Home » , » KONSEP DASAR PENANGANAN PASIEN GAWAT DARURAT

KONSEP DASAR PENANGANAN PASIEN GAWAT DARURAT

KONSEP DASAR PENANGANAN PASIEN
GAWAT DARURAT







Pembimbing : Pak Eko .J

DISUSUN OLEH :
AMINUDIN AZIS
SEPTI ARUM KUSUMANINGTYAS


AKADEMI KEPERAWATAN “YAKPERMAS” BANYUMAS
Jl. Raya Jompo Kulon, Sokaraja Banyumas
2010/2011
 KONSEP DASAR PENANGANAN PASIEN
GAWAT DARURAT

I.    PENGERTIAN
A.    PPGD ( Penanggulangan Penderita Gawat Darurat )
           Suatu pertolongan yang cepat dan tepat untuk mencegah kematian maupun kecatatan. Berasal dari istilah critical ill patient (pasien kritis/gawat) dan emergency patient (pasien darurat).
B.    Penderita Gawat Darurat
Penderita yang mendadak berada dalam keadaan gawat dan terancam nyawanya atau anggota badannya (akan menjadi cacat) bila tidak mendapat pertolongan secepatnya. Contoh : AMI, Fraktur terbuka, trauma kepala.
C.    Penderita Gawat Tidak Darurat
Penderita yang memerlukan pertolongan “ segera” tetapi tidak terancam jiwanya/menimbulkan kecacatan bila tidak mendapatkan pertolongan segera, misalnya kanker stadium lanjut.
D.    Penderita Darurat Tidak Gawat
Penderita akibat musibah yang datang tiba-tiba, tetapi tidak mengancam nyawa dan anggota badannya, misanya luka sayat dangkal.

E.    Pasien Tidak Gawat Tidak Darurat
Penderita yang menderita penyakit yang tidak mengancam jiwa/kecacatan, Misalnya pasien dengan DM terkontrol, flu, maag dan sebagainya.

II.    PENYEBAB GAWAT DARURAT
A.    Kecelakaan (Accident)
Suatu kejadian dimana terjadi interaksi berbagai factor yang datangnya mendadak, tidak dikehendaki sehinga menimbulkan cedera (fisik, mental, sosial)
B.    Cedera
Masalah kesehatan yang didapat/dialami sebagai akibat kecelakaan.
Kecelakaan dan cedera dapat diklasifikasikan menurut :
1. Tempat kejadian
a. kecelakaan lalu lintas,
b. kecelakaan di lingkungan rumah tangga ;
c. kecelakaan di lingkungan pekerjaan ;
d. kecelakaan di sekolah;
e. kecelakaan di tempat-tempat umum lain seperti halnya:     tepat rekreasi, perbelanjaan, di arena olah raga dan lain-lain.
2. Mekanisme kejadian
Tertumbuk, jatuh, terpotong, tercekik oleh benda asing. tersengat, terbakar baik karena efek kimia, fisik maupun listrik atau radiasi.
3. Waktu kejadian
a. Waktu perjalanan (traveling/trasport time):
b. Waktu bekerja, waktu sekolah, waktu bermain dan lain- lain
C.    Bencana
Peristiwa atau rangkaian peritiwa yang disebabkan oleh alam dan atau manusia yang mengakibatkan korban dan penderitaan manusia. kerugian harta benda, kerusakan Iingkungan, kerusakan sarana dan prasarana umum serta menimbulkan gangguan terhadap tata kehidupan dan penghidupan masyarakat dan pembangunan nasional yang memerlukan pertolongan dan bantuan.
Kematian dapat terjadi bila seseorang mengalami kerusakan atau kegagalan dan salah satu sistem/organ di bawah ini yaitu :
1. Susunan saraf pusat
2. Pernapasan
3. Kardiovaskuler
4. Hati
5. Ginjal
6. Pancreas


Penyebab Kegagalan Organ :
1. Trauma/cedera3
2. lnfeksi
3. Keracunan (poisoning)
4. Degenerasi (failure)
5. Asfiksia
6. Kehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah besar (excessive loss of wafer and electrolit)
7. Shock
8. perdarahan akut
9. tumor / kanker
Kegagalan system organ susunan saraf pusat, kardiovskuler, pernapasan dan hipoglikemia dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat (4-6 menit), sedangkan kegagalan sistim/organ yang lain dapat menyebabkan kematian dalam waktu yang lebih lama.
III.    TUJUAN PENANGGULANGAN PENDERITA GAWAT DARURAT (PPGD)
a.  Mencegah kematian dan cacat (to save life and limb) pada periderita   gawat darurat, hingga dapat hidup dan berfungsi kembali dalarn masyarakat sebagaimana mestinya.
b. Merujuk penderita . gawat darurat melalui sistem rujukan untuk memperoleh penanganan yang Iebih memadai.
c. Menanggulangi korban bencana.

IV.    PRINSIP PENANGGULANGAN PENDERITA GAWAT DARURAT
1. Kecepatan menemukan penderita gawat darurat
2. Kecepatan meminta pertolongan
3. Kecepatan dan kualitas pertolongan yang diberikan ditempat kejadian, dalam perjalanan kerumah sakit, dan pertolongan selanjutnya secara mantap di Puskesmas atau rumah sakit.

IV.    SISTEM PENANGGULANGAN PENDERITA GAWAT DARURAT
 Tujuan
Tercapainya suatu pelayanan kesehatan yang optimal, terarah dan terpadu bagi setiap anggota masyarakat yang berada dalam keadaan gawat darurat.
Upaya pelayanan kesehatan pada penderita gawat darurat pada dasarnya mencakup suatu rangkaian kegiatan yang harus dikembangkan sedemikian rupa sehingga mampu mencegah kematian atau cacat yang mungkin terjadi.
Cakupan pelayanan kesehatan yang perlu dikembangkan meliputi:
a. Penanggulangan penderita di tempat kejadian
b. Transportasi penderita gawat darurat dan tempat kejadian kesarana kesehatan yang lebih memadai.
c. Upaya penyediaan sarana komunikasi untuk menunjang kegiatan penanggulangan penderita gawat darurat.
d. Upaya rujukan ilmu pengetahuan,pasien dan tenaga ahli
e. Upaya penanggulangan penderita gawat darurat di tempat rujukan (Unit Gawat Darurat dan ICU).
f. Upaya pembiayaan penderita gawat darurat.

V.    TRIAGE
Tindakan memilah-milah korban sesuai dengan tingkat kegawatannya untuk memperoleh prioritas tindakan.
Pembagian golongan pada musibah masal/ bencana :
1.  Gawat darurat – merah
Kelompok pasien yang tiba-tiba berada dalam keadaan gawat atau akan menjadi gawat dan terancam nyawanya atau anggota badannya (akan menjadi cacat) bila tidak mendapat pertolongan secepatnya.

2. Gawat tidak darurat – putih
Kelompok pasien berada dalam keadaan gawat tetapi tidak memerlukan tindakan darurat, misalnya kanker stadium lanjut.

3. Tidak gawat, darurat – kuning
Kelompok pasien akibat musibah yang datang tiba-tiba, tetapi tidak mĂȘngancam nyawa dan anggota badannya, misanya luka sayat dangkal.

4. Tidak gawat, tidak darurat – hijau,
 Kelompok pasien yang tidak luka dan tidak memerlukan intervensi medic.

5. Meninggal – hitam

VI.    LINGKUP  PPGD

1.  Melakukan Primary Survey, tanpa dukungan alat bantu diagnostik kemudian    dilanjutkan dengan Secondary Survey
2.  Menggunakan tahapan ABCDE

A : Airway management
B : Breathing management
C : Circulation management
D : Drug ,Defibrilator ,Disability
E : EKG ,Exposure

3. Resusitasi pada kasus dengan henti napas dan henti jantung

Pada kasus-kasus tanpa henti napas dan henti jantung, maka upaya penanganan harus dilakukan untuk mencegah keadaan tsb, misal pasien koma dan pasien dengan trauma inhalasi atau luka bakar grade II-III pada daerah muka dan leher.

Peran & Fungsi Perawat Gadar

1. Fungsi Independen
Fungsi mandiri berkaitan dengan pemberian asuhan (Care)

2. Fungsi Dependen
Fungsi yang didelegasikan sepenuhnya atau sebagian dari profesi lain

3. Fungsi Kolaboratif
Kerjasama saling membantu dlm program kes. (Perawat sebagai anggota Tim Kes.)










DAFTAR PUSTAKA
http://home.utah.edu/~mda9899/cprpics.html


Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di My Documentku

1 komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda Copy-paste di blog or web teman-teman semua, Jangan Lupa di Like or commentnya ya...
Terima kasih

 
© 2010-2012 My Documentku