Home » , » Asuhan keperawatan Keluarga dengan LNH

Asuhan keperawatan Keluarga dengan LNH

A.     KONSEP DASAR
1.             DEFINISI

2.       ETIOLOGI
-          Abnormalitas sitogenetik, seperti translokasi krotosom
-          Infeksi virus
*          Virus Eipstein Barr yang berhubungan dengan limfoma Burkitt.
*          Infeksi HTLV – 1 (Human T Lymphotropic Virus tipe 1)

3.       MANIFESTASI KLINIS
Gejala pada sebagian besar pasien asimptomatik. Sebanyak 20 % pasien dapat mengalami demam, keringat malam, dan penurunan berat badan.

4.       PROGNOSIS
Banyak pasien yang dapat mencapai respon sempurna, sebagian diantaranya dengan limfoma sel besar difus. Dapat berada dalam keadaan bebas gejala demam dalam periode waktu yang lama dan dapat pula disembuhkan. Pemberian resimen kombinasi kemoterapi agresif berisi doksorobisin mempunyai respon sempurna yang tinggi berkisar 40 – 80 %.






5.       PATOFISIOLOGI









1.       PENATALAKSANAAN
Terapi yang dilakukan biasanya melalui pendekatan multidisiplin, terapi yang dapat dilakukan adalah :
a.       Radioterapi
LNH sangat radiosensitif. Radio terapi ini dapat dilakukan untuk penyakit lokal, paliatif, dan stadium I limfoma indolen.
b.       Kemoterapi dapat dilakukan pada :
-          LNH indolen derajat ringan dengan menggunkaan klorambusil atau siklofosfamid, dengan atau tanpa preduison.
-          Limfoma stadium I atau II derajat menegah atau tinggi, biasanya berespon baik terhadap kombinasi kemoterapi dengan atau tanpa radioterapi. Angka penyembuhan sekitar 80 – 90 %.
-          Linfoma agresif derajat menegah atau tinggi, seperti limfoblastik atau limfoma burkitt, dapat lemngsung mendapatkan regimen kombinasi kemotrapi, seperti CHOP (siklofosfamid, doksornsbisin, vinkristin dan prednison).
c.       Kombinasi radioterapi dan kemoterapi setelah biopsi bedah, biasa dilakukan sebagai modalitas pengobatan.
2.       PEMERIKSAAN PENUNJANG
-          USG Abdomen
-          Foto Thorax

B.     ASUHAN KEPERAWATAN

I.        Pengkajian
A.     Pengumpulan Data
1.       Identitas pasien
Identitas px meliputi : nama, jenis kelamin, umur, pekerjaan, pendidikan, status perkawinan, agama, kebangsaan, suku, alamat, tanggal dan jam masuk rumah sakit, no register, serta identitas yang bertanggung jawab.
2.       Keluhan Utama
Biasanya pasien ditandai dengan demam, keringat dingin, leher seperti dicengkram, BB menurun, nyeri daerah leher.
3.       Riwayat Kesehatan
*         Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengalami demam, leher seperti dicengkram, berkeringat malam.
*         Riwayat Kesehatan Lalu
Pasien mempunyai riwayat yang berhubungan dengan Tumor dan penyakit menular lainnya.
*         Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien keluarganya tidak mempunyai penyakit menular atau mempunyai penyakit menular.
*         Riwayat Psikososial
Riwayat psikososial sangat berpengaruh dalam psikologi pasien seperti lingkungan, rumah dan keluarga.
4.       Pola Fungsi Kesehatan
a.       Pola Persepsi dan Tatalaksana Hidup Sehat
Kebiasaan berolahraga, kebiasaan merokok, rajin minum obat.
b.       Pola Nutrisi dan Metabolisme
Pada Px ini sering ditemukan gangguan penelanan, nafsu makan menurun, sukar menelan, fluktuasi berat badan yang menurun.
c.       Pola Eliminasi
Eliminasi urin / defekasi, warna, konsistensi, bau sebelum MRS dan MRS.
d.      Pola Tidur dan Istirahat
Lama tidur pasien sebelum MRS dan MRS, gangguan waktu tidur, apakah merasa tanang setelah tidur.


e.       Pola Aktivitas dan Latihan
Kegiatan pasien di RS beraktivitas tidak dilakukan.
f.        Pola Persepsi Pola dan Konsep Diri
Body image, self sistem, identitas, depersonalisasi.
g.       Pola Sensori dan Kognitif
Px daya penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba dan kongnitif pasien baik.
h.       Pola Reproduksi Sosial
Penyakit yang diderita pasien dapat mempengaruhi  pola seksual pasien, masalah seksual yang berhubungan dengan penyakit.
i.         Pola Hubungan dan Peran
Hubungan px dengan keluarga, masyarakat baik.
j.         Pola Penanggulangan Stress
Koping terhadap stress baik, pertahanan diri tehadap diri dan pemecahan masalah selalu dengan keluarga.
k.       Pola Tata Nilai dan Kepercayaan
Px beragama Islam, dan mengerjakan ibadahnya.

5.      Pemeriksaan Fisik
a.       Keadaan Umum
Keadaan penyakit, kesadaran, suhu, nadi, pernafasan, BB, TB.
b.       Kepala dan Leher
Bentuk, kelainan, tanda-tanda trauma, warna rambut dan kebersihan rambut.
Mata : Sklera, konjungtiva dan kornea.
Hidung : Bentuk, kebersihan atau tidak ada polip, daya penciuman normal / tidak.
Mulut : Bentuk, kebersihan, mukosa bibir, ada perdarahan atau tidak.
Telinga : Bentuk, kebersihan, daya pendengaran.
Leher : Ada pembesaran kelenjar limpha atau tidak, ada nyeri tekan atau tidak
c.       Thorax
Bentuk thorax pasien normal, simetris.
d.      Paru
Bentuk ada simetris, whezing atau ronchi tidak, ada suara nafas tambahan.

e.       Jantung
Didapatkan suara 1 dan 2 tunggal.
f.        Abdomen
Benjolan setempat.
g.       Inguinal – genital – anus
Tidak ada kemerahan, oedema ada.
h.       Kulit
Tidak kelainan pada tekstur kulit, warna kulit, turgor kulit tidak menurun.
i.         Ekstrimitas
Akral hangat tidak, ada oedema dikaki.

6.      Pemeriksaan Penunjang
­          Splemomegali
­          Hepatomegali
­          Limfadenofati

B.     Analisa Data
1.       Data Subyektif
­          Nyeri pada daerah leher.
­          Leher seperti dicengkram.
­          Anoreksia
­          Demam meriang dan merasa cemas.
2.       Data Obyektif
­          Px tampak kesakitan.
­          Px tampak demam.
­          Berat badan menurun.
­          Pasien keadaan lemah.
­          TTV
:
*         Suhu terjadi peningkatan.
*         TTD : Tidak ada peningkatan.
*         Nada dan RR tidak terjadi peningkatan.
3.       Komunikasi Penyebab
Infeksi virus Eipstein Barr atau Infeksi HTLV – 1 (Human T Lymphotropic Virus tipe 1)
4.       Masalah
a.       Nyeri.
b.       Resiko terjadinya infeksi.
c.       Peningkatan suhu tubuh.
d.      Nutrisi
e.       Cemas.

II.     Diagnosa Keperawatan
1.       Nyeri berhubungan dengan pembesaran kelenjar limpha.
2.       Resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan HTLV – 1 (Human T Lymphotropic Virus tipe 1)
3.       Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan perjalanan penyakit.
4.       Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia.
5.       Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan akan kondisi, tetapi ada pencegahan yangn berhubungan dengan penyakitnya.

III.  Intervensi
DX. 1. Nyeri berhubungan dengan pembesaran kelenjar limpha.
Tujuan
KH
:
:
Rasa nyeri teratasi.
­    Klien tampak tenang.
­    Skala nyeri berkurang (hilang).
­    TTV dalam batas normal.
Rencana Tindakan
1.       Berikan konseling pada keluarga dan pasien tentang penyakit dan tindakan yang akan dilakukan.
R/ Pasien mengerti dan kooperatif dalam semua tindakan.
2.       Ajarkan pada pasien teknik relaksasi.
R/ Nafas panjang dapat mengurangi nyeri.
3.       Obserbasi gejala cardmal keluhan penderita dan observasi TTV.
R/ Mengetahui tanda / perubahan secara dini dan untuk melaksanakan tindakan selanjutnya.
4.       Kolaborasi dengan tim medis (dokter) dalam pemberian obat-obatan.
R/ sebagai fungsi independent.

IV.  Implementasi
Pelaksanaan merupakan pengelolaan dan perwujudan dari rencana tindakan meliputi beberapa bagian yaitu validasi, rencan keperawatan, memberikan asuhan keperawatan dan pengumpulan data (Lismidar, 1990).



V.     Evaluasi
(Nasrul Effendi,1995)
































DAFTAR PUSTAKA


             1.       Mansjoer, Arief, et all (2000), “Kapita Selekta Kedokteran”. Fakulatas Kedokteran  UI : Media Aesculapius.
                  2.       Nettina, Sandra M (2001), “Pedoman Praktek Keperawatan”. Jakarta EGC.
3.       Suyono, Slamet, et all (2001), “Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam”. Jakarta.
4.       Nasrul Effendi. 1995. “Proses Keperawatan”. EGC



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di My Documentku

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda Copy-paste di blog or web teman-teman semua, Jangan Lupa di Like or commentnya ya...
Terima kasih

 
© 2010-2012 My Documentku