A. Pengkajian
I.
Data Umum:
Nama kepala keluarga
Alamat
Pekerjaan
Pendidikan
|
: Tn. B
: RT. 2 RW. III Kelurahan Gunung Anyar
: Buruh Pabrik
: SMP
|
Daftar anggota
keluarga:
No.
|
Nama
|
J.K
|
Hubungan
dgn Keluarga
|
Umur
|
Pendidikan
|
Status
Imunisasi
|
Ket.
|
1
2
3
4
|
Tn B
Ny. S
An. B.
An. F
|
L
P
P
L
|
Bapak
Ibu
Anak
Anak
|
46
40
|
SMP
SD
SMP
|
Lengkap
Lengkap
Lengkap
Lengkap
|
TBC
HT
Sehat
Sehat
|
Genogram :
Keterangan:
|
||||||||||||||
|
|
|||||||||||||
|
||||||||||||||
|
||||||||||||||
|
Keluarga ini
tergolong dalam Nuclear family karena
dalam satu rumah terdapat Ayah. Ibu dan anak
Keluarga ini berbudaya suku jawa yang mempunyai anggapan makan tidak
makan asal kumpul, sehingga akan dapat mempercepat penularan penyakit jika
salah satu anggota keluarga menderita penyakit yang dapat menular. Keluarga ini
menganut agama Islam. Kepala keluarga bekerja, sebagai Buruh Pabrik.
II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga:
Riwayat
kesehatan anggota keluarga:
a.
Ny. S
Ny. S mengatakan
bahwa ia menderita tekanan darah tinggi. Ny. S mengungkapkan bahwa didalam
keluarganya tidak memiliki penyakit keturunan seperti kencing manis maupun
penyakit menular.
Saat dilakukan
pengkajian tekanan darah 160/90 mmHg, Ny. S batuk terus menerus dan pada saat
dilakukan pemeriksaan fisik (auskultasi) terdengar ronkhi. Ny. S juga
mengatakan bahwa ia sering sakit kepala/ pusing.
b.
Tn. B
Selama ini tidak
pernah menderita penyakit berat. Sakit yang sering dialami adalah flu dan batuk
dan pada saat ia sakit maka ia akan membelikan obat-obat yang ada di warung dan
jika belum sembuh maka ia akan pergi ke Puskesmas.
c.
An. B
Penyakit yang
sering diderita oleh An. A adalah batuk pilek. Usaha yang dilakukan oleh ibu
untuk mengatasi hal ini adalah membelikan obat di warung yang dijual bebas,
apabila masih sakit maka oleh ibu akan dibawa ke puskesmas.
d.
An. F
Selama ini tidak
pernah menderita sakit berat, sakit yang sering dideritanya adalah batuk pilek
yang oleh ibunya akan dibelikan obat di warung dan apabila tidak sembuh akan
dibawa ke puskesmas.
III.
Lingkungan:
Rumah yang
dimiliki keluarga ini merupakan rumah permanen, luas rumah keseluruhan +
75 M2 dengan jumlah kamar yang dimiliki adalah 4 kamar tidur, 2
ruang tamu, 1 kamar mandi, 1 dapur, serta 1 ruang keluarga yang berfungsi untuk
tempat menonton televisi bersama. Pencahayaan didalam rumah ini kurang karena
rumah masih tampak gelap pada kamar-kamarnya dan pada bagian kamar belakang
ventilasi kurang karena tidak memiliki jendela, lantai rumah tampak kotor. Air
minum yang digunakan oleh keluarga ini adalah air PDAM yang sudah dimasak.
Keluarga ini memiliki tempat tinggal yang tetap dan tidak berpindah-pindah.
Denah rumah Ny.
S
Keterangan:
|
|
|
|
|
|
|
|
Dilingkungan RT
setempat memiliki budaya untuk selalu mengunjungi warga yang sakit dengan
memberikan sedikit bantuan sehingga dapat meringankan beban keluarga yang
sakit. Ny. S Mengatakan bahwa ia mengikuti kegiatan arisan di lingkungan RT 3
tetapi jika ia sakit ia tidak mengikutinya.
IV.
Struktur keluarga:
Pola komunikasi
di dalam keluarga ini terbuka dan didalam keluarga semua anggota keluarga
menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya. Menurut Ny. S di dalam keluarganya
menganut norma yang berlaku di dalam masyarakat dan adat jawa.
V. Fungsi keluarga:
a.
Fungsi afektif
Menurut Ny. S ia
senang memiliki keluarga yang lengkap (anak dan cucu) serta sangat senang karena
dapat berkumpul dengan mereka. Keluarga tampak harmonis, saling memperhatikan
satu dengan yang lain serta saling menghargai satu dengan yang lain, apabila
ada anggota keluarga lain yang membutuhkan maka anggota keluarga akan membantu
sesuai dengan kemampuan.
b.
Fungsi sosialisasi
Hubungan antar
anggota keluarga baik, didalam keluarga ini tampak kepedulian anggota keluarga
dengan saling tolong menolong dalam melaksanakan tugas didalam keluarga ini.
Keluarga ini juga membina hubungan yang baik dengan tetangga sekitar rumahnya
terbukti dengan seringnya tetangga main ke teras rumahnya untuk
berbincang-bincang dengan anggota keluarga.
c.
Fungsi perawatan kesehatan
Ny. S mengatakan
bahwa ia tidak mengetahui bahwa penyakit takanan darah tingginya berbahaya jika dibiarkan
tanpa adanya kontrol, ia juga tidak mengetahui tanda-tanda terjadinya
peningkatan tekanan darah yang diketahuinya hanya kepala pusing. Ny S.
mengatakan ia tidak mengurangi atau pantangan makanan apapun karena ia tidak
tahu serta makanan yang dikonsumsinya sama dengan makanan yang dikonsumsi oleh
keluarga (tidak disendirikan karena kurang garam).
Menurut keluarga
sakit yang dialami Ny. S ini tidak terlalu dirasakan karena Ny. S dibawa ke
puskesmas jika ada keluhan saja. Anggota keluarga mengatakan bahwa ia tidak
mengetahui akibat yang bisa timbul akibat dari tekanan darah tinggi yang tidak
terkontrol serta cara merawat anggota keluarga yang sakit.
Keluarga
mengatakan bahwa yang menjaga kebersihan rumah adalah Ny. SF dibantu oleh anak-anaknya secara
bergantian. Keluarga mengatakan bahwa mereka melakukannya karena kebiasaan.
Keluarga
mengetahui jika sakit ia harus pergi ke puskesmas apalagi puskesmas yang ada
cukup dekat rumah dengan hanya berjalan kaki maka akan sampai.
VI.
Stress dan koping keluarga:
Ny. S
mengatakan bahwa di dalam keluarganya jika ada masalah mengenai anak, sekolah
anak atau apapun akan berusaha diselesaikan dengan berunding bersama-sama untuk
mencari jalan yang terbaik.
Dan apabila
masalah tersebut belum terpecahkan juga maka keluarga akan minta bantuan kepada
anggota keluarga yang lebih tua dalam membantu memecahkan masalah.
VII.Pemeriksaan
fisik:
a.
Ny. S
Saat dilakukan
pengkajian tekanan darah 160/90 mmHg, Ny. S batuk terus menerus dan pada saat
dilakukan pemeriksaan fisik terdengar ronkhi (auskultasi), konjungtiva merah
muda, sklera putih.
b.
Tn. AS
Pada
pemeriksaan fisik Tn. AS dalam batas normal, tidak ada kelainan pada sistem
organ. Tekanan darah 120/80 mmHg.
c.
An. F
An. F tampak
segar dengan riang ia bermain kesana kemari. Berat badan yang dimiliki oleh
anak F adalah 15 kg.
VIII.
Harapan keluarga:
Kelurga
mengharapkan agar petugas dapat membantu mengatasi masalah yang dihadapi oleh
keluarganya dan ia mengharapkan dapat membantu mempercepat kesembuhan bagi
penyakit yang sedang dideritanya.
I. Kesimpulan
Keluarga Ny. S
merupakan keluarga besar dengan keadaan ekonomi pas-pasan. Dimana penghasilan
keluarga berasal dai Tn. MS dan Tn. MI. keadaan rumah permanen, penerangan
cukupan, ventilasi cukupan dengan lantai yang agak kotor dan cukup lembab. Keluarga
kurang mengetahui bagaimana perawatan pada anggota keluarga yang menderita
tekanan darah tinggi. Didalam rumah ini terdapat MCK milik sendiri. Keluarag
mempergunakan air PDAM untuk dikonsumsi sebagai air minum dengan dimasak
terlebih dahulu tentunya. Di dalam keluarga ini Ny. S usia 52 tahun menderita hipertensi tekanan darah pada saat
dilakukan pengkajian 160/90 mmHg.
Ia juga sedang batuk yang sudah terjadi + 2 minggu. Keluarga mengatakan
sudah membawa Ny. S untuk berobat tetapi tidak kunjung sembuh juga batuk yang
dialaminya.
B.
Analisa data
Tgl
|
Data
|
Masalah perawatan keluarga
|
10/8/’01
|
Subjektif:
Ny. S
mengatakan bahwa ia tidak mengetahui tanda-tanda terjadinya peningkatan
tekanan darah, ia juga mengatakan bahwa ia tidak tahu harus mengurangi makan
apa, karena selama ini ia tidak pantang atau mengurangi makanan. Ia
mengatakan sering mengalami pusing kepala. Keluarga mengatakan bahwa ia tidak
pernah mengajak kontrol ke puskemas atau tempat yang lain untuk mrngontrol
tekanan darahnya
Objektif:
Tekanan
darah Ny. S 160/90 mmHg.
Penderita
mengetahuinya + 1 bulan yang lalu.
|
1. Hipertensi
Resiko cidera (perdarahan pada
pembuluh darah di otak) berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga untuk
merawat anggota keluarga yang sakit tekanan darah tinggi.
|
10/8/’01
|
Subjektif:
Ny. S
mengatakan bahwa yang membersihkan rumah adalah menantunya dibantu oleh
cucunya.
Objektif:
Ruangan
tampak gelap, dan ventilasi/ sirkulasi udara didalam rumah kurang, baju
banyak yang digantung.
|
2. Kebersihan lingkungan rumah.
Resiko terjadinya penyakit (DHF
& ISPA) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memelihara lingkungan
rumah
|
C.
Skoring
Resiko cidera
(perdarahan pada pembuluh darah di otak)
Kriteria
|
Skor
|
Pembenaran
|
1. Sifat masalah
Tidak sehat.
2. Kemungkinan masalah dapat diubah.
Sebagian.
3. Potensi masalah untuk dicegah.
Cukup
4. Menonjolnya masalah.
Ada
masalah tetapi tidak perlu ditangani
|
3/3 x 1 = 1
½ x 2 = 1
2/3 x 1 =
2/3
½ x 1 = ½
|
Adalah
kurang/ tidak sehat dan memerlukan penanganan yang secepatnya untuk mencegah
peningkatan tekanan darah atau terjadinya komplikasi akibat peningkatan
tekanan darah.
Masalah
dapat diatasi sebagian karena keluarga kurang memiliki pengetahuan tentang
cara merawat anggota keluarga yang
menderita tekanan darah tinggi.
Masalah
dapat diubah karena penyakit hipertensi meruapakan suatu penyakit yang dapat
dipertahanakan dengan menjaga keseim bangan tekanan darah.
Keluarga
tidak menyadari betapa pentingnya menjaga kestabilan tekanan darah pada
penderita hipertensi
|
Total skor 3 ¼
|
Resiko terjadinya penyakit (DHF & ISPA)
Kriteria
|
Skor
|
Pembenaran
|
1. Sifat masalah
Ancaman kesehatan.
2. Kemungkinan
masalah dapat diubah.
Sebagian.
3. Potensi masalah untuk dicegah.
Cukup
4. Menonjolnya masalah.
Ada masalah tetapi tidak perlu
ditangani
|
2/3 x 1 =
2/3
½ x 2 = 1
2/3 x 1 =
2/3
½ x 1 = ½
|
Merupakan
ancaman kesehatan karena dapat menimbulkan berbagia masalah kesehatan oleh
karena lingkungan yang kotor.
Masalah
dapat diatasi sebagian karena keluarga memiliki fasilitas dan kemauan untuk
menjaga kebersihan lingkungannya.
Masalah
dapat diubah karena anggota keluarga memiliki waktu yang cukup guna
membersihkan rumah.
Keluarga
tidak menyadari bahwa lingkungan yang kotor dapat menimbulkan penyakit.
|
Total skor 3
|
D. Diagnosa keperawatan
1.
Resiko cidera (perdarahan pada
pembuluh darah di otak) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam
merawat anggota keluarga yang sakit tekanan darah tinggi
2.
Resiko terjadinya penyakit (DHF
& ISPA) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam memelihara
lingkungan rumah
E.
Intervensi
No.
|
Diagnosa
keperawatan
|
Tujuan
|
Kriteria
|
Standard
|
Intervensi
|
Evaluasi
|
|
Umum
|
Khusus
|
||||||
1.
|
Resiko cidera (perdarahan pada pembuluh
darah di otak) berhubungan dengan ketidak-mampuan keluarga dalam merawat
anggota keluarga yang sakit tekanan darah tinggi
|
Setelah di lakukan pera- watan/ kun-
jungan 4x diharapkan keluarga mam pu merawat anggota keluarga yang menderita tekanan darah
tinggi.
|
Keluarga mampu:
-
Menyebutkan kem- bali tentang
kemung kinan penyebab terjadinya pening katan tekanan darah.
-
Menyebutkan tanda dan gejala
terjadinya peningkatan tekanan darah.
-
Menyebutkan akibat yang bisa
terjadi bila tekanan darah terlalu tinggi.
|
Verbal:
|
-
Menyebutkan 2 dari 3
kemungkinan pe- nyebab terjadinya pe- ningkatan tekanan darah.
-
Menyebutkan 2 dari 3 tanda
peningkatan tekanan darah.
-
Menyebutkan 2 akibat yang
mungkin terjadi dari peningkatan tekanan darah.
|
1.
Jelaskan kepada keluarga
tentang kemungkinan penyebab tejadi peningkatan tekanan darah.
2.
Jelaskan tentang tanda/ gejala
terjadinya peningkat an tekanan darah.
3.
Jelaskan tentang akibat dari
peningkatan tekanan darah.
|
Keluarga mampu:
-
Menyebutkan kemung kinan
penyebab terja- dinya peningkatan tekanan darah.
-
Menyebutkan tanda peningkatan
tekanan darah.
-
Menyebutkan akibat yang bisa
terjadi pada peningkatan tekanan darah.
-
Menunjukkan makan- an yang
boleh dan tidak boleh di
|
No.
|
Diagnosa
keperawatan
|
Tujuan
|
Kriteria
|
Standard
|
Intervensi
|
Evaluasi
|
|
Umum
|
Khusus
|
||||||
-
Menyebutkan makan an yang
boleh dan tidak boleh untuk penderita tekanan darah tinggi.
-
Memeriksakan diri secara
teratur.
-
Penderita mau Mengurangi konsumsi garam.
-
Menyediakan makanan yang
rendah garam.
|
Verbal:
Non verbal:
|
-
Menyebutkan semua makanan
yang boleh di konsumsi dan yang tidak boleh di konsumsi.
-
Memeriksakan diri ke
pelayanan kesehatan.
-
Masakan yang dikonsumsi sudah
tidak asin lagi (rendah garam).
-
Menyediakan makan an yang
rendah garam.
|
4.
Jelaskan kepada keluarga
tentang diet pada panderita tekanan darah tinggi.
5.
Obsevarsi kemampuan keluarga
setelah mendapat penjelasan dari petugas.
6.
Anjurkan kepada keluarga
untuk memeriksakan diri secara teratur.
7.
Motivasi penderita untuk
mengurangi garam dalam setiap makanan.
8.
Anjurkan kepada keluarga
untuk menyediakan makanan yang sesuai dengan diet.
|
Konsumsi.
-
Penderita akan memeriksakan
diri secara teratur ke pelayanan kesehatan.
-
Keluarga menyedia kan masakan
untuk penderita (sup dengan rasa yang tidak asin).
|
No.
|
Diagnosa
keperawatan
|
Tujuan
|
Kriteria
|
Standard
|
Intervensi
|
Evaluasi
|
|
Umum
|
Khusus
|
||||||
2.
|
Resiko terjadinya penyakit (DHF &
ISPA) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam memelihara lingkungan
rumah
|
Setelah dilakukan kunjungan 2x Keluarga
diharapkan mampu memelihara lingkungan rumah yang sehat.
|
Keluarga dapat:
-
Menyebutkan beberapa syarat
rumah sehat.
-
Menyebutkan kem- bali dampak
dari lingkungan rumah yang tidak sehat.
-
Menjaga kebersihan lingkungan
rumah terutama kamar.
-
Merapikan baju yang
bergantungan.
-
Membersihkan lingkungan rumah
secara teratur.
|
Verbal:
Non verbal:
|
Keluarga mampu:
-
Menyebutkan 3 syarat rumah
yang sehat.
-
Menyebutkan 2 dari 3 manfaat
rumah yang bersih.
-
Rumah tampak rapi dan tidak
ada baju yang bergantungan.
-
Membersihkan rumah setiap
hari.
-
Membersihkan kamar mandi
secara teratur.
|
1.
Jelaskan kepada keluarga tentang syarat rumah yang sehat.
2.
Jelaskan kepada keluarga
tentang hal-hal dapat terjadi akibat rumah yang kurang sehat (lembab, kurang
sinar matahari, bak mandi jarang dikuras).
3.
Diskusikan dengan keluarga
tentang pembagian tugas dalam menjaga kebersihan rumah.
4.
Anjurkan kepada keluarga
untuk membuka jendela, melipat baju yang bergan- tungan.
|
Keluarga mampu:
-
Menyebutkan kembali syarat
dari rumah yang sehat.
-
Menyebutkan akibat yang bisa
timbul akibat lingkungan rumah yang tidak sehat.
-
Keluarga mau melipat baju
yang bergantung- an.
-
Keluarga membersih kan rumah
secara teratur.
|
No.
|
Diagnosa
keperawatan
|
Tujuan
|
Kriteria
|
Standard
|
Intervensi
|
Evaluasi
|
|
Umum
|
Khusus
|
||||||
5.
Anjurkan kepada keluarga
untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan rumah.
6.
Beri pujian untuk tindakan
yang tepat.
|
F.
Implementasi.
No.
DP
|
Pelaksanaan
|
II
|
1.
Menjelaskan kepada keluarga
dampak yang bisa muncul akibat rumah yang kurang bersih dan sirkulasi udara
tidak lancar serta ruangan yang kurang sinar matahari, antara lain:
-
Banyaknya nyamuk.
-
Mempercepat penularan penyakit.
-
Penyakit pernafasan (seperti
batuk, flu, pilek, alergi).
2.
Menjelaskan kepada keluarga
beberapa syarat rumah sehat antara lain:
-
Penerangan dengan sinar
matahari yang cukup.
-
Sirkulasi udara yang lancar.
-
Lantai yang keras dan bersih.
3.
Mediskusikan dengan Ny. S
dalam membagi tugas untuk menjaga kebersihan lingkungan rumah.
4.
Menganjurkan kepada keluarga
untuk membuka jendela yang yang ada selebar-lebarnya setiap hari agar
sirkulasi udara lancar.
5.
Menyarankan kepada keluarga
untuk menjaga kebersihan rumah secara bergantian.
6.
Menganjurkan kepada keluarga
untuk menjelaskan kembali kepada
petugas tentang syarat rumah sehat dan pentingnya menjaga kebersihan
lingkungan.
|
I
|
1.
Menjelaskan kepada keluarga
bahwa tekanan darah tinggi bisa terjadi akibat ada faktor keturunan,
peningkatan usia, dan tidak mejaga keseimbangan makanan.
2.
Menjelaskan kepada keluarga
tentang tanda dan gejala dari peningkatan tekanan darah antara lain:
-
Kepala pusing.
-
Tengkuk/ leher terasa kaku.
-
Mata berkunang-kunang.
3.
Menjelaskan kepada keluarga dampak
yang bisa terjadi akibat dari tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol
yaitu:
-
Perdarahan pada otak atau
orang lazim menyebutnya stroke atau lumpuh separo atau lumpuh total.
-
Kematian akibat stroke yang
parah.
4.
Menjelaskan kepada keluarga
bahwa tekanan darah yang tinggi dapat diturunkan dengan:
|
Tgl
|
Pelaksanaan
|
-
Mengatur makanan/
keseimbangan makanan.
Makanan rendah
garam (kurang garam).
-
Olahraga secara teratur.
-
Mengkonsumsi makanan yang
dapat menurunkan tekanan darah antara lain:
Buah
belimbing, buah ketimun, daun alpukat.
5.
Menganjurkan keluarga untuk
melakukan kontrol secara teratur ke puskesmas untuk mengetahui tekanan darah.
6.
Menganjurkan kepada keluarga
untuk menjelaskan kembali kepada petugas tentang hal-hal yang telah
dijelaskan oleh petugas.
|
|
Melakukan penyuluhan dengan topik tanda
dan gejala terjadinya peningkatan tekanan darah.
|
|
Melakukan penyuluhan dengan topik diet
untuk penderita tekanan darah tinggi.
|
G. Evaluasi
Tgl
|
Evaluasi
|
||
S:
O:
A:
P:
|
-
Ny. S mengatakan bahwa ia
sudah membersihkan kamarnya dan melipat baju yang bergantungan, serta menyapu
lantai.
-
Ny. S mengatakan bahwa ia
sudah menyuruh anaknya untuk menguras bak kamar mandi dan sudah di
lakukannya.
-
Rumah tampak bersih dan rapi.
-
Bak mandi bersih (tidak ada
jentik/ larva).
Masalah teratasi.
Rencana perawatan dihentikan.
|
||
S:
O:
A:
P:
|
-
Ny. S mengungkapkan pusing
yang dirasakan sudah berkurang.
-
Ny. S mengatakan bahwa ia
sudah menyendirikan makanannya yang garamnya sudah dikurangi.
-
Tekanan darah 140/90 mmHg.
-
Masakan yang dikonsumsi oleh
Ny. S sudah tidak asin lagi.
Masalah teratasi.
Rencana perawatan dihentikan.
-
Menganjurkan kepada keluarga
untuk selalu kontrol ke puskesmas/ pusat pelayanan kesehatan secara teratur.
|
||
ANALISA DATA
Tgl
|
Data
|
Etiologi
|
Masalah/
Diagnosa keperawatan
|
|
10/8/01
|
S:
O:
|
-
Ny. S mengatakan sering
mengalami sakit kapala sampai di bagian belakang leher dan leher terasa kaku.
-
Ny. S mengatakan Selama ini
tidak ada pantangan makan dan jarang kontrol ke Puskesmas.
-
Bila pusing Ny. S mengatakan
di obati dengan membelikan obat di warung.
-
Tekanan darah saat pengkajian
200/100 mmHg.
-
Nadi 100 x/mnt.
-
Respirasi 20 x /mnt.
-
Kaku leher (+).
-
Oedema (-/-).
-
Kelemehan otot -/-.
-
Ny. S berusia 65 th.
|
Ketidak mampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang menderita tekanan darah tinggi.
|
Resiko cidera: perdarahan otak pada
anggota keluarga Tn. M yaitu Ny. S
|
10/8/01
|
S:
O:
|
-
Tn . M mengatakan mulutnya
terasa pahit jika tidak merokok.
-
tn. M mengatakan biasanya
merokok setiap kali selesai makan dan minum kopi.
-
Tekanan darah 110/60 mmHg,
usia Tn. M 72 th.
-
Nadi 80 x/mnt.
-
Respirasi 20 x/mnt.
-
Rochi -/-.
-
Wheezing -/-.
-
Sessak (-)
|
Ketidak mampuan keluarga mengambil
keputusan untuk mengatasi kebiasaan kurang sehat: merokok
|
Resiko terjadinya gangguan saluran
pernafasan (ISPA) pada Tn. M
|
Skoring
Masalah keperawatan: Resiko cidera: perdarahan otak pada anggota
keluarga Tn. M yaitu Ny. S berhubungan dengan ketidak mampuan keluarag merawat
anggota keluarga yang sakit.
Kriteria
|
Skor
|
Pembenaran
|
1.
Sifat masalah
Tidak sehat
2.
Kemungkinan masalah dapat di
ubah.
sebagian
3.
Potensi masalah untuk di
cegah.
cukup
4.
Menonjonya masalah
Segera di
tangani
|
3/3 x 1= 1
½ x 2 = 1
|
Tekanan darah tinggi merupakan keadaan
yang tidak sehat dan dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah di otak
sehingga terjadi perdarahan di otak.
|
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda Copy-paste di blog or web teman-teman semua, Jangan Lupa di Like or commentnya ya...
Terima kasih