Home » , » ASUHAN KEPERAWATAN GASTROENTERITIS DEHIDRASI

ASUHAN KEPERAWATAN GASTROENTERITIS DEHIDRASI


Pengertian
Gastro Enteritis Dehidrasi ( GED ) adalah peradangan yang terjadi pada daerah usus yang menyebabkan bertambah keenceran dan frekuensi BAB, lebih dari 3x pehari yang dapat menyebabkan timbulnya dehidrasi.

NO
DIAGNOSIS KEPERAWATAN/DATA
TUJUAN/KRITERIA
RENCANA TINDAKAN

1.



























2.




















3.






























4.






















5.




















Resiko tinggi kurang volume cairan berhubungan dengan intake yang kurang dan pengeluaran yang berlebihan.

Data penunjang :
-    Pasien menunjukan anoreksia, dan menolak makanan karena mengalami cramp.
-    Cairan dan elektrolit banyak hilang melalui diare.
-    Turgor jelek.   











Gangguan rasa nyeri berhubungan dengan terjadinya peradangan pada daerah usus dan adanya lecet pada anus.
Data penunjang :
-          sering abdominal cram, ekskorasi anus, mules, nyeri.

-          Daerah anus merah dan lecet.
-          Diare > 10 x perhari.






Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan pengeluaran yang berlebihan.
Data penunjang :
-          Diare > 10 x perhari
-          Mual, muntah.
-          Terjadi penurunan berat badan yang drastis.




















Gangguan eliminasi : diare berhubungan dengan melabsorbsi pada usus.

Data penunjang :
-    Pasien BAB encer > 10 x perhari
-    Pola BAB biasa 1x /hari.













Kurang pengetahuan tentang proses penyakit berhubungan dengan kurang infomasi.

Data penunjang :
-    Pasien kurang kooperatif dalam program pengobatan.
     
      

Kekuranagn volume cairan tidak terjadi.

Kriteria :
-     Turgor baik.
-     Intake dan out put seimbang.
-     Diare berhenti.
-     Kadar elektrolit dalam batas normal.

















Gangguan rasa nyaman dapat diatasi / berkurang.
Kriteria :
-     pasien menyatakan secara verbal berkurang atau hilang nyeri.
-     Pasien dapat beristitrahat dengan tenang.
-     Abdominal tidak tegang.
-     Daerah anus tidak lecet dan merah.   




Gangguan nutrisi dapat diatasi / tidak terjadi.
Kriteria :
-     Berat badan setabil.
-     Diare berhenti.
-     Pasien dapat menghabiskan porsi makanan yang disajikan.




















Gangguan eliminasi dapat diatasi.
Kriteria :
-  Berkurangnya frekuensi BAB sesuai pola biasa.
-  Konsistensi BAB normal.















Pengetahuan pasien tentang proses penyakit meningkat.


Kriteria pasien :
-        Pasien dapat menyebutkan intervensi yang tepat untuk program pengobatan.
-        Pasien tidak bertanya lagi.
-        Pasien kooperatif dalam program pengobatan.           

-    Observasi mual, muntah dan diare.
-    Catat frekuensi dan konsistensi diare.
-    Observasi intake oup put secara akurat.
-    Catat penurunan berat badan setiap harinya.
-    Observasi pemberian cairan untuk mempertahankan hidrasi.
-    Monitor elektrolit khusus kalium dan kemungkinan gangguan asam basa. Catat kelemahan otot atau aritmia jantung.
-    Observasi pengeluaran. keringat yang berlebihan.
-    Kerjasama dengan tim kesehatan :
·   Pemberian kalium tambahan.
·   Pemberian cairan parenteral.
·   Pemberian obat antibiotik.


-    Observasi dan catat perubahan gambaran nyeri, lokasi, frekuensi, durasi, karakteristik dan adanya pencetus.
-    Observasi dan catat distensi, peningkatan suhu, penurunan tekanan darah, perdarahan rektal atau fistula isiorektal dan perineal.             
-    Bersihkan area rektal dengan sabun air setiap kali diare.
-    Lakukan rendam duduk air hangat.
-    Kerjasama dengan tim kesehatan :
·   Pemberian analgetik antikolinergik.

-    Observasi kualitas, frekuensi dan konsisten BAB.
-    Anjurkan pasien untuk bedrest dan membatasi aktifitas selama fase akut.
-    Beri tindakan untuk meningkatkan kenyamanan termasuk oral hygiene dan pengaturan waktu istirahat.
-    Beri makan porsi kecil dan sering.
-    Beri kesempatan pasien dalam menyusun rencana diet.
-    Observasi kelancaran tetesan infus.
-    Observasi adanya perdarahan
-    Kaji kebutuhan pasien untuk lemak lemak, susu atau makanan berbumbu.
-    Kerjasama dengan tim kesehatan :
·     Pemberian / cairan makanan parenteral.
·     Pemberian diet TKTP.
·     Pemberian vitamin B.

-    Sediakan kamar mandi / bedpan yang siap pakai.
-    Buang kotoran secepatnya, gunakan pewangi ruangan.
-    Observasi dan catat frekuensi, karakteristik, jumlah, faktor pencetus terhadap seringnya diare.
-    Batasi makanan dan cairan penyebab diare.
-    Beri kesempatan untuk. mengungkapkan frustasi / stress hubungannya dengan proses penyakit.
-    Kerjasama dengan tim kesehatan.
·   Pemberian anti diare.
·   Pemberian anti biotik.
·   Pemberian antasid.
·   Pemberian cholestyramine.

-   Kaji tingkat pengetahuan pasien tentang penyakit.
-   Beri informasi tentang proses penyakit, pengobatan, gejala dan komplikasi.
-    Bantu untuk mengidentifikasi makanan / cairan dan situasi yang dapat menjadi pencetus.
-    Hindari laksantif dan obat-obat yang mengiritasi saluran cerna.
-    Buat rujukan ke pusat kesehatan terdekat.                    



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di My Documentku

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda Copy-paste di blog or web teman-teman semua, Jangan Lupa di Like or commentnya ya...
Terima kasih

 
© 2010-2012 My Documentku