Home » , » Asuhan keperawatan anak dengan Fimosis

Asuhan keperawatan anak dengan Fimosis


A.    Pengertian
1.    Fimosis adalah tercerutnya kepala zakar oleh lubang kulup yang terlalu sempit.   ( Ramali, Ahmad; 2003 )
2.    Fimosis adalah kondisi dimana prepusium tidak dapat diretraksi dari glans penis. ( Mott, Sandra; 1990 )
3.    Fimosis adalah penyempitan pada prepusium. ( Ngastiyah; 2005 )
4.    Fimosis adalah prepusium penis yang tidak dapat di retraksi ( ditarik ke proksimal sampai ke korona glanis ). ( Purnomo, Basuki; 2000 )
5.    Fimosis adalah ketidakmampuan kulup zakar untuk diretraksi pada umur tertentu yang secara normal dapat diretraksi. ( Behram, Richard E;2000)
6.    Fimosis adalah penyempitan lubang prepusium sehingga tidak dapat ditarik ke atas glans penis. ( Catzel, Pincus; 1990 )
7.    Fimosis merupakan pengkerutan atau penciutan kulit depan penis.                   ( http://www.kompas.com/read/xml/penis.kok,sembunyi )

B.    Etiologi
Fimosis penyebabnya tidak dapat diidentifikasi, tetapi ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya fimosis diantaranya:
1.    Kongenital
2.    Inflamasi/peradangan
3.    Oedema


C.    Patofisiologi
Fimosis dialami oleh sebagian besar bayi baru lahir karena terdapat adesi alamiah antara prepusium dengan glans penis. Hingga usia 3-4 tahun penis tumbuh dan berkembang dan debris yang dihasilkan oleh epitel prepusium ( smegma ) mengumpul di dalam prepusium dan perlahan-lahan memisahkan prepusium dari glans penis. Pemisahan secara kehamilan 7 minggu. Selama proses pemisahan, prepusium harus diretraksi agar menjaga hygiene sehari-hari.smegma dihasilkan dari personal hygiene yang buruk yang dapat memberikan perkembangan inflamasi dan infeksi serta telah mengimplikasikan penyebab kanker penis.
















D.    Pathway
Kongenital, peradangan,oedema


Tidak terjadi pemisahan 2 lapisan kulit



Prepusium tidak dapat diretraksi dari glans penis



Pre operasi
Post operasi



perdarahan
luka
Nyeri akut
Kurang pengetahuan
Gangguan aliran urine


Kekurangan volume cairan
Resiko infeksi

Kerusakan eliminasai urine
cemas





Sumber : NANDA Nursing Diagnosa
http://www.wahanakedokteran.blogspot.com



E.    Manifestasi klinis
1.    Fimosis menyebabkan gangguan aliran urin berupa sulit BAK, pancaran urin mengcil dan deras menggelumbungnya ujung prepusium penis pada saat miksi dan pada akhirnya dapat menimbulkan retensi uruin.
2.    Hygiene local yang kurang bersih menyebabkan terjadinya infeksi pada prepusium ( postitis ), infeksi pada galns penis ( balanitis ) atau infeksi pada glans penis dan prepusium penis.
3.    Kadang ada benjolan lunak di ujung penis karena adanya korpus smegma               ( timbunan smegma di dalam saku prepusium penis ).

F.    Komplikasi
1.    Retensi urin
2.    Karsinoma penis
3.    Perdarahan
4.    Stenosis ineatus
5.    Fimosis persisten
6.    Robekan pada prepusium

G.    Penatalaksanaan
1.    Penatalaksanaan medis
a.    Fimosis disertai balanitis xerotica obliterans dapat diberikan salep dexamethasone 0,1% yang dioleskan 3-4 kali sehari dan diharapkan setelah 6 minggu pemberian prepusium dapat diretraksi spontan.
b.    Dengan tindakan sirkumsisi, apabila fimosis sampai menimbulkan gangguan miksi pada klien. Dengan bertambahnya usia, fimosis akan hilang dengan sendirinya.
2.    Prinsip terapi dan manajemen keperawatan
a.    Perawatan rutin pra bedah.
1)    Menjaga kebersihan bagian alat kelamin untuk mencegah adanya kuman atau bakteri dengan air hangat dan sabn mandi.
2)    Penis harus dibersihkan secara seksama dan bayi tidak boleh ditinggalkan sendiri berbaring seperti popok yang basah dalam waktu yang lama.


b.    Perawatan pasca bedah
1)    Setelah dilakukan pembedahan, akan menimbulkan komplikasi salah satunya perdarahan. Untuk mengatasinya, dengan mengganti balutan apabila basah dan dibersihkan dengan kain/lap yang berguna untuk mendorong terjadinya penyembuhan.
2)    Mengganti popok apabila basah terkena air kencing.
3)    Mengajarkan orang tua tentang personal hygiene yang baik bagi anak.
4)    Membersihkan daerah luka setiap hari dengan sabun dan air serta menerpkan prinsip protektif.





DAFTAR PUSTAKA

Behirman, Richard E. 1992. Ilmu Kesehatan Anak. Edisi 15. Jakarata:EGC
Catzel, Picus. 1990. Kapita Selekta Pediatric. Edisi 11. Jakarta:EGC
Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit. Jakarta:EGC
Nur, M.F. 1993. Catatan Kuliah Bedah Anak. Jakarta:EGC
Purnomo, Basuki B. 2000. Dasar-Dasar Urologi. Jakarta:CV.Info Medika
Robbins, dkk. 1999. Buku Saku Dasar Patologi Penyakit. Edisi 5. Jakarta:EGC
www.kompas.com/read/xml/2008/06/10/10354630/penis.kok.sembunyi
www.wahanakedokteran.blogspot.com











Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di My Documentku

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda Copy-paste di blog or web teman-teman semua, Jangan Lupa di Like or commentnya ya...
Terima kasih

 
© 2010-2012 My Documentku