Home » , » ASUHAN KEPERAWATAN GASTRITIS EROSIF AKUT

ASUHAN KEPERAWATAN GASTRITIS EROSIF AKUT


Pengertian :
Gastritis erosit akut adalah peradangan permukaan mukosa lambung yang akut dengan kerusakan-kerusakan erosif. Pada stadium lanjut dapat menimbulkan perdarahan ( hematomesis dan melena ).

NO
DIAGNOSIS KEPERAWATAN/DATA
TUJUAN/KRITERIA
RENCANA TINDAKAN

1.


























2.







































3.





























4.

Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan intake yang kurang atau pengeluaran yang berlebihan

Data penunjang :
Turgor jelek, kulit kering, produk urine kurang 30 cc / jam, mual dan muntah.   














Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang kurang.
Data penunjang :
-      Pasien mengalami anoreksia, nausea dan vomating.
-      Tinggi badan, berat badan tidak seimbang.
-      Pasien tidak dapat menghabiskan porsi makan yang disajikan.

























Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit berhubungan dengan kurangnya informasi.

Data Penunjang :
-    Pasien menanyakan tentang sebab terjadinya penyakit.
-    Pasien kurang kooperatif dalam program pengobatan.















Resiko tinggi terjadi infeksi sistem berhubungan dengan terjadinya hematemesis melena.


Data penunjang :
-    Pasien datang dengan keluhan BAB hitam dua hari yang lalu.
-    Pada muntahan didapat darah merah tua.
-    Pasien tampak lemah.
-    Pemeriksaan Hb < 8 gram %       
     

Gangguan volume cairan dapat diatasi

Kriteria hasil :
-      Turgor baik, mukosa tidak kering.
-      Intake sesuai out put.
-      Tidak terjadi penurunan BB secara drastis.
-      Kadar elektrolit dalam batas normal.
-      Produk urine 30-50 cc perjam.










Gangguan nutrisi dapat diatasi.

Kriteria :
-      Kehilangan berat badan minimal / mempertahankan intake nutrisi yang adekuat.
-      Pasien dapat menghabiskan porsi makanan yang dihidangkan.
-      Mual, muntah tidak ada.
-      Tinggi badan dan berat badan seimbang.        
   






















Pengetahuan pasien meningkat.
Pasien memahami secara garis besar tentang proses penyakit dan penatalaksanaannya






















Infeksi sistematik tidak terjadi.

Kriteria :
-      Hematemisis melena berhenti.
-      Pada bilasan lambung bersih.
-      Tidak terjadi tanda-tanda infeksi sistematik (lekosit meningkat, febris dan penurunan kesadaran)
-      Tanda-tanda vital dalam batas normal    

-     Kaji status kulit, turgor dan selaput lendir.
-     Kaji keseimbangan elektrolit dan observasi sesuai kebutuhan.
-     Kaji status hidrasi dan catat intake, out put secara akurat.
-     Pertahankan intake oral, bila muntah berhenti mulai dengan cairan yang netral dan tingkatkan sesuai toleransi hindari cairan asam / yang mengiritasi.
-    Berikan cairan dalam jumlah kecil ( 30-60 ml perjam pada tahap awal).
-    Observasi adanya tanda-tanda vital setiap 2-4 jam.
-    Kerjasama dengan tim kesehatan.
·   Pemberian anti emetik.

-      Pertahankan puasa selama gejala akut masih tampak, kurang lebih dalam beberapa hari atau jam.
-      Observasi adanya hipersalivasi, menggigil, gemetar, tanda vital tidak normal.
-      Observasi karakteristik muntah.
-      Bersihkan muntah secepatnya, pertahankan lingkungan tetap nyaman, ventilasi baik hindarkan bau dan pemandangan tak sedap.
-      Tingkatkan suasana istirahat yang nyaman.
-      Berikan perawatan oral termasuk sikat gigi.
-      Berikan es batu / es teh sebelum makanan lain.
-      Berikan susu (susu skim) secara teratur.
-      Berikan makanan cair dalam jumlah kecil dan sering.
-      Observasi gejala penyakit lain yang mungkin menyebabkan gejala gastritis.
-      Kerjasama dengan tim kesehatan :
·       Pemberian sedative, antasid, antagonis H2, vitamin B dan antibiotik bila perlu.

-     Kaji tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakitnya.
-     Beri informasi tentang proses dasar penyakit.
-     Tekankan bahwa pasien perlu menghindari makanan dan situasi emosi yang diketahui sebagai penyebab terjadinya gejala.
-     Anjurkan makan porsi kecil dan sering.
-     Diskusikan obat-obatan dan makanan yang perlu dihindari sebagai penyebab iritasi lambung.
-     Bila pasien merokok, diskusikan cara untuk mengurangi / berhenti.
-     Bantu pasien untuk mengidentifikasi / mempelajari cara mengurangi stress dan teknik relaksasi.


-     Lakukan pengkajian dengan pasti, waktu, jumlah, kualitas, serta warna dan bau dari hematemesis melena sebelum ke RS.
-     Observasi adanya melena
-     Observasi darah yang keluar dari NGT warna dan jumlahnya.
-     Lakukan pembilasan lambung setiap 6-8 jam dengan menggunakan NaCL dingin.
-     Jelaskan kepada pasien untuk berpuasa sementara waktu.
-     Observasi tanda-tanda vital tiap 2-4 jam.
-     Observasi terjadinya menurunnya kesadaran.
-      Kerjasama dengan tim kesehatan :
·         Pemberian cairan parenteral.
·         Pemberian taranfusi darah.
·         Pemasangan NGT.
·         Pemberian antasid, Vit K, antagonis H2.
·         Pemeriksaan darah lengkap dan elektrolit secara teratur. 
                                          



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di My Documentku

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda Copy-paste di blog or web teman-teman semua, Jangan Lupa di Like or commentnya ya...
Terima kasih

 
© 2010-2012 My Documentku