PENGKAJIAN KELUARGA
I.
DATA UMUM
1.
Nama KK : Bapak HM. Sa’i
2.
Alamat : Gang Sekolahan No. 19,
RT : 04 RW : I, kelurahan rungkut tengah , kecamatan Gunung Anyar Surabaya.
3.
Pekerjaan KK : Swasta
4.
Pendidikan KK : SD
5.
Komposisi Keluarga :
Komposisi keluarga :
NO
|
NAMA
|
L/P
|
HUB.DG.KK
|
UMUR
|
PDDK
|
IMUNISASI
|
KB
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
|
H.Moh.Sa’i
HJ.
Aslamiyah
Matripan
Moh.
Sonib
Wiwik
Sulistyowati
Nur
Yahya
|
L
P
L
L
P
L
|
KK
Istri
Anak
Anak
Anak
Anak
|
59
Th
50
Th
28
Th
25
Th
18
Th
16
Th
|
SD
SD
STM
STM
SMU
SMU
|
--
--
Lengkap
Lengkap
Lengkap
Lengkap
|
--
Steril
--
|
Genogram
Keterangan: = Kepala keluarga / ayah dengan
penyakit hipertensi
= Perempuani
=
Laki-laki
= Meninggal
= Tinggal serumah
6.
Tipe keluarga Bapak HM. Sa’i
adalah keluarga inti (nuklear family), dimana keluarga HM. Sa’I tinggal dalam
satu rumah bersama istri dan keempat anaknya.
7.
Suku bangsa : Jawa
8.
Agama : Islam , bapak HM. Sa’i
percaya bahwa , kesehatan dan penyakit yang diderita selama ini merupakan
ganjaran dari Allah SWT , dan akan berusaha agar penyakitnya bisa sembuh.
9.
Status sosial dan ekonomi
keluarga
Pendapatan
keluarga rata-rata Rp.600.000,-, dalam keluarga yang mencari nafkah adalah Bapak . HM. Sa’i sebagai pensiunan
buruh pabrik dan Anak ke-4 yang bekerja sebagai sales di pabrik. Penghasilan mereka sebagian besar digunakan
untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, seperti makan, sekolah, keperluan
rumah tangga. Keluarga tidak memiliki kebiasaan untuk menabung, pendapatan
keluarga digunakan sesuai proporsi kebutuhan hidup sehari-hari.
10. Aktifitas
rekereasi
Aktifitas
rekreasi didalam rumah selama ini dilakukan dengan berkumpul bersama istri dan
anak-anaknya sambil menonton TV, serta bila mengalami kepenatan Bapak Hm. Sa’i
melakukan aktifitas membersihkan rumah,
seperti menyapu , mengecat tembok dan mencari kesibukan yang lain.
Aktifitas
rekreasi diluar rumah jarang dilakukan, biasanya hanya mengikuti kegiatan
pengajian dan aktif mengikuti kegiatan di Masjid.
a) RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1).
Tahap perkembangan keluarga saat ini
Pada
saat ini keluarga Bapak Hm. Sa’i sedang berada pada tahap perkembangan keluarga
yaitu pada tahap keluarga dengan anak dewasa (pelepasan), karena anak
memisahkan dari keluarga , sudah menikah dan mempunyai satu anak.
Dari
ketiga tugas perembangan keluarga menurut Duvalla and Miller, pada keluarga
Bapak M. Sa’i semua tugas perkembangan tersebut telah terpenuhi yaitu:
- memperluas keluarga inti emnjadi keluarga besar
- mempertahankan keintiman pasangan
- membantu orang tua suami / istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua
- membantu anak untuk mandiri di masyarakat
- penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.
2).
Tahap perkembangan yang belum terpenuhi adalah membantu anak untuk mandiri di
masyarakat, hal ini ditunjukkan dengan data, bahwa dari anggota keluarga /anak yang ke-2 berumur
28 tahun dan anak ke-3 yang berumur 25 tahun, masih belum menikah dan masih
hidup serumah dengan keluarga.
3).
Riwayat keluarga inti
Bapak
HM. Sa’i tidak mempunyai riwayat penyakit yang serius, selama ini penyakit yang
diderita adalah riwayat hipertensi kronis yang dirasakan sejak 6 tahun yang
lalu.
Sedangkan
Istrinya justru menderita penyakit hipotensi, sering pusing, lemah, dan mata
berkunang-kunang.
Anak Matripan , Moh Sonib, Wiwik Sulistyowati, Nur Yahya, tidak
pernah menderita penyakit yang berat/kronis , biasanya hanya mengalami batuk,
pilek , panas tapi cepat sembuh.
4)
Riwayat keluarga sebelumnya :
Dari
hasil pengkajian didapatkan data bahwa orang tua laki-laki Bapak . HM. Sa’i
memiliki riwayat penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi), tidak pernah
mempunyai riwayat penyakit menular atau
penyakit kronis yang berat.
II. Pengkajian
lingkungan
1. Karakteristik
rumah:
Luas
rumah kira – kira 6 x 13 meter persegi. Tipe rumah adalah permanen dengan
dinding rumah dari tembok, jumlah ruangan adalah 3 buah, di setiap ruangan
terdapat jendela yang dibuka setiap hari. Jarak septik tank dengan sumber air
minum sama dengan 10 meter dan jenis septik tank adalah resapan.
Denah
rumah :
T E
T A N
G G A
1 2 3 T
E
4
5 T
A
N
6 7 8
G
G
9
10
A
11
Jalan gang
dari semen
Keterangan:
1.
Dapur kontrakan 12. Jendela
2. Tempat
jemuran 13. Pintu
3. kamar
mandi 14. Gerbang
depan
4. Dapur
keluarga
5. Kamar
tidur estra
6. Ruang
tidur kontrakan
7. Ruang
keluarga
8. Kamar
tidur anak
9. Kamar
tidur utama
10. Ruang
tamu
11. Teras
2. Karakteristik
tetangga dan komunitas RW:
Keluarga
Bapak HM. Sa’i thidup dilingkungan tempat tinggal yang padat penghuni dan
Sebagian besar dari tetangga di lingkungan tempat tinggal keluarga Bapak HM.
Sa’i adalah penduduk pendatang yang merupakan pekerja pabrik. Mereka tinggal
dalam rumah kost dan kurang memperhatikan keadaan lingkungan dan kondisi
kesehatan di wilayahnya. Interaksi antar warga banyak dilakukan pada waktu sore
dan malam hari.
3. Mobilitas
geografis keluarga:
Keluarga
Bapak HM. Sa’i sudah menempati rumah yang ditempatinya sejak berumah tangga
sampai sekarang , berdasarkan keterangan dulu daerah sekitar lingkungan tempat
tinggal masih jarang ditempati penduduk.
4. Perkumpulan
keluarga dan interaksi dengan masyarakat:
Selama
ini Bapak HM Sa’i ikut aktif dalam kegiatan formal maupun informal seperti
mengikuti kegiatan di kelurahan ssebagai pengurus LKMD, mengikuti kegiatan
pengajian dilingkungan kelurahan rungkut tengah.
5). Sistem pendukung keluarga:
Keluarga
Bapak HM. Sa’i berjumlah 6 orang, bila
mana ada anggota keluarga yang sakit semua saling memperhatikan dan membantu
untuk penyembuhan.
Fasilitas
penunjang kesehatan yang dimiliki keluarga masih kurang, seperti tidak ada dana
khusus untuk anggaran pemeliharaan kesehatan, keluarga jarang menabung, tidak
tersedia obat P3K dalam rumah.
Keluarga
adalah beragama islam taat, selama ini bila ada anggota keluarga yang sakit
beliau, hanya berdo’a dan berusaha agar penyakitnya bisa sembuh.
III. Struktur
keluarga
1. Pola
komunikasi keluarga:
Antar
anggota keluarga terbina hubungan yang harmonis, dalam menghadapi suatu
permasalahan, biasanya dilakukan musyawarah keluarga sebelum memutuskan suatu
permasalahan. Ibu dan anak-anaknya biasa memberikan alternatif pemikiran kepada
Bapak HM. Sai bagaimana untuk memutuskan masalah.
2. Struktur kekuatan keluarga:
Didalam
aktivitas seharihari keluarga saaling perhatian dan merasakan bahwa mengatasi
masalah menjadi tanggung jawab bersama dalam keluarga
3. Struktur
peran:
Bapak
HM. sai berperan sebagai kepala keluarga yang bertugas memberi nafkah keluarga,
dan Ibu Aslamiyah bertugas sebagai ibu rumah tangga yang mengurusi suami dan
anaknya, anak ke-4 bekerja sebagai buruh
pabrik.
4. Nilai
atau norma keluarga:
Keluarga
Bapak M. Zaini mempercayakan perawatan kesehatannya kepada tenaga kesehatan,
akan tetapi selama ini bila sakit hanya membeli obat di toko dan mengkomsumsi
obat tradisional.
5. Fungsi
keluarga
a. Fungsi
afektif:
Keluarga
Bapak HM. Sai memahami keadaan penyakit
yang diderita. Ibu Aslamiyah dan anak perempuannya juga membantu membuatkan
obat tradisional seperti sari larutan daun apokat. Dalam keadaan sakit atau
sehat anggota keluarga saling menyayangi dan memberi perhatian.
b. Fungsi
sosialisasi:
Bapak
HM. Sai mengajarkan kepada anggota keluarganya untuk hidup mandiri, mengajak
anak-anaknya untuk aktif mengikuti pengajian atau kegiatan di masyarakat.
c. Fungsi
perawatan kesehatan:
Keluarga
tidak mampu mengenal masalah kesehatan tentang penyakit hipertensi hal ini
ditunjukkan dengan keluarga kurang menyadari dampak masalah kesehatan akibat
penyakit hipertensi.
Kemampuan
keluarga dalam emngambil keputusan juga terbataskarena keluarga tidak mengetahui
secara luas tentang masalah yang terjadi pada penyakit hipertensi.
Keluarga
mempunyai kesadaran tentang terciptanya lingkungan yang sehat, hal ini di
buktikan dengan aktivitas anak-anaknya bila ada waktu luang membersihkan
ruangan , lingkungan sekitar rumah.
Selama
ini keluarga jarang memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada, karena keluarga
lebih cenderung membeli obat bebas di toko atau mengkonsumsi obat tradisional.
d. Fungsi
reproduksi:
Keluarga
Bapak HM. Sai memiliki 5 orang anak, 4 orang laki-laki dan 1 perempuan, setelah
melahirkan anak yang terakhir Ibu Aslamiyah mengikuti KB. Ibu Aslamiyah saat
ini tidak menjadi akseptor KB karena alasan sudah tua, tidak mungkin hamil.
Selama melahirkan mulai anak pertama sampai anak terakhir , tidak mengalami
gangguan yang berarti.
e. Fungsi
ekonomi:
Keluarga
Bapak HM. Zaini menggunakan penghasilannya untuk memenuhi kebutuhan sandang,
pangan dan papan setiap hari. Jika ada
sisa keuangan , maka disimpan untuk keadaan yang mendadak bagi keluarga.
6. Stres
dan koping keluarga
a. Stresor
jangka pendek dan panjang:
Stressor
jangka panjang yang dirasakan oleh keluarga Bapak HM. Sa’i adalah penyakit hipertensi yang diderita
sejak tahun 1996.
b. Kemampuan
keluarga berespon terhadap situasi/stresor:
Keluarga
sudah dapat beradaptasi dengan penyakit yang diderita oleh Bapak HM. Sa’i karena sakit yang dideritanya sudah semenjak
dahuludan keluarga yakin bahwa penyakitnya akan sembuh.
c. Strategi
koping yang digunakan:
Dalam
menghadapi suatu permasalahan, biasanya keluarga Bapak HM. Sai mendiskusikannya
terlebih dahulu sebelum mengambil suatu keputusan. Bapak Hm. Sa’i memberikan
pengertian kepada anggota keluarganya tentang masalah yang dihadapi.
7. Pemeriksaan
fisik
a. Pemeriksaan
fisik umum:
Keadaan
umum Ibapak HM. Sa’i : Nampak keletihan, Penampilan terlihat rapi, kebersihan
diri baik.
Tanda-tanda
vital :
Tekanan
darah : 180/100 mmHg.
Respirasi : 32 x/mnt
Suhu : 36,6 0C
TB : 165 cm
BB : 54 Kg.
b. Pemeriksaan
fisik khusus:
b.1
Kepala dan leher
Pada
pemeriksaan kepala , tidak terdapat
adanya benjolan, bentuk kepala normo chepalik.
Leher
: Pda leher tidak nampak adanya
peningkatan tekanan vena jugularis dan arteri carotis, nyeri saat dilakukan
penekanan pada daerah oksipital
Mata
: Konjungtiva tidak terlihat
anemis, kelopak mata tidak terdapat udema.
Hidung
: tidak ada riwayat terjadinya
perdarahan hidung (epitaksis)
Mulut
: bibir tidak kering dan tidak terlihat tanda –
tanda sianosis.
b.2
Dada : Pergerakan dada terlihat saat
inspirasi, Suara jantung S1 dan S2 tunggal, tidak terdapat palpitasi, suara mur
– mur tidak ada ronchi (-), wheezing (-), nafas cuping hidung (-).
b.3
Abdomen : Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar,
tidak kembung, pergerakan peristaltik usus baik.
b.4
Ektrimitas :Pada ektrimitas atas dan bawah tidak terdapat udema, tidak terjadi
kelumpuhan, dari ke-4 ektrimitas mampu menggerakan persendian , mampu
emngangkat dan melipat persendian secara sempurna.
8. Harapan
keluarga
Bapak
HM.Sa’i menyambut baik terhadap petugas kesehatan yang bertugas di
lingkungannya, beliau berharap agar petugas kesehatan secara rutin
melakukan kegiatan pengobatan /
peyuluhan terhadap warga
kuhususnya
dilingkungan RW I.
Analisa Data
NO
|
DATA
|
ETIOLOGI
|
MASALAH
|
1.
2.
|
Data
Subyektif:
§ Bapak HM. Sa’i mengatakan sejak tahun 1995 mengalami
tekanan darah tinggi.
§ Bapak HM. Sa’i mengatakan sering pusing, setelah bangun
tidur.
§ Merasa kaku didaerah tengkuk.
§ Bapak HM. Sa’i menanyakan bahwa penyakitnya disebabkan
oleh apa ?
Data obyektif:
Berdasarkan
hasil pemeriksaan tanda-tanda vital didaptkan :
§ Tekanan darah : 180/100 mmHg.
§ Nadi
: 84 X/menit.
§ Pernafasan
: 24 x/menit.
§ Suhu
: 36 x/menit.
Data
subyektif:
§ Bapak HM Sa’i jarang berobat kepuskesmas.
§ Bapak HM. Sa’i mengatakan berobat kepuskesmas obatnya
kurang bagus, dan tidak sembuh.
§ Kalau pusing cukup senderung membeli obat bebas ditoko
obat.
§ Selama ini kalau sakit kepala /pusing menggunakan obat
tradisional, seperti sari larutan daun apokat.
Data obyektif.
§ Pendidikan terakhir Bapak HM. Sa’i SD.
§ Terakhir kunjungan ke Puskesmas kurang lebih 2 tahun
yang lalu.
§ Tidak mempunyai kartu berobat ke Puskesmas.
|
Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang
menderita penyakit hipertensi
Ketidakmampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan
secara optimal
|
Kurangnya pengetahuan keluarga tentang, gejala,
penyebab, pencegahan dan penatalaksanaan penyakit hipertensi
Resiko terjadi nya kesalahan dalam penatalaksanaan
penyakit hipertensi
|
Diagnosa
Keperawatan
a. Kurangnya
pengetahuan keluarga tentang, gejala, penyebab, pencegahan dan penatalaksanaan
penyakit hipertensi berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang menderita penyakit hipertensi
b. Resiko
terjadi kesalahan dalam penatalaksanaan penyakit hipertensi berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam menggunakan fasilitas kesehatan secara optimal.
1.3
Prioritas Diagnosa Keperawatan
a. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang,
gejala, penyebab, pencegahan dan penatalaksanaan penyakit hipetensi
berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang
menderita penyakit hipertensi
B. No |
Kriteria
|
Skala
|
Bobot
|
Skoring
|
Pembenaran
|
1.
|
a. Sifat masalah:
Tidak/kurang sehat
b.Kemungkinan
masalah dapat diubah:
Hanya sebagian
c. Potensial masalah untuk dicegah:
tinggi
d.Menonjolnya
masalah:
Masalah berat, harus segera ditangani
|
3
1
2
2
|
1
2
1
1
Total
|
3/3x1=1
1/2x2= 1
2/3x1=2/3
1. 2/2x1=1
4
|
a. Ketidak tahuan keluarga tentang masalah penyakit
hipertensi merupakan bahaya terhadap kondisi klien.
a. Kondisi klien
pada usia lansia.
b. Lama penyakit
sudah 6 tahun
c. Berdasarkan
prognosa masalah hipertensi hanya sebagian kecil bisa sembuh, dan hanya bisa
dilakukan tindakan pencegahan.
a.Penyakit hipertensi menmungkinkan untuk dicegah
dengan menghindari faktor resiko.
b. keluarga mau diajak kerjasama (kooperatif)
Bila tidak segera ditanganni maka akan terjadi
komplikasi lebih lanjut, seperti stroke, kekumpuhan.
|
3.
|
Resiko terjadi peningkatan keparahan penyakit Ibu
Sulistyawati b/d kurangnya kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang
sakit
a. Sifat masalah:
Tidak/kurang sehat
b.Kemungkinan
masalah dapat diubah:
Mudah
c. Potensial masalah untuk dicegah:
Tinggi
d. Menonjolnya masalah:
Masalah berat,
harus segera ditangani
|
3
2
3
2
|
1
2
1
1
|
3/3x1=1
2/2x1=1
3/3x1=1
2/2x1=1
2. Total: 4 |
a. Penyakit batuk yang diderita Ibu dapat menular kepada
anggota keluarga yang lain, sehingga merupakan keadaan yang tidak sehat bagi
keluarga.
b.Gejala batuk dapat segera ditangani dengan menggunakan
ramuan tradisional yang sederhana.
c. Kedaan ekonomi keluarga cukup memadai, sehingga ibu
tidak kesulitan untuk pergi ke pusat kesehatan terdekat.
d.Ibu menyadari batuk dapat menulari anaknya, sehingga ia
berusaha mencari pengobatan.
|
b. Resiko
terjadi kesalahan dalam penatalaksanaan penyakit hipertensi berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam menggunakan fasilitas kesehatan secara optimal.
C. No |
Kriteria
|
Skala
|
Bobot
|
Skoring
|
Pembenaran
|
1.
|
e. Sifat masalah:
Ancaman kesehatan
f. Kemungkinan masalah dapat diubah:
mudah
g.Potensial masalah
untuk dicegah:
cukup
h. Menonjolnya masalah:
Masalah tidak dirasakan
|
2
2
2
0
|
1
2
1
1
Total
|
2/3x1=2/3
2/2x2= 2
2/3x1=2/3
1. 0/2x1=0
3 1/3
|
a. penyakit hipertensi , bila dalam melakukan tindakan
pengobatan yang salah akan memperberat penyakit hipertensi
a.Respon
keluarga mau menerima masukan berupa pendidikan kesehatan
b.setelah
dilakukan tindakan penyuluhan keluarga mau menggunakan tinfasilitas kesehatan
a.Penyakit hipertensi dapat dilakukan tindakan
pencegahan dengan menghindari faktor resiko.
Bila tidak segera ditanganni maka akan terjadi
komplikasi lebih lanjut, seperti stroke, kekumpuhan.
|
Berdasarkan
rumusan prioritas di atas, maka dapat diketahui prioritas permasalahan pada
Keluarga Bapak HM. Sai adalah sebagai berikut:
a. Kurangnya
pengetahuan keluarga tentang, gejala, penyebab, pencegahan danpenatalaksanaan
penyakit hipetensi berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang menderita penyakit hipertensi
b. Resiko
terjadi kesalahan dalam penatalaksanaan penyakit hipertensi berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam menggunakan fasilitas kesehatan secara optimal.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda Copy-paste di blog or web teman-teman semua, Jangan Lupa di Like or commentnya ya...
Terima kasih