Pendahuluan
Penyakit dan kelainan tiroid merupakan kelainan
endokrin kedua yang tersering dijumpai setelah diabetes melitus. Kelainan
tiroid memberikan pengaruh ke hampir seluruh tubuh karena hormon tiroid
mempengaruhi banyak organ. Untuk mempelajari dan mendiagnosis kelainan tiroid
perlu memahami sumbu hipotalamus-hipofisis-tiroid, hormon-hormon yang bekerja
pada sumbu tersebut serta pengaruhnya kepada organ-organ lain serta
sebaliknya pengaruh luar kepada sumbu tersebut. Dengan kemajuan teknik
analisis hormon tiroid yang makin peka (sensitif) dan khas (spesifik) maka
dimungkinkan untuk melakukan deteksi dini dan keadaan subklinis kelainan
tiroid dengan lebih baik.
Pada makalah ini dibahas faal dan kelainan,
fisiologi dan patofisiologi, kelainan tiroid yang penting dan sering
dijumpai.
Faal
Tiroid
Kelenjar
tiroid terletak di daerah leher depan, di depan trakea, tepat di bawah
laring, berwarna merah coklat dengan 2 lobus yang dihubungkan oleh isthmus.
Bentuknya menyerupai kupu-kupu sehingga sering digambarkan demikian.
Secara
embrional semula tiroid terletak di belakang lidah yang kemudian sebelum
lahir bermigrasi ke leher depan. Oleh karena itu, meski jarang, adakalanya
kelenjar tiroid masih berada di belakang lidah atau sebaliknya sudah sampai
ke belakang tulang dada (substernum).1,2,3
Gambar 1. Letak kelenjar tiroid 2
Kelenjar
tiroid terdiri atas sel-sel epitel kubus rendah yang tersusun membentuk
kantung-kantung kecil, folikel-folikel, yang merupakan unit struktural,
fungsional, dan sekresi kelenjar tiroid.
Hormon-hormon
tiroid
Kelenjar
tiroid merupakan organ endokrin yang mengeluarkan (sekresi) hormon-hormon
tiroid. Ada 2 jenis hormon utama yaitu tiroksin (thyroxine = T4 =
L-3,5,30,50-tetraiodothyronine) dan triiodothyronine (T3 =
L-3,5,30-triiodothyronine). Keduanya tersusun oleh 2 residu tirosil (tyrosyl)
yang terikat melalui ikatan eter dan digantikan oleh 4 atau 3 residu yodium (iodine).
Kuantitatif terbanyak adalah T4 sebagai hormon utama dan sedikit T3. Tetapi
T3 merupakan hormon yang aktif biologis (potensi metabolik 3x daripada T4),
dan T4 dianggap sebagai precursor atau prohormon, yang bila diperlukan
dipecah di jaringan untuk membentuk T3.
Enzim
Tiroperoksidase (Thyroperoxidase =TPO) adalah salah satu enzim utama
yang disintesis di dalam retikulum endoplasmik tirosit dan mengoksidasi
yodium memfasilitasi pembentukan T3 dan T4. Yodium merupakan unsur penting
hormon tiroid, menyusun 65% dari berat T4 dan 58% dari berat T3. Di jaringan
perifer misalnya hati terjadi deyodinasi T4 yang menghasilkan T3 (2 yodium
pada cincin dalam dan 1 yodium di cincin luar molekulnya) dan reverse T3
(rT3) (1 yodium pada cincin dalam dan 2 yodium pada cincin luar molekulnya).
rT3 ini tidak mempunyai keaktifan biologis.1,2,3,4
Gambar 2. Hormon-hormon tiroid 1
Sekresi
hormon tiroid
Di dalam
kelenjar tiroid, hormon T3 dan T4 terikat kepada tiroglobulin (thyroglobulin).
Oleh bimbingan hormon pemicu tiroid (thyroid-stimulating hormone =
TSH) terjadi pengeluaran hormon T4 dengan sedikit T3 dan tiroglobulin. Pada
keadaan normal, ada variasi diurnal TSH dengan meningkat 2-3x dari nilai
dasar (baseline value) pada pk 10-11 malam dan menurun pada pk 10-11
pagi. Sekresi TSH diatur oleh kadar hormon tiroid yang beredar melalui
mekanisme umpan balik negatif (negative-feedback loop) dan hormon
pelepas tirotropin yang dikeluarkan oleh hipotalamus (hypothalamic
thyrotropin-releasing hormone = TRH). 2,3
T4
diproduksi lebih banyak dan didapatkan di plasma dengan kadar lebih tinggi
daripada T3. Masa paruh T4 4-6 hari, sedangkan T3 hanya 1 hari. Sebagian
besar (85%) T4 terikat pada protein globulin pengikat tiroid (thyroid-binding
globulin = TBG) dan 10-15% dengan pra albumin pengikat tiroksin (thyroxine-binding
prealbumin = TBPA) serta 5% dengan albumin. Sebagian kecil, kurang dari
1% dalam bentuk bebas tidak terikat, freeT3 (fT3 atau FT3) dan freeT4 (fT4
atau FT4), yang merupakan fraksi aktif biologis, umumnya tidak terpengaruh
oleh kelainan protein pengikat tiroid. Hormon T4 terikat kuat dengan TBG,
sedangkan T3 terikat kurang kuat kepada TBG tetapi lebih kuat kepada TBPA dan
albumin. Sebagian besar kadar T3 serum (> 75%) dihasilkan dari konversi T4
di perifer. Pada penyakit nontiroid (nonthyroidal illness = NTI),
konversi T4 menjadi T3 berkurang dan konversi menjadi reverse T3 (rT3)
meningkat. 4
Gambar 3. Mekanisme konversi T4 menjadi T3 di tingkat selular
dan mekanisme umpan balik 2
Selengkapnya Download document lengkap Pdfnya di bawah ini
|
Tiroid : Faal dan Kelainan
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di My Documentku
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda Copy-paste di blog or web teman-teman semua, Jangan Lupa di Like or commentnya ya...
Terima kasih