osteoartritis, Osteoporosis, Pansinusitis Sinusitis Maksila Kronis, Pathofisiologi Carsinoma Colon Dan Rektum, Patologi Klinik Morfologi Sel, Pemasangan Bidai, Pembesaran Hati, Pemeriksaan Klinis, Pendekatan Fisiokimia Terhadap Asam Basa, Pengangkatan Jahitan Luka, Pengertian Osteoporosis, Penggunaan Obat Anti Mikroba, Penyakit Penyakit THT, Perawatan Luka Jahitan, Perawatan Luka Post Operasi dan Angkat Jahitan, Peritonitis, Pneumonia, Proses Radang Akut dan Kronik, Psoriasis Inverse, Psoriasis Artritis, Psoriasis Eritrodermis, Psoriasis Guttate, Psoriasis Kuku, Psoriasis Plak, Psoriasis Scalp, Psoriasis, Pterigium, Pustular Psoriasis, Radang, Relaksasi, Rematik, Reseptor dan Memori, Respon Tubuh Terhadap Cidera Peradangan dan Proses Sembuh, Resusitasi Jantung Paru RJP, Satuan Acara Penyuluhan Perawatan Luka Dirumah, Sifilis, Sistem Endokrin, Sistem Hormon, Sistem Limfe dan Gangguan Keseimbangan Cairan Tubuh, Sistem Urinarius, Striktur Uretra, Syok, Teknik Relaksasi, Teknik Relaksasi dan Akupuntur, Tentang Jantung, Thalasemia, Tindakan Gastric Lavage, Tonsilitis, Torsio Testis, Tranfusi Darah, Trombositopenia, Ulkus Dekubitus, Urogenital Batu Saluran Kencing, Ventrikel Septum Defek, Vertigo, Materi Keperawatan Maternitas, Adaptasi Fisiologi Ibu Hamil, Adenocarcinoma Endometrium, Alat Kontrasepsi, Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita dan Menopause, Bayi Tabung, Ca Vulva dan Ca Servik, Dampak Terapi Estrogen, Darah, Gol Darah, Suplemen Vit dan Mineral, Deteksi Dini Tumbang Pada Balita, Diabetes dan Kehamilan, Distosia, Fisiologis Kehamilan, Hidramnion, Indikasi SC, Induksi Persalinan, Kanker Payudara dan gambar, Kehamilan dan Seks, Kehamilan Matur, Kehamilan Resiko Tinggi, Kelainan Menstruasi, Keputihan, Konsep Nifas, Konsep Eklampsia, Konsep Forceps, Konsep Dasar Keperawatan Maternitas, Kontrasepsi, Lekore Dan Kandidiasis, Materi Imunisasi, Materi Solid Ovarium Tumor, Menopause, Mioma Uteri, Mola Hidatidosa, Non strees Test Fetal Activiy Determination, Nutrisi Pada Ibu Hamil, Nyeri, Panggul Sempit, Pasca Persalinan, PBL Post Partum, Pemeriksaan Fisik Ibu Hamil, Penanganan Diabetes Mellitus Pada Ibu Hamil, Penyebab perdarahan Selain Menstruasi, Perawatan Payudara, Periksa Payudara Sendiri Sadari, Plasenta Previa, Pre Eklampsia dan Marah, Prematur, Senam Nifas, Sepsis Neonatorum, Sistem Reproduksi Laki laki, Sistem Reproduksi Wanita, Strategi Membantu Klien Dalam Mengambil Keputusan, Tanda dan Gejala Kehamilan, Teknik Relaksasi dan Akupuntur, Tips Menentukan Masa Subur, Vulva Hygiene, Materi Presentasi Keperawatan Maternitas, Abortus, Anemia, Bedah Caesar, Ekstraksi Vakum, Embriotomi, Gawat Janin, Info Tentang IMS HIV AIDS dan VCT, Informasi HIV AIDS, Kehamilan Ganda, Kehamilan Muda, Kekerasan Seksual, Kewirausahaan, Konsep Kebijakan, Konsep Pemecahan Masalah, Koordinasi, Manajemen Persalinan, Manajemen Resiko Tinggi, Negosiasi, Obstetri Operatif, Penyakit Jantung Pada Kehamilan, Perdarahan Obstetrik, Persalinan Normal, Persalinan Pervaginal, Pra Nikah, Kesehatan Reproduksi4, Sukses Remaja Adalah Sukses Masa Depan, Unwanted Pregnancy, Versi Luar dan Versi Ekstraksi, Prosedur Tindakan Keperawatan, Dekubitus, Empat Dasar Mengangkat Pasien, Huknah Rendah, Huknah Tinggi, Kateterisasi Urine Pada Pria, Kateterisasi Urine Pada Wanita, Memandikan Pasien Ditempat Tidur, Memasang Urinal, Membantu Klien Duduk, Membantu Klien Duduk Di Tepi Tempat Tidur, Memindahkan Klien dari Tempat Tidur Ke Kursi, Memindahkan Klien Ke Brankart, Mengeluarkan Feses Secara Manual, Menggunakan Pispot, Menyiapkan Tempat Tidur, Menyikat Gigi Pada Pasien Dependen Perry Potter, Merawat Gigi dan Mulut, Merawat Kuku, Merawat Rambut, Pemasangan Kondom Kateter, Perawatan Kateter, Perawatan Kolostomi, Perawatan Menjelang Kematian, Perawatan Mulut Pasien Tidak Sadar, Posisi Dorsal Recumbent, Posisi Genu Pektoral Knee Chest, Posisi Litotomi, Posisi Miring Lateral, Posisi Sims Semi Telungkup, Posisi Trendelemburg, Pre Planning Perawatan Kateter, Kumpulan Pathways Keperawatan, Pathway Acute Limfoblastik Leukemia, Pathway Acute Miocard Infark, Pathway Apendiks, Pathway Asfiksia, Pathway Atresia Ani, Pathway BBLR, Pathway Benigna Prostat Hipertropi, Pathway Ca Nasofaring, Pathway Ca Ovarium, Pathway Ca Serviks, Pathway Ca Ureter, Pathway Ca Vulva, Pathway Chronic Heart Failure, Pathway Chronic Kidney Disease, Pathway Dengue Hemoraghic Fever, Pathway Dermatitis, Pathway Diabetes Mellitus, Pathway Diare, Pathway Disfungsional Uteri Bleeding, Pathway Efusi Pleura, Pathway Ekstratoraksis Metastasi, Pathway Fibroadenoma Mammae, Pathway Fraktur, Pathway Gagal Ginjal Kronik, Pathway Gagal Ginjal Kronik, Pathway Gagal Ginjal, Pathway Gagal Jantung Kongestif, Pathway Gagal Jantung, Pathway Gagal Nafas, Pathway Gastritis, Pathway Glukoneogenesis DM, Pathway Hepatitis, Pathway Hernia, Pathway Hipertensi, Pathway Histerektomi, Pathway Infeksi Mata, Pathway Infeksi Saluran Nafas, Pathway Intusepsi, Pathway Kejang, Pathway Kemoterapi Sitostatika, Pathway KET, Pathway Kistoma, Pathway Leukimia Limfosit Akut, Pathway Liposarkoma, Pathway Luka Bakar, Pathway Malaria, Pathway Meningitis, Pathway Mioma, Pathway Mioma Dg Histerektomi, Pathway Nefrolithiasis, Pathway Nefrolitotomi, Pathway Otitis Media, Pathway Partisonimia, Pathway Partus Proses Persalinan, Penurunan Kesadaran, Pathway Persalinan, Pathway Poison, Pathway Post Operasi, Pathway Post Operasi Sc, Pathway Sirosis, Pathway Steven Johnson Syndrome, Pathway Stroke, Pathway Trauma Kepala, Pathway Tuberculosis, Pathway Tumor Otak, Pathway Ventrikel Septum Defek, Pathway Vertigo, Pathway Viremia, Abdominoplasty _ Tummy Tuck Surgery Video, Active Range of Motion, Amphoric Breath Sounds, Anatomi Wanita Setelah Melahirkan, Angioplasty Stent, Animasi Injeksi, Animasi Jalan Lahir, Animasi Menstruasi, Animasi Pemasangan Kateter, Animasi Pemasangan NGT, Animasi Pembuahan Sel Telur, Animasi Perjalanan Obat IV, Animasi Persalinan, Animasi Placenta, Animasi Sistem Digestif Pada Anak, Animasi Sistem Sirkulasi Pada Anak, Animasi Skeleton Anak, Asma Death, Auscultation Of Chest, Bagaimana Memeriksa Pupil Mata Normal, Beating heart surgery, Bedah Glaucoma, Bedah Jantung, Bedah Jantung CABG Coronary Artery Bypass Gaft, Biopsi Jaringan Payudara, Breath Sounds, Breath Sounds Crackels, Breath Sounds Pleural Friction Rub, Breath Sounds Rhonchi, Bronchial Massage, Bypass Coronaria, Bypass Surgery, Cara Melahirkan Placenta, Kumpulan Video Keperawatan, Cara Mencuci Tangan, Chest Anatomy, Circumsisi, Circumsisi Sunat, Coronary Bypass Surgery, CT Scan, Curettage Kiret, ECG ElectroCardioGram, EEG Monitor Initial Stages, Embryologi Transfer IVF, Emergency Echocardiography, Endotracheal ET Tube Suctioning, Endotracheal Intubation, Endotracheal Tube Insertion, Epidural _ Spinal Anesthesia, Family Therapy, Female Reproductive System, First Month Of Pregnancy, Gelly Circumsisi, Head to Toe Assessment, Heart Anatomy, Heart Animation Coronary Angiography Cardiac Catheterization, Heart Bypass Surgery CABG, Heart Sounds, Heart Sounds S3 S4 Murmurs, Hospital Tips for Having a Baby, Huknah 66 Human Body Nervous System, Human Body Cardiovascular System, Human Reproduction In Quran, Info Operasi Jantung Tanpa bedah, J Amazing 3D medical animation, Kandungan di Luar Rahim, Kehamilan 29 Minggu, Laparoscopic Appendectomy Surgery, Lower Extremities Examination, Lower Extremities Examination, Malpractice Medical Knee Replacement Surgery, Management Airway, Manjemen Nyeri Persalinan, Mastectomy, Medical Animation Antibody Immune Response, Metabolisme Bilirubin, Mitral Stenosis, Mitral Stenosis Sound, Myomectomy Vaginal Education, Nasogastric Intubation, Neonatal Jaundice, Normal Heart Sound, Nursing Skills Glaslow Coma Scale, Open Heart Surgery, Operasi Caesar, Operasi Katarak Saftari, Operasi Tumor Kepala, Panduan Belajar Sunat, Pap Smear Test, Parto Cesarea Birth, Partus Normal, Passive Range of Motion, Pediatric Endotracheal Intubation, Pediatric Heart Surgery, Pemasangan Kateter Pria English, Pemasangan Kateter Wanita English, Pemasangan NGT, Pemasangan Payudara Silicon, Pembacaan EKG, Pembedahan Katarak atau Selaput Mata, Kumpulan Video Keperawatan, Pembedahan Laparoscopy Endometriosis, Pembedahan Laparoscopy Kista Ovarium, Pembedahan Laparoscopy, Myomecomy Mioma, Pembedahan Sendi Lutut, Pemeriksaan Echo Pada Anak, Pemeriksaan Fisik Abdomen, Pemeriksaan Fisik Dada, Pemeriksaan Fisik Hati, Pemeriksaan Jugularis, Pemeriksaan Kepala Dan Leher, Pemeriksaan MRI, Pemeriksaan Paru, Pemeriksaan Sistem Pernafasan, Penempatan EKG, Lead, Pengkajian Keperawatan Mata Telinga Perut Rambut dan Kuku, Perawatan DM, Percutaneous Endoscopic Colostomy PEC, Perineal Care, Persalinan Manual Natural Childbirth, Personal Hygiene, Phototherapy, Placenta Previa Animation, Postural Drainage, PPGD TRIAGE, Pre Op GI Endoscopy, Pre Op Pediatric Tonsilectomy, Pregnancy Booster Clomid, Process of Conception and Birth, Proses Kelahiran Bayi, Prostate Cancer Surgery, Range of Motion Exercises, Regenerasi Stem Cell, Ruptur Uteri, Ruptur Uterus, Second Month of Pregnancy, Sex Education Clitoris, Sistem Endokrin, Sistem Sirkulasi, Sistem Urinari, Stroke Assessment, Suara Jantung Bj3, Suara Jantung Normal, Surgical Cricothyrotomy, System Digestive, System Integumen, Teknik Circumsisi Part, Teknik Circumsisi Part, The Human Skin Animation Video, The Immune SystemThe Secret of Brain Wave Vibration, Third Month of Pregnancy, Thoracocentesis, Tracheostomy Care, Tricuspidal Regurgitation, Understanding Cholesterol, Upper GI Endoscopy, USG Abdominal, Vaginal Ultrasound, Video Animasi Persalinan, Video Anoreksia Nervousa, Video Cidera Kepala, Video CRP Dewasa, Video Kelahiran Spontan, Video Melahirkan Di Air, Video Multiple Sklerosis, Video Pemeriksaan Dasar Jantung, Virginia Apgar, VSD Surgical Repair, Wheezing audio


 
© 2010-2012 My Documentku