A. KONSEP DASAR
I.
Pengertian
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir
dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan disusul dengan
pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu (obstetri &
ginekologi FK UPB, 2000). Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil
konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina kedunia luar (Arief
Mansyor, 1999).
II. Etiologi
Penyebab timbulnya persalinan sampai sekarang belum
diketahui secara pasti, terdapat beberapa teori antara lain (Rustam Muhtar,
1998)
1.
Penurunan
kadar progesteron
Progesteron menimbulkan relaxasi
otot-otot rahim, sebaliknya estrogen meninggikan kerendahan otot rahim
2.
Teori
oxitosyn
Pada akhir kehamilan kadar oksitasnya
bertambah, pleh karena itu timbul kontraksi otot rahim.
3.
Keregangan
otot-otot
Dengan majunya
kehamilan makin teregang otot-otot rahim makin rentan.
4.
Pengaruh
janin
Hyposife dan kelenjar suprarenal janin rupa-rupanya
juga memegang peranan oleh karena pada anecephalus kehamilan sering lebih lama
dari biasa
5.
Teori
prostaglandin
Prostaglandin yang
dihasilkan oleh decidua, disangka menjadi salah satu sebab permulaan
persalinan.
III. Tanda-tanda timbulnya persalinan
Sebelum terjadi
persalinan sebenarnya beberapa minggu
sebelumnya wanita memasuki “bulannya” atau “minggunya” atau “harinya” yang
disebut kala pendahuluan (pra paratory stage of labor), ini memberika
tanda-tanda sebagai berikut :
1.
Lightening
atau setting atau droping yaitu kepala turun memasuki pintu atas panggul
terutama pada primigravida
2.
Perut kelihatan
lebih melebar, fundus uteri turun
3.
Perasaan
sering atau susah kencing (polakisuria) karena kandung kemih tertekan oleh
bagian terbawah janin
4.
Perasaan
sakit di perut dan di pinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi lemah dai
uterus, kadang-kadang disebut “False lebar pains”
5.
Serviks
menjadi lembek, mulai melebar dan sekresinya bertambah bisa bercampur darah
(blood show)
IV. Faktor-faktor yang berperan dalam persalinan
1.
kekuatan
mendorong janin keluar (power)
2.
janin lahir
(passage)
3.
janin
(passager)
4.
penolong
5.
psikis ibu
V. Kala persalinan
1.
Kala I
Dimulai dari saat
persalinan mulai sampai pembukaan lengkap (10 cm). Proses ini terbagi dalam 2
fase, yaitu :
a. Fase laten (8 jam)
Serviks membuka sampai 3 cm
b. Fase aktif (7 jam)
Serviks membuka dari 4 cm dampai 10 cm, kontraksi
lebih kuat dan lebih sering selama fase aktif
2.
Kala II
Dimulai dari pembukaan lengkap sampai
bayi lahir. Proses ini biasanya berlangsung 2 jam pada primigravida, dan 1 jam
pada multigravida.
3.
Kala III
Dimulai segera setelah lahir sampai
lahirnya plasenta, yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit.
4.
Kala IV
Dimulai saat lahirnya plasenta sampai
2 jam pertama past partum
B. ASUHAN KEPERAWATAN
Merupakan metode yang digunakan untuk
memecahkan masalah dalam upaya memperbaiki atau memelihara klien sampai ketahap
optimal melalui suatu pendekatan yang sistematis untuk mengenal klien untuk
mematuhi kebutuhannya.
I. Pengakajian
a. Pengumpulan data
1. Identitas
Meliputi nama, umur,
jenis kelamin, pekerjaan, agama, pendidikan, suku bangsa, alamat
2. Keluhan utama
Pada umumnya klien
mengeluh nyeri pada daerah pinggang menjalar keperut, adanya his yang sering
dan teratur, keluarnya lendir dan darah.
3. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Mulai timbul his, nyeri dan keluarnya
darah serta lendir
b. Riwayat kesehatan dahulu
Adanya penyakit yang dapat menyebabkan
resiko tinggi saat persalinan, seperti penyakit jantung, HT, TB, DM, penyakit
kelamin, dan lain-lain
c. Riwayat penyakit keluarga
Kemungkinan adanya penyakit menurun,
seperti DM, dan lain-lain
4. Riwayat obstetri
a. Riwayat haid
Meliputi awal haid,
siklus, keteraturan, jumlah, hari petama haid terakhir
b. Riwayat kebidanan
Meliputi riwayat
persalinan dahulu pada multigravida
5. Riwayat psikososial spiritual dan budaya
Kx merasa tidak
feminim lagi karena perubahan tubuhnya, ketakutan akan kehilangan bayi dan
kecemasan selama persalinan berlangsung
6. Pola kebutuhan sehari-hari
1. Nutrisi
Adanya his
berpengaruh terhadap keinginan atau selera makan yang menurun
2. Istirahat tidur
Klien dapat tidur
terlentang, miring kanan/kiri tergantung pada letak punggung janin dan kx sulit
tidur terutama kala I - IV
3. Aktivitas
Kx dapat melakukan
aktivitas seperti biasanya terbatas pada aktivitas ringan tidak membutuhkan
tenaga banyak tidak membuat kx cepat lelah emosi
4. Eliminasi
Adanya perasaan
sering / susah kencing selama kehamilan dan proses persalinan. Pada akhir
trimester III dapat terjadi konstipasi
5. Personal higiene
Kebersihan tubuh,
terutama kebersihan daerah kemaluan dan daerah payudara
7. Pemeriksaan
*
Pemeriksaan
umum meliputi
a. Tinggi badan dan berat badan
Ibu hamil yang tinggi badannya kurang
dari 145 cm terlebih pada kehamilan pertama, tergolong resiko tinggi karena
kemungkinan besar memiliki panggul sempit.
Berat badan ibu perlu dikontrol secara
teratur dengan peningkatan berat badan selama hamil antara 10 – 12 kg.
b. Tekanan darah
Tekanan darah diukur pada akhir kala
II yaitu setelah anak dilahirkan, biasanya tekanan darah akan naik kira-kira 10
mmhg
c. Suhu, Nadi, pernafasan
Dalam keadaan biasa suhu badan antara
36 – 37 oC. Bila suhu tubuh lebih dari 375 dianggap ada
kelainan kecuali bagi kx setelah melahirkan suhu badan 355 oC
- 378 oC masih dianggap normal karena perlahan keadaan nadi biasanya
mengikuti keadaan suhu, bila suhu naik, keadaan nadi akan bertambah pula, dapat
disebabkan karena adanya perdarahan. Pada kx yang dalam persalinan
pernafasannya agak pendek karena kelelahan. Dan akan kembali normal setelah
persalinan dan periksa tiap 4 jam.
*
Pemeriksaan
fisik
1. Kepala dan leher
Biasanya terdapat doasma gravidarum,
terkadang ada pembengkakan kelopak mata, pucat pada konjungtiva, sklera kuning,
stomatitis dan lain-lain
2. Dada
Terdapat pembesaran payudara,
hiperpigmentasi areora mamae dan penonjolan pada papila mamae, keluarnya
colostrom
3. Perut
Adanya pembesaran pada perut membujur,
hyperpigmentasi linea alba / nigra, terdapat strie gravidarum
Palpasi : usia kehamilan aterm 3 jari
bawah prosesus xypoideus. Usia kehamilan prematur pertengahan pusat dan
prosesus xypoideus, belum atau sudah kepala masuk PAP, adanya his yang mungkin
sering dan kuat.
Auskultasi : Ada tidak DJJ dan
frekuensi normalnya 120 –160 x / menit.
4. Genetalia
Pengeluaran darah campur lendir,
terdapat pembukaan cervix, serta kelenturan pada serviks
5. Ekstremitas
Biasanya terjadi odema pada tungkai
dan kadang varices karena adanya penekanan dan pembesaran vena abdomen
*
Pemeriksaan
penunjang
Pemeriksaan penunjang meliputi
haemoglobin, faktor Th, dan kadang dilakukan pemeriksaan serologi untuk sifilis
II. Diagnosa keperawatan
Adapun diagnosa keperawatan yang muncul adalah :
1.
Gangguan rasa
nyaman (nyeri akut) berhubungan dengan kontraksi uterus
2.
Resiko tinggi
kekurangan volume cairan berhubungan dengan pengeluaran / perdarahan yang
berlebih
3.
Defisit
perawatan biri berhubungan dengan mobilitas selama persalinan
4.
Cemas
berhubungan dengan proses persalinan
5.
Perubahan
peran
III. Intervensi
Diagnosa
keperawatan : Gangguan rasa nyaman (nyeri akut) berhubungan dengan kontraksi
uterus
Tujuan : klien menerima dan mampu beradaptasi terhadap nyeri yang timbul
Kriteria hasil : - Kx dapat
mengendalikan diri saat kontraksi dan diantara his
-
Kx mengeti
tanda-tanda terjadinya persalinan
Rencana tindakan :
1.
Lakukan
pendekatan pada klien dan keluarga
2.
Kaji derajat
nyeri melalui isyarat verbal atau non verbal
3.
Anjurkan
teknik relaksasi dan distraksi pada klien
4.
Bantu klien
mendapat posisi yang nyaman
5.
Pantau atau
observasi tanda-tanda vital
6.
Hitung dan
catat frekuensi, intensitas dan durasi pola kontruksi uterus setiap 30 menit
7.
Kaji sifat
dan jumlah tampilan vagina, dilatasi serviks, penonjolan lokasi janin dan
penurunan janin
8.
Kolaborasi
dengan tim medis
Rasional
1.
Menciptakan
suasana saling percaya sehingga pada perawat dan kooperatif
2.
Mengetahui
skala, intensitas nyeri kx
3.
Otot-otot
akan rilex sehingga nyeri berkurang
4.
Kx merasa
nyaman dengan posisi yang dipilih
5.
Mengetahui
keadaan kx dan memudahkan untuk tindakan selanjutnya
6.
Memantau
kemajuan persalinan
7.
Sebagai
fungsi interdependent serta ketepatan dalam pemberian terapi
IV. Implementasi
Pelaksanaan merupakan
pengolahan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada
tahap perencanaan. Dalam operasionalnya perawat merupakan satu tim yang
berkerja sama secara berkesinambungan dengan berbagai tim. Seluruh kegiatan
keperawatan dalam tahap ini ditulis secara rinci sesuai denagan tindakan
keperawatan atau catatan keperawatan (Nasrul Efendi, 1995)
V. Evaluasi
Evaluasi merupakan
tahap akhir dari suatu proses perawatan dan merupakan perbandingan yang sistematik dan terencana tentang
kesehatan pasien dan sesama tenaga kesehatan (Nasrul Efendi, 1995)
DAFTAR PUSTAKA
Efendi Nasrul, Pengantar Proses
Keperawatan, EGC, Jakarta, 1995
Fakultas kedokteran UNPAD 2000, Obstetri
Fisiologi, Bandung
Lynda Jual Carpenito, 2000 “Nursing
Diagnosis”, EGC, Jakarta
Muhtar Rustam, 1998, Sinopsis
Obstetri Edisi 2, EGC, Jakarta
Mansyoer Arief 2001, Kapita
Selekta Kedokteran Edisi 3, FKUI, Jakarta
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda Copy-paste di blog or web teman-teman semua, Jangan Lupa di Like or commentnya ya...
Terima kasih