A. Pengertian
Incubator merupakan suatu kotak yang dirancang untuk mempertahankan suatu suhu internal yang konstan dengan menggunakan suatu thermostat. Terdapat banyak tipe yang dapat diperoleh dan semuanya mempunyai fungsi yang sama tetapi beberapa lebih kompleks dari pada yang lain misalnya terdapat incubator dengan sambungan untuk pemberian oksigen, wadah air untuk memeberikan kalembaban, suatu filter udara, kompartemen es dan suatu sambungan untuk nebulizer. Terdapat akses pengendalian yang mudah dan ada kemungkinan untuk mengubah kipas filter (jika tepakai). Sebagian besar inkibator mempunyai thermometer interna yang dapat dibaca dengan mudah
Inkubator adalah suatu peralatan yang dipergunakan untuk mengkondisikan ruangan, dalam hal ini temperatur, kelembaban, tingkat kebisingan dan laju alir oksigen (www.medicalzone.org )
Incubator ialah Tempat merawat atau memelihara bayi dengan menyesuaikan tingkat temperature dan kelembabannya. (www.kompas.com )
B. Prosedur perawatan bayi dalam incubator
Prosedur perawatan dapat dilakukan melalui “jendela” atau “lengan baju” pada satu atau kedua sisi incubator, atau melalui penutup. Pada tipe yang disebut terakhir suatu lingkungan yang hangat dapat dipertahankan dengan cara menghangatkan kanupi yang ditempatkan dengan jarak yang pendek diatas incubator.
Sebelum memasukan bayi ke dalam incubator maka incubator lebih dahulu dihangatkan 29.4 C untuk bayi dengan berat 1.7 Kg dan 32,2 C untuk bayi yang lebih kecil. Tangki diisi dengan air steril atau distilasi dan popok ditempatkan pada kasur busa. Bayi dirawat dalam keadaan telanjang.
Hal ini mempunyai keuntungan sebagai berikut;
1. Memungkinkan adanya pernafasan yang tidak terhalang
2. Memungkinkan bayi bergerak tanpa dibatasi oleh pakaian
3. Memungkinkan observasi yang lebih mudah terhadap pernafasan
4. Menghindarkan terjadinya penanganan secara berlebihan ketika mengenakan pakaian
Menurut Hidayat, Azis Alimul cara perawatan bayi dalam incubator yaitu :
Incubator tertutup
a. Inkubator harus selalu tertutup dan hanya dibuka apabila dalam keadaan tertentu seperti apnea, dan apabila membuka incubator usahakan suhu bayi tetap hangat dan oksigen harus selalu disediakan
b. Tindakan perawatan dan pengobatan diberikan melalui hidung
c. Bayi harus dalam kedaan telanjang (tidak memakai pakaian) untuk memudahkan observasi
d. Pengaturan panas disesuaikan dengan berat badan dan kondisi tubuh
e. Pengaturan oksigen selalu diobservasi
f. Incubator harus ditempatkan pada ruangan yang hangat kira-kira dengan suhu 27° C
Incubator terbuka
a. Pemberian incubator dilakukan dalam keadaan terbuka saat pemberian perawatan pada bayi
b. Menggunakan lampu pemanas untuk memberikan keseimbangan suhu normal dan kehangatan
c. Membungkus dengan selimut hangat
d. Dinding keranjang ditutup dengan kain atau yang lain untuk mencegah aliran udara
e. Kepala bayi harus ditutup karena banyak panas yang hilang melalui kepala
f. Pengaturan suhu incubator disesuaikan dengan berat badan sesuai dengan ketentuan dibawah ini
BB lahir
(gram) 0-24 jam
( C) 2-3 hari
( C) 4-7 hari
( C) 8 hari
( C)
150-0 34-36 33-35 33-34 32-33
1501-2000 33-34 33 32-33 32
2001-2500 33 32-33 32 32
> 2500 32-33 32 31-32 32
C. Pencegahan Infeksi
Pencegahan infeksi bayi dalam incubator antara lain :
1. Penimbangan
Penimbangan tidak boleh dilakukan tarlalu sering kemungkinan 2 kali semnggu. Bayi terkecil dapat ditimbang sementara berada dalam incubator, dengan menempatkan anak pada suatu sling yang dilekatkan pada kait melalui lubang pada incubator. Ini dapat dilekatkan pada timbangan pegas.bayi yang lebih tua dan lebih berat dapat ditimbang pada timbangan umum.timbangan ini harus dibersihkan saat penimbangan dan stiap bayi ditempatkan pada kertas yang bersih.
2. Mandi
Hal ini akan tergantung pada kebijaksanaan setiap unit.beberapa unit meminyaki, yang lain menggunakan hexachlorophene 3% atau air steril.
Tujuan utama adalah :
mecegah terjadinya panas badan
mencegah penanganan yang berlebihan
menghindarkan iritasi mekanis tehadap kulit
3. Perawatan mata
Kelopak mata yang menutup harus dibersihkan setiap hari dengan air hangat steril, menggunakan suatu rol kapas. Potongan kapas yang terpisah harus digunakan untuk setiap mata dan setiap gerakan.
4. Perawatan hidung
Jika lobang hidung bersih maka hal ini dapat di biarkan saja. Hanya hidung bagian saja yang di bersihkan, jika perlu digunakan swab yang di basahi dalam air hangat steril. Saluran hidung yang tersumbat dapat di bersihkan dengan cara berikut :
• Jika salah sat lobang hidung tesumbat, rangsangan pada satu lobang akan menyebabkan bersindan membersihkan sumbatan.
• Kedua lubang hidung tersumbat merupakan masalah yang lebih besar. Jika bersin tanpa mengganggu lubang hidung, hal inilah yang di anjurkan, tetapi hal ini tidak mungkin untuk di lakukan menggunakan rol kapas yang halus. Penting untuk tidak mendorong sumbat mucus ke dalam lubang hidung. Hal ini dapat menimbulkan inhalasi dari bahan tersebut dan menimbulkan konsekuensi yang serius.
5. Perawatan mulut
Mulut yang sehat tidak memerlukan pembersihan karena membrane mukosa mudah sekali mengalami cidera, sehingga mendorong terjadinya invasi bakteri. Walaupun demikian, mulut harus diperiksa pada setiap waktu minum sehingga adanya thrush dapat diketahui secara dini dan pengibatan dilakukan secepat mungkin.
6. Perawatan tali pusat
Talipusat merupakan hubungan vital antara ibu dan bayi. Untuk menjamin tali pusat lepas tanpa keulitan perlu untuk menjaganya agar tetap kering dan bersih. Setelah memandikan bayi, tali pusat ditotol kering. Secara normal tidak diberi bungkus atau bedak tetapi jika lembab dapat diberikan metal sepirtus atau bedak anti septic steril.
Pemberian makan
Diperlukan pengetahuan yang baik tentang makanan bayi dan sebab dari kesukaran makan dalam menangani bayi incubator ini. Kesukaran makan pada bayi berhubungan dengan kelemahan otot lidah dan palatum, perkembangan susunan saraf yang tidak lengkap yaitu refleks menghisap dan menelan lemah.
Prinsip pemberian makan.
- Pada minggu pertama kebutuhan metabolic renadah, sementara terjadi penyesuaian kehidupan pasca natal lainnya. Simpanan glikogen digunakan sebagai sumber energi utama.
- Pada minggu kedua, terjadi peningkatan cepat dalam kebutuhan akan makanan. Masing –masing bayi berbeda dalam kebutuhan kalorinya, sehingga dianjurkan jumlah kalori sebesar 90-165 kkal ( 0,36-0,66 MJ)/ kg/hari. Aturan umum yang berlaku penambahan berat tidak adekuat kecuali bila masukan makanan 130 kkal ( 0.52MJ)/kg/hari. Tetapi apabila tersedia 90 kkal ( 0.36 MJ) / kg dianggap masih mencukupi.
- Tipe susu juga merupakan factor yang mempengaruhi dalam pemberian makan.
Pemberian makanan bayi rematur memerlukan masukan protein yang tinggi lebihdari 5gr/ kg BB dan diperlukan suatu masukan karbohidrat seperti gula tebu atau lactose. Pemberian makanan secara dini dianjurkan untuk mencegah terjadinya hipoglikemi dan hiperbilirubinemia. Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan otakpada bayi preterm.
Cara pemberian makanan
Apapun cara pemberian makanan harus dilakukan tindakan pencegahan khusus hal ini berkaitan dengan perkembangan yang buruk terutama pada bayi dengan masa gestasi sangat pendek. Kepala harus diangkat untuk mengurangi terjadinya reguirtasi dan mencegah mesuknya udara secara cepat dari lembung ke usus. Jika bayi dirawaat dalam incubator dengan penanganan yang minimal maka kasur incubator harus diangkat dan bayidi balut pada sisi kanannya. Hal ini tujuannya untuk menurunjkan tekanan yang kurang pada jantung oleh lambung yang berdilatasi dan lambung emgalami pemasangan yang lebih mudah kedalam duodenum. Seandainya trjadi regugitasi cairan dapat keluar dari sudut mulut sehingga menurunkan terjadinya bahaya inhalasi.
ASI
Pada bayi dalam incubator sebaiknya diberikan Asi yang disterilkan dan disimpan setelah didinginkan dalam lemari es pada suhu 4-5 ˚C, asi juga dapat dibekukan pada suhu -12 sampai -14 derajat C. uji laboraorium untuk bakteri harus dilakukan pada semua susu poll terutama jika sumbernya dicurigai. Pemberianya dapat menggunakan botol susu kecil biasa. Dot tidak terlalu keras. Pada waktu pemberian sebaiknya lidah tidak melekat pada atap mulut karena bayi tidak dapat menghisap secara efektif. Hindari memutar dot karena dapat menciderai membran mukosa. Hisapan dapat dirangsang denngan menekan dot kebawah apada lidah atau menggunakan takanan keatas yang lembut pada dagu. Pengeluaran angin harus dilakukan setah pemberian minum dengan cara bayi ditopang dengan dala posisi duduk untuk waktu yang pendek. Ssetelah minum bayi ditidurkan pada sisi kanannya dan harus diputar menjadi sisi kiri pada pertengahan interval makan. Bayi yang llebih kecil harus tinggal di tempat tidur, bbayi yang besar adapat diangkaat dan diberi minum dalam pangkuan perawat. Pemberiaan makanann melalui kateter diberikan apabila tidak ada kemampuan dari bayi yang lemah. Makanan harus diberikan secara perlahan-lahan dan dijaga agar makanan tidak meluap masuk kedalam saluran pernafasan.
Persiapan Kerumah
Bayi dalam incubator dapat dipindahkan pada tempat tidur terbuka apabiala suhu tubuh setabil dan pertambahan berat badan memuaskan. Apabila terjadi pertumbuhan dan perkembangan bayi mekanisme pengendali suhu akan lebih efisien. Suhu dalam inkubator secara berangsur-angsur di turunkan dan bayi akan menyesuikan dengan lingkungan bayi diberi pakaian dan penanganan lebih luas. Perawat sebaiknya memberikan penyuluhan kesehatan bagaiamaha cara perawtan bayi dirumah.
D. Efek incubator
Seperti dilaporkan The Archives of Disease in Childhood, para ahli dari Italia menemukan adanya indikasi medan elektromagnet dari inkubator dapat mempengaruhi detak jantung bayi. Hasil penelitian menunjukkan, perubahan normal rata-rata detak jantung bayi mengalami penurunan ketika mesin inkubator dinyalakan. Tapi efek ini masih menjadi bahan penelitian karena belum bisa dibuktikan secara valid. Meskipun demikian hal ini menjadi pertimbangan untuk membuat desain incubator yang lebih aman dan nyaman. ( www.kompas.com )
E. Indikasi
1. Bayi baru lahir dengan berat badan rendah
Penanganannya yaitu dengan Closed incubator. Biasanya digunakan untuk bayi yang mempunyai berat kurang dari 1800 gram. Kerugian pemakaian alat ini adalah kita sulit untuk mengamati dan melakukan tindakan terhadap bayi. Perubahan suhu yang berhubungan dengan sepsis bisa kabur karena alat ini. Bayi dikeluarkan dari inkubator bila suhu tubuh dapat bertahan pada suhu lingkungan lebih dari 30oC (biasanya sewaktu tubuh telah mencapai kira-kira 1800 gram). Inkubator ini biasanya memakai alat-alat berikut: Pengatur suhu sendiri, yang ditaruh di atas perut bayi. Bila suhu tubuh bayi turun, panas akan dihasilkan sesuai target dan alat akan mati secara otomatis. Kerugiannya adalah bila sensornya lepas atau rusak dapat terjadi panas yang berlebihan
2. Hipotermi
Pada bayi dengan kondisi ini dilakukan perawatan di dalam incubator dikarenakan didalam incubator temperature ruangan akan dikondisikan agar bisa menjaga kondisi dari bayi itu sendiri stabil.
3. Bayi premature
Pada bayi premature kadang kondisinya tidak stabil karena fungsi organ-organ tubuhnya belum bisa bekerja secara senpurna dan bisa menjadi gawat dalam waktu singkat sehingga diperlukan NICU ( neonatal intensive care unit) dimana tindakan ini juga diperlukan incubator khusus yang disebut incubator transport.inkubator transpor sebaiknya memiliki syarat-syarat khusus antara lain ( encarta.msn.com):
• Memiliki sumber energi yang dapat berasal dari listrik/aki/baterai yang dapat mempertahankan suhu inkubator 36oC
• Lebih disukai inkubator dengan double glazed agar panas dari inkubator tidak cepat menguap saat buka/tutup jendela inkubator.
• Mempunyai akses/lubang untuk dihubungkan ke sumber oksigen dan infus, tanpa perlu membuka jendela/pintu inkubator.
DAFTAR PUSTAKA
Sakarin, Rossa M. 1996. Keperawatan Pediatric ed 2. Jakarta EGC
Sumber internet diakses pada tanggal 5 Juni 2008 pada pukul 19.30, pada :
www.medicalzone.org/fuldfk/viewtopic.php?p=26073
http://ft-elektro.usk.ac.id/rekayasa/2005/414_2005.pdf
http://www.kompas.com/read/xml/2008/05/05/1849428/inkubator.ganggu.jantung.bayi
http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http:// &h=267&w=
http://encarta.msn.com/encyclopedia_761551850/Incubator.html#461560517
http://www.tempointeraktif.com/medika/arsip/022001/hor-1.htm
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda Copy-paste di blog or web teman-teman semua, Jangan Lupa di Like or commentnya ya...
Terima kasih