Home » , , » ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK HM. SA’I LANSIA DENGAN RIWAYAT PENYAKIT HIPERTENSI

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK HM. SA’I LANSIA DENGAN RIWAYAT PENYAKIT HIPERTENSI




PENGKAJIAN KELUARGA

I.       DATA UMUM
1.     Nama KK : Bapak HM. Sa’i
2.     Alamat : Gang Sekolahan No. 19, RT : 04 RW : I, kelurahan rungkut tengah , kecamatan Gunung Anyar Surabaya.
3.     Pekerjaan KK : Swasta
4.     Pendidikan KK : SD
5.     Komposisi Keluarga :

      Komposisi keluarga                      :
NO
NAMA
L/P
HUB.DG.KK
UMUR
PDDK
IMUNISASI
KB
1.
2.
3.
4.
5.
6.
H.Moh.Sa’i
HJ. Aslamiyah
Matripan
Moh. Sonib
Wiwik Sulistyowati
Nur Yahya
L
P
L
L
P
L
KK
Istri
Anak
Anak
Anak
Anak
59 Th
50 Th
28 Th
25 Th
18 Th
16 Th
SD
SD
STM
STM
SMU
SMU

--
--
Lengkap
Lengkap
Lengkap
Lengkap
--
Steril
--

Genogram














Keterangan:                = Kepala keluarga / ayah dengan penyakit hipertensi



                                  = Perempuani



                                     = Laki-laki



                                    = Meninggal

 

                                    = Tinggal serumah

6.     Tipe keluarga Bapak HM. Sa’i adalah keluarga inti (nuklear family), dimana keluarga HM. Sa’I tinggal dalam satu rumah bersama istri dan keempat anaknya.
7.     Suku bangsa : Jawa
8.     Agama : Islam , bapak HM. Sa’i percaya bahwa , kesehatan dan penyakit yang diderita selama ini merupakan ganjaran dari Allah SWT , dan akan berusaha agar penyakitnya bisa sembuh.
9.     Status sosial dan ekonomi keluarga
Pendapatan keluarga rata-rata Rp.600.000,-, dalam keluarga yang mencari nafkah  adalah Bapak . HM. Sa’i sebagai pensiunan buruh pabrik dan Anak ke-4 yang bekerja sebagai sales di pabrik.  Penghasilan mereka sebagian besar digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, seperti makan, sekolah, keperluan rumah tangga. Keluarga tidak memiliki kebiasaan untuk menabung, pendapatan keluarga digunakan sesuai proporsi kebutuhan hidup sehari-hari.
10. Aktifitas rekereasi
Aktifitas rekreasi didalam rumah selama ini dilakukan dengan berkumpul bersama istri dan anak-anaknya sambil menonton TV, serta bila mengalami kepenatan Bapak Hm. Sa’i melakukan aktifitas  membersihkan rumah, seperti menyapu , mengecat tembok dan mencari kesibukan yang lain.
Aktifitas rekreasi diluar rumah jarang dilakukan, biasanya hanya mengikuti kegiatan pengajian dan aktif mengikuti kegiatan di Masjid.

a)                  RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

1). Tahap perkembangan keluarga saat ini
Pada saat ini keluarga Bapak Hm. Sa’i sedang berada pada tahap perkembangan keluarga yaitu pada tahap keluarga dengan anak dewasa (pelepasan), karena anak memisahkan dari keluarga , sudah menikah dan mempunyai satu anak.
Dari ketiga tugas perembangan keluarga menurut Duvalla and Miller, pada keluarga Bapak M. Sa’i semua tugas perkembangan tersebut telah terpenuhi yaitu:
  1. memperluas keluarga inti emnjadi keluarga besar
  2. mempertahankan keintiman pasangan
  3. membantu orang tua suami / istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua
  4. membantu anak untuk mandiri di masyarakat
  5. penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.
2). Tahap perkembangan yang belum terpenuhi adalah membantu anak untuk mandiri di masyarakat, hal ini ditunjukkan dengan data, bahwa  dari anggota keluarga /anak yang ke-2 berumur 28 tahun dan anak ke-3 yang berumur 25 tahun, masih belum menikah dan masih hidup serumah dengan keluarga.
3). Riwayat keluarga inti
Bapak HM. Sa’i tidak mempunyai riwayat penyakit yang serius, selama ini penyakit yang diderita adalah riwayat hipertensi kronis yang dirasakan sejak 6 tahun yang lalu.
Sedangkan Istrinya justru menderita penyakit hipotensi, sering pusing, lemah, dan mata berkunang-kunang.
Anak Matripan , Moh Sonib, Wiwik Sulistyowati, Nur Yahya, tidak pernah menderita penyakit yang berat/kronis , biasanya hanya mengalami batuk, pilek , panas tapi cepat sembuh.
4) Riwayat keluarga sebelumnya :
Dari hasil pengkajian didapatkan data bahwa orang tua laki-laki Bapak . HM. Sa’i memiliki riwayat penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi), tidak pernah mempunyai riwayat  penyakit menular atau penyakit kronis yang berat.

II.    Pengkajian lingkungan
1.    Karakteristik rumah:
Luas rumah kira – kira 6 x 13 meter persegi. Tipe rumah adalah permanen dengan dinding rumah dari tembok, jumlah ruangan adalah 3 buah, di setiap ruangan terdapat jendela yang dibuka setiap hari. Jarak septik tank dengan sumber air minum sama dengan 10 meter dan jenis septik tank adalah resapan.

Denah rumah :
                                T   E   T   A   N   G   G   A



                1                              2                                       3                       T

                                                                                                                 
                                                                                                                   E



                                          4                                          5                           T



                                                                                                                   A


                                                                                                                   N
                    6                  7                                            8
      
                                                                                                                  G

        
                                                                                                                  G

                                           9                                       10
                                                                                                                   A
 



                                      
                                         11



                                 Jalan gang dari semen
                        

Keterangan:
1.    Dapur kontrakan               12. Jendela                       
2.    Tempat jemuran               13. Pintu
3.    kamar mandi                     14. Gerbang depan
4.    Dapur keluarga
5.    Kamar tidur estra
6.    Ruang tidur kontrakan
7.    Ruang keluarga
8.    Kamar tidur anak
9.    Kamar tidur utama
10.  Ruang tamu
11.  Teras

2.    Karakteristik tetangga dan komunitas RW:
Keluarga Bapak HM. Sa’i thidup dilingkungan tempat tinggal yang padat penghuni dan Sebagian besar dari tetangga di lingkungan tempat tinggal keluarga Bapak HM. Sa’i adalah penduduk pendatang yang merupakan pekerja pabrik. Mereka tinggal dalam rumah kost dan kurang memperhatikan keadaan lingkungan dan kondisi kesehatan di wilayahnya. Interaksi antar warga banyak dilakukan pada waktu sore dan malam hari.
3.    Mobilitas geografis keluarga:
Keluarga Bapak HM. Sa’i sudah menempati rumah yang ditempatinya sejak berumah tangga sampai sekarang , berdasarkan keterangan dulu daerah sekitar lingkungan tempat tinggal masih jarang ditempati penduduk.

4.    Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat:

Selama ini Bapak HM Sa’i ikut aktif dalam kegiatan formal maupun informal seperti mengikuti kegiatan di kelurahan ssebagai pengurus LKMD, mengikuti kegiatan pengajian dilingkungan kelurahan rungkut tengah.
5).  Sistem pendukung keluarga:
Keluarga Bapak HM. Sa’i  berjumlah 6 orang, bila mana ada anggota keluarga yang sakit semua saling memperhatikan dan membantu untuk penyembuhan.
Fasilitas penunjang kesehatan yang dimiliki keluarga masih kurang, seperti tidak ada dana khusus untuk anggaran pemeliharaan kesehatan, keluarga jarang menabung, tidak tersedia obat P3K dalam rumah.
Keluarga adalah beragama islam taat, selama ini bila ada anggota keluarga yang sakit beliau, hanya berdo’a dan berusaha agar penyakitnya bisa sembuh.
 
III.   Struktur keluarga

1.    Pola komunikasi keluarga:
Antar anggota keluarga terbina hubungan yang harmonis, dalam menghadapi suatu permasalahan, biasanya dilakukan musyawarah keluarga sebelum memutuskan suatu permasalahan. Ibu dan anak-anaknya biasa memberikan alternatif pemikiran kepada Bapak HM. Sai bagaimana untuk memutuskan masalah.

2. Struktur kekuatan keluarga:

Didalam aktivitas seharihari keluarga saaling perhatian dan merasakan bahwa mengatasi masalah menjadi tanggung jawab bersama dalam keluarga

3.    Struktur peran:
Bapak HM. sai berperan sebagai kepala keluarga yang bertugas memberi nafkah keluarga, dan Ibu Aslamiyah bertugas sebagai ibu rumah tangga yang mengurusi suami dan anaknya, anak ke-4  bekerja sebagai buruh pabrik.

4.    Nilai atau norma keluarga:
Keluarga Bapak M. Zaini mempercayakan perawatan kesehatannya kepada tenaga kesehatan, akan tetapi selama ini bila sakit hanya membeli obat di toko dan mengkomsumsi obat tradisional.

5.    Fungsi keluarga
a.    Fungsi afektif:
Keluarga Bapak HM. Sai  memahami keadaan penyakit yang diderita. Ibu Aslamiyah dan anak perempuannya juga membantu membuatkan obat tradisional seperti sari larutan daun apokat. Dalam keadaan sakit atau sehat anggota keluarga saling menyayangi dan memberi perhatian.

b.    Fungsi sosialisasi:
Bapak HM. Sai mengajarkan kepada anggota keluarganya untuk hidup mandiri, mengajak anak-anaknya untuk aktif mengikuti pengajian atau kegiatan di masyarakat.
c.    Fungsi perawatan kesehatan:
Keluarga tidak mampu mengenal masalah kesehatan tentang penyakit hipertensi hal ini ditunjukkan dengan keluarga kurang menyadari dampak masalah kesehatan akibat penyakit hipertensi. 
Kemampuan keluarga dalam emngambil keputusan juga terbataskarena keluarga tidak mengetahui secara luas tentang masalah yang terjadi pada penyakit hipertensi.
Keluarga mempunyai kesadaran tentang terciptanya lingkungan yang sehat, hal ini di buktikan dengan aktivitas anak-anaknya bila ada waktu luang membersihkan ruangan , lingkungan sekitar rumah.
Selama ini keluarga jarang memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada, karena keluarga lebih cenderung membeli obat bebas di toko atau mengkonsumsi obat tradisional.
   
d.    Fungsi reproduksi:
Keluarga Bapak HM. Sai memiliki 5 orang anak, 4 orang laki-laki dan 1 perempuan, setelah melahirkan anak yang terakhir Ibu Aslamiyah mengikuti KB. Ibu Aslamiyah saat ini tidak menjadi akseptor KB karena alasan sudah tua, tidak mungkin hamil. Selama melahirkan mulai anak pertama sampai anak terakhir , tidak mengalami gangguan yang berarti.
e.    Fungsi ekonomi:
Keluarga Bapak HM. Zaini menggunakan penghasilannya untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan  dan papan setiap hari. Jika ada sisa keuangan , maka disimpan untuk keadaan yang mendadak bagi keluarga.

6.    Stres dan koping keluarga
a.    Stresor jangka pendek dan panjang:
Stressor jangka panjang yang dirasakan oleh keluarga Bapak HM. Sa’i  adalah penyakit hipertensi yang diderita sejak tahun 1996.
b.    Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stresor:
Keluarga sudah dapat beradaptasi dengan penyakit yang diderita oleh Bapak HM. Sa’i  karena sakit yang dideritanya sudah semenjak dahuludan keluarga yakin bahwa penyakitnya akan sembuh.
c.    Strategi koping yang digunakan:
Dalam menghadapi suatu permasalahan, biasanya keluarga Bapak HM. Sai mendiskusikannya terlebih dahulu sebelum mengambil suatu keputusan. Bapak Hm. Sa’i memberikan pengertian kepada anggota keluarganya tentang masalah yang dihadapi.

7.    Pemeriksaan fisik
a.    Pemeriksaan fisik umum:
Keadaan umum Ibapak HM. Sa’i : Nampak keletihan, Penampilan terlihat rapi, kebersihan diri baik.
Tanda-tanda vital :
Tekanan darah         : 180/100 mmHg.
Respirasi                  : 32 x/mnt
Suhu                         : 36,6 0C
TB                            : 165 cm
BB                            : 54 Kg.

b.    Pemeriksaan fisik khusus:
b.1 Kepala dan leher
Pada pemeriksaan kepala  , tidak terdapat adanya benjolan, bentuk kepala normo chepalik.
Leher            : Pda leher tidak nampak adanya peningkatan tekanan vena jugularis dan arteri carotis, nyeri saat dilakukan penekanan pada daerah oksipital
Mata             : Konjungtiva tidak terlihat anemis, kelopak mata tidak terdapat udema.
Hidung          : tidak ada riwayat terjadinya perdarahan hidung (epitaksis)
Mulut            :  bibir tidak kering dan tidak terlihat tanda – tanda sianosis.
b.2 Dada      : Pergerakan dada terlihat saat inspirasi, Suara jantung S1 dan S2 tunggal, tidak terdapat palpitasi, suara mur – mur tidak ada ronchi (-), wheezing (-), nafas cuping hidung (-).
b.3 Abdomen : Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar, tidak kembung, pergerakan peristaltik usus baik.
b.4 Ektrimitas :Pada ektrimitas atas dan bawah tidak terdapat udema, tidak terjadi kelumpuhan, dari ke-4 ektrimitas mampu menggerakan persendian , mampu emngangkat dan melipat persendian secara sempurna.
 

8.    Harapan keluarga
Bapak HM.Sa’i menyambut baik terhadap petugas kesehatan yang bertugas di lingkungannya, beliau berharap agar petugas kesehatan secara rutin melakukan     kegiatan pengobatan / peyuluhan  terhadap  warga  kuhususnya dilingkungan RW I.


        Analisa Data
NO
DATA
ETIOLOGI
MASALAH
1.






















2.














Data Subyektif:
§  Bapak HM. Sa’i mengatakan sejak tahun 1995 mengalami tekanan darah tinggi.
§  Bapak HM. Sa’i mengatakan sering pusing, setelah bangun tidur.
§  Merasa kaku didaerah tengkuk.
§  Bapak HM. Sa’i menanyakan bahwa penyakitnya disebabkan oleh apa ?


 Data obyektif:
Berdasarkan hasil pemeriksaan tanda-tanda vital didaptkan :
§  Tekanan darah : 180/100 mmHg.
§  Nadi                  : 84 X/menit.
§  Pernafasan       : 24 x/menit.
§  Suhu                 : 36 x/menit.   



Data subyektif:
§  Bapak HM Sa’i jarang berobat kepuskesmas.
§  Bapak HM. Sa’i mengatakan berobat kepuskesmas obatnya kurang bagus, dan tidak sembuh.
§  Kalau pusing cukup senderung membeli obat bebas ditoko obat.
§  Selama ini kalau sakit kepala /pusing menggunakan obat tradisional, seperti sari larutan daun apokat.


Data obyektif.
§  Pendidikan terakhir Bapak HM. Sa’i SD.
§  Terakhir kunjungan ke Puskesmas kurang lebih 2 tahun yang lalu.
§  Tidak mempunyai kartu berobat ke Puskesmas.



Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi

















Ketidakmampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan secara optimal











Kurangnya pengetahuan keluarga tentang, gejala, penyebab, pencegahan dan penatalaksanaan penyakit hipertensi















Resiko terjadi nya kesalahan dalam penatalaksanaan penyakit hipertensi


        Diagnosa Keperawatan

a. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang, gejala, penyebab, pencegahan dan penatalaksanaan penyakit hipertensi berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi

b.    Resiko terjadi kesalahan dalam penatalaksanaan penyakit hipertensi berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam menggunakan fasilitas kesehatan secara optimal.


1.3 Prioritas Diagnosa Keperawatan
a. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang, gejala, penyebab, pencegahan  dan   penatalaksanaan penyakit hipetensi berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi

B.                 No

Kriteria
Skala
Bobot
Skoring
Pembenaran

1.


a.  Sifat masalah:
Tidak/kurang sehat










b.Kemungkinan masalah dapat diubah:
Hanya sebagian





c. Potensial masalah untuk dicegah:
tinggi



d.Menonjolnya masalah:
Masalah berat, harus segera ditangani

3











1







2





2


1











2







1





1





Total



3/3x1=1











1/2x2= 1







2/3x1=2/3





1.                  2/2x1=1





      4

a. Ketidak tahuan keluarga tentang masalah penyakit hipertensi merupakan bahaya terhadap kondisi klien.








a.  Kondisi klien pada usia lansia.

b. Lama penyakit sudah 6 tahun

c.  Berdasarkan prognosa masalah hipertensi hanya sebagian kecil bisa sembuh, dan hanya bisa dilakukan tindakan pencegahan.
a.Penyakit hipertensi menmungkinkan untuk dicegah dengan menghindari faktor resiko.
b. keluarga mau diajak kerjasama (kooperatif)

Bila tidak segera ditanganni maka akan terjadi komplikasi lebih lanjut, seperti stroke, kekumpuhan.
3.
Resiko terjadi peningkatan keparahan penyakit Ibu Sulistyawati b/d kurangnya kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
a. Sifat masalah:
Tidak/kurang sehat








b.Kemungkinan masalah dapat diubah:
Mudah



c. Potensial masalah untuk dicegah:
Tinggi




d.    Menonjolnya masalah:
   Masalah berat, harus segera ditangani








3








2





3






2









1








2





1






1








3/3x1=1








2/2x1=1





3/3x1=1






2/2x1=1




2.                  Total: 4









a. Penyakit batuk yang diderita Ibu dapat menular kepada anggota keluarga yang lain, sehingga merupakan keadaan yang tidak sehat bagi keluarga.

b.Gejala batuk dapat segera ditangani dengan menggunakan ramuan tradisional yang sederhana.

c. Kedaan ekonomi keluarga cukup memadai, sehingga ibu tidak kesulitan untuk pergi ke pusat kesehatan terdekat.

d.Ibu menyadari batuk dapat menulari anaknya, sehingga ia berusaha mencari pengobatan.



b.    Resiko terjadi kesalahan dalam penatalaksanaan penyakit hipertensi berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam menggunakan fasilitas kesehatan secara optimal.

C.                 No

Kriteria
Skala
Bobot
Skoring
Pembenaran

1.


e.  Sifat masalah:
Ancaman kesehatan









f. Kemungkinan masalah dapat diubah:
mudah





g.Potensial masalah untuk dicegah:
cukup



h. Menonjolnya masalah:
Masalah tidak dirasakan

2










2







2





0


1










2







1





1






Total

2/3x1=2/3










2/2x2= 2







2/3x1=2/3





1.                  0/2x1=0






3 1/3


a. penyakit hipertensi , bila dalam melakukan tindakan pengobatan yang salah akan memperberat penyakit hipertensi







a.Respon keluarga mau menerima masukan berupa pendidikan kesehatan
b.setelah dilakukan tindakan penyuluhan keluarga mau menggunakan tinfasilitas kesehatan

a.Penyakit hipertensi dapat dilakukan tindakan pencegahan dengan menghindari faktor resiko.



Bila tidak segera ditanganni maka akan terjadi komplikasi lebih lanjut, seperti stroke, kekumpuhan.

Berdasarkan rumusan prioritas di atas, maka dapat diketahui prioritas permasalahan pada Keluarga Bapak HM. Sai adalah sebagai berikut:
a.    Kurangnya pengetahuan keluarga tentang, gejala, penyebab, pencegahan danpenatalaksanaan penyakit hipetensi berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi

b.    Resiko terjadi kesalahan dalam penatalaksanaan penyakit hipertensi berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam menggunakan fasilitas kesehatan secara optimal.



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di My Documentku

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda Copy-paste di blog or web teman-teman semua, Jangan Lupa di Like or commentnya ya...
Terima kasih

 
© 2010-2012 My Documentku