Tubuh memerulukan energi untuk fungsi-fungsi organ
tubuh, pergerakan tubuh, memperpertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan
pergantian sekl yang rusak. Metabolisme merupakan semua proses biokimia pada
sel tubuh. Proses metabolisme dapat berupa anabolisme (membangun) dan
katabolisme (pemecahan). Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan
dan metabolisme tubuh serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara umum
faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah faktor fisiologis untuk
kebutuhan metabolisme basal, faktor patofisiologi seperti adanya penyakit
tertentu yang mengganggu pencernaan atau meningkatkan kebutuhan nutrisi, faktor
sosio ekonomi seperti adanya kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan
nutrisi
Konsep Dasar
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat
lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan
proses dalam tubuh manusia untuk menerima makan atau bahan-bahan dari
lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas
penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya.
Elemen nutrien / zat gizi terdiri
atas
1.
Karbohidrat
2.
Protein
3.
Lemak
4.
Vitamin
5.
Mineral
6.
Air.
Fungsi zat gizi adalah :
1.
Menghasilkan energi fungsi
organ, gerakan dan kerja fisik
2.
Sebagai bahan dasar untuk
pembentukan dan perbaikan jaringan sel-sel dalam tubuh
3.
Sebagai pelindung dan pengatur
suhu tubuh
Dalam memenuhi aktivitas kebutuhan
tubuh diperlukan energi yang berasal dari hasil metabolisme. Besarnya energi
yang dihasilkan dari metabolisme diukur dengan satuan kalori. Kebutuhan energi
seseorang pada saat istirahat disebut Basal Metabolik Rate (BMR).
Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi
utama. Setiap 1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kilokalori (kkal). Karbohidrat
yang disimpan dalam hati dan otot glikogen dengan jumlah yang sangat
sedikit.glikogen adalah sintesis dari glukosa, pemecahan energi selqama masa
istirahat/puasa.kelebihan energi karbohidrat berbentuk asam lemak.
Metabolisme karbohidrat mensanduns
tiga proses,yaitu:
1.
katabolisme glikogen menjadi
glukosa, karbondioksida dan air disebut glikogenolisdis.
2.
anabolisme glukosa ke bentuk
glikogen disesbut glilkogenesis.
3.
perubahan dari asam animo dan
gliserol menjadi glukosa disebut glukoneogenesis.
Protein
Protein berfungsi untruk
pertumbuhan, mempertahankan dan mengganti cairan tubuh. Setiap 1 gram protein
menghasilkan 4 kkal. Bentuk sederhana dari protein adalah asam animo. Asam
animo disimpan jaringan berbentuk hormon dan enzim. Asam animo esensial tidak
dapat disintesis dalam tubuh tetapi harus didapat dari makanan.
Lemak
Lemak merupakan sumber energi
paling besar. Satu gram lemak akan menghasilkan 9 kkal. Lipid adalah lemak yang
dapat membeku pada suhu ruangan tertentu, dimana lipid tersebut terdiri atas
trigliserida dan asam lemak. Proses terbentuknya asam lemak disebut
lipogenesis.
Kegiatan yang membutuhkan energi, antara lain:
1.
Vital kehidupan, pernapasan,
sirkulasi darah, suhu tubuh, dan lain-lain.
2.
Kegiatan mekanik oleh otot.
3.
Aktivitas otak dan saraf.
4.
Energi kimia untuk membangun
jaringan, enzim,dan hormon.
5.
Sekresi cairan percernaan.
6.
Absorpsi zat-zat gizi disaluran
pencernaan.
7.
Pengeluaran hasil metabolisme.
Faktor-faktor yangmempengaruhi kebutuhan energi:
1.
Basal metabolisme meningkat.
2.
Aktivitas tubuh.
3.
Faktor usia.
4.
Suhu lingkungan.
5.
Penyakit.
Asuhan
keperawatan
Pengkajian
1.
Riwayat keperawatan dan diet
a.
Anggaran makan, makan kesukaan,
waktu makan.
b.
Apakah ada diet yang dilakukan
secara khusus?
c.
Adakah penuruinan dan
peningkatan berat badan dan berapa lama
periode waktunya?
d.
Adakah status fisik pasien yang
dapat meningkatkan diet seperti luka
bakar dan demam?
e.
Adakah toleransi makan/minum
tertentu?
2.
Faktor yang mempengaruhi diet
a.
Status kesehatan.
b.
Kultur dan kepercayaan.
c.
Status sosial ekonomi.
d.
Faktor psikologis.
e.
Informasi yang salah tentang
makanan dan cara berdiet.
3.
Pemeriksaan fisik
a.
Keadaan fisik: apatis, lesu.
b.
Berat badan: obesitas,
ndeerweight.
c.
Otot: flaksia/lemah, tonus
kurang,tenderness, tidak mampu bekerja
d.
System saraf: bingung, rasa
terbakar, paresthesia, reflek menurun.
e.
Fungsi gastrointestinal:
anoreksia, konstipasi, diare, flutulensi, pembesaran liver/lien.
f.
Kadiovaskuler : denyut nadi
lebih dari 100 kali/menit, irama
abnormal, tekanan darah rendah / tinggi.
g.
Rambut : kusam, kering, pudar,
kemerahan, tipis, pecah / patah-patah.
h.
Kulit : kering, pucat, iritasi,
petekhie, lemak disubkutan tidak ada.
i.
Bibir : kering, pecah-pecah,
bengkak, lesi, stomatitis, membran mukosa pucat.
j.
Gusi : pendarahan, peradangan.
k.
Lidah : edema, hiperemis.
l.
Gigi : karies, nyeri, kotor.
m.
Mata : konjungtiva pucat,
kekring, exotalmus, tanda-tanda infeksi.
n.
Kuku : mudah patah.
o.
Pengukuran antropometri :
v Berat badan ideal (TB-100) ± 10 %
v Lingkar pergelangan tangan
v Lingkar lengan atas (MAC) :
Nilai normal Wanita : 28,5 cm
Pria : 28,3 cm
v Lipatan kulit pada otot trisep (TSF) :
Nilai normal Wanita : 16,5 - 18 cm
Pria : 12,5 – 16,5 cm
4.
Laboratorium
a.
Albumin (N : 4-5,5 mg/100 ml)
b.
Transferin (N : 170-25 mg/100
ml)
c.
Hb (N : 12 mg %)
d.
BUN (N : 10-20 mg/100 ml)
e.
Ekskresi kreatinin untuk 24 jam
(N : laki-laki : 0,6-1,3 mg/100 ml,
wanita : 0,5 – 1,0 mg/100 mg)
Diagnosa Keperawatan dan Intervensi
1.
Perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Definisi : keadaan di mana intake nutrisi kurang dari
kebutuhan metabolisme tubuh
Kemungkinan berhubungan dengan :
a.
Efek dari pengobatan
b.
Mual / muntah
c.
Gangguan intake makanan
d.
Radiasi / kemoterapi
e.
Penyakit kronis
Kemungkinan ditemukan data :
a.
Berat badan menurun
b.
Kelemahan
c.
Kesulitan makan
d.
Nafsu makan berkurang
e.
Hipotensi
f.
Ketidakseimbangan elektrolit
g.
Kulit kering
Masalah klinik berhubungan dengan :
a.
Anoreksia nervosa
b.
AIDS
c.
Pembedahan
d.
Kehamilan
e.
Kanker
f.
Anemia
g.
Marasmus
Tujuan yang diharapkan
a.
Terjadi peningkatan berat badan
sesuai dengan waktu.
b.
Peningkatan status nutrisi
Intervensi :
1.
Tingkatkan intake makanan
melalui :
v Mengurangi gangguan dari lingkungan seperti berisik dan lain-lain
v Jaga privasi pasien
v Jaga kebersihan ruangan (barang-barang seperti sputum pot, urinal
tdak berada dekat tempat tidur)
v Erikan obat sebelum makan jika ada indikasi
2.
Jaga kebersihan mulut pasien
3.
Bantu pasien makan jika tidak
mampu
4.
Sajikan makanan yang mudah
dicerna, dalam keadaan hangat, tertutup dan berikan sedikit-sedikit tetapi
sering
5.
Selingi makanan dengan minum
6.
Hindari makanan yang banyak
mengandung gas
7.
Ukur intake makanan dan timbang
berat badan
8.
Lakukan latihan pasif dan aktif
9.
Kaji tanda vital, sensori,
bising usus
10.
Monitor hasil lab, seperti
glukosa, elektrolit, albumin, hemoglobin, kolaborasi dengan dokter
11.
Berikan feedback yang positif
tentang peningkatan intake, berat badan
12.
Berikan pendidikan kesehatan
tentang : cara diet, kebutuhan kalori dan tindakan keperawatan yang berhubungan
dengan nutrisi jika pasien menggunakan NGT
13.
Cek kepatenan tube
14.
Pemberian cairan / makanan
tidak lebih 150 cc sekali pemberian
15.
Cek temperatur makanan agar
tidak terlalu panas / dingin
16.
Atur posisi semi fowler saat
memberikan makanan
17.
Jelaskan bagaimana tube bekerja
dan perawatannya
Rasional
1.
Cara khusus untuk meningkatkan
nafsu makan
2.
Mulut yang bersih meningkatkan
nafsu makan
3.
Membantu pasien makan
4.
Meningkatkan selera makan dan
intake makan
5.
Memudahkan makanan masuk
6.
Mengurangi rasa nyaman
7.
Observasi kebutuhan nutrisi
8.
Menambah nafsu makan
9.
Membantu mengkaji keadaan
pasien
10.
Monitor status nutrisi
11.
Meningkatkan kepercayaan untuk
meningkatkan makanan
12.
Meningkatkan pengetahuan agar
pasien lebih kooperatif
13.
Menghindari aspirasi dan
obstruksi tube
14.
Menghindari aspirasi
15.
Mengurangi kram dan terbakar
pada abdomen
16.
Mengurangi regurtasi
17.
Mencegah komplikasi
2.
Perubahan nutrisi lebih dari
kebutuhan tubuh
definisi: pasien dengan resiko atau
aktual mengkonsumsi makanan melebihi dari kebutuhan metabolisme tubuh.
Kemungkinan berhubungan dengan:
a.
Kelebihan intake.
b.
Gaya hidup.
c.
Perubahan kultur.
d.
Psikologi untuk konsumsi tinggi
kalori.
Kemungkinan data yang ditemukan:
a.
20% lebih berat dari badan
ideal.
b.
Pola makan yang berlebihan.
Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada:
a.
Obesitas
b.
Hipotiroidesme
c.
Pasien dengan pemakain
kortikosteroid
d.
Immobilisasi yang lama
e.
Cushings syndrome
f.
Bulimia
Tujuan yang diharapkan:
a.
Teridentifikasinya kebutuhan
nutrisi dan berat badan yang terkontrol
b.
Perencanaan kontrol berat badan
yang akan datang
c.
Tidak terjadinya penurunan
berat badan yang berlebihan
Intervensi
1.
Lakukan pengkajian pola makan
pasien
2.
Diskusikan dengan pasien
tentang kelebihan makan
3.
Diskusikan motivasi untuk
menurunkan berat badan
4.
Kolaborasi dengan ahli diet
yang tepat
5.
Ukur intake makanan dalam 24
jam
6.
Buat program latihan untuk olah
raga
7.
Hindari makanan yang banyak
mengandung lemak
8.
Berikan pengetahuan kesehatan
tentang:
v Program diet yang benar
v Akibat yang mungkin timbul pada kelebihan berat badan
Rasional
1.
Informasi dasar untuk
perencanaan awal
2.
Membantu mencapai tujuan
3.
Membantu memecahkan masalah
4.
Menentukan makanan yang sesuai
dengan pasien
5.
Mengetahui jumlah kalori yang
masuk
6.
Meningkatkan kebutuhan energi
7.
Makan berlemak banyak
menghasilkan energi
8.
Memberikan informasi dan
mengurangi komplikasi
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda Copy-paste di blog or web teman-teman semua, Jangan Lupa di Like or commentnya ya...
Terima kasih