Diare Akut pada Bayi dan Anak
Kejadian
diare pada bayi dan anak merupakan salah satu kasus yang sering terjadi, selain
infeksi saluran pernafasan bagian atas. Kasus diare pula yang sering mendorong
para orangtua untuk membawa anaknya ke dokter. Di negara tropis, kasus diare
sering berhubungan dengan pola makan dan lingkungan. Sering kali kasus diare
akut ini menyebabkan terjadinya wabah sehingga perlu penanganan sedini
mungkin.
DIARE
menurut WHO didifinisikan sebagai bertambahnya defekasi (buang air besar) lebih
dari biasanya -- lebih dari tiga kali sehari, disertai dengan perubahan
konsisten tinja (menjadi cair) dengan atau tanpa darah. Secara klinik dibedakan
tiga macam sindroma diare yaitu diare cair akut, disentri, dan diare persisten.
Mekanisme diare, ada yang bersifat sekretorik dan ada yang bersifat osmotik.
Pada umumnya, diare akut disebabkan oleh infeksi virus (40-60%). Hanya 10%
disebabkan infeksi bakteri.
Diare karena
infeksi virus (rotavirus, norwalk virus) sering mengenai anak dibawah dua tahun
yang kadang-kadang menyebabkan diare yang berat. Diare karena infeksi bakteri
shigella dapat menyebabkan disentri dengan tinja yang keluar sedikit-sedikit
bercampur dengan darah dan lendir. Diare karena infeksi kuman cholera sering
menimbulkan diare yang berat dengan keluarnya tinja seperti air cucian
beras.
Penilaian
berat ringannya diare menurut WHO dapat dibagi tiga yaitu diare akut tanpa
dihindrasi, diare akut dengan dehidrasi ringan/sedang dan diare akut dengan
dehidrasi berat. Pemberian oralit merupakan tindakan awal yang sangat berguna
untuk mengembalikan cairan dan elektrolit yang hilang dan mencegah timbulnya
dehidrasi pada bayi dan anak. Pada anak umur kurang dari dua tahun dapat
diberikan 50-100 ml oralit (1/4-12) gelas) setiap buang air besar, umur 2-5
tahun : 100-200 ml (12-1 gelas), anak yang lebih besar diberikan minuman
sebanyak mungkin. Masalah yang muncul kadang-kadang selain diare juga disertai
dengan keluhan muntah-muntah sehingga menyulitkan pemberian oralit. Pemberian
antimuntah sebelum pemberian oralit dapat membantu mengurangi masalah tersebut.
Pemberian ASI atau makanan lain -- yang mudah dicerna, rendah serat, dan tidak
merangsang -- dapat tetap dilanjutkan. Pemberian antibiotika hanya pada
kasus-kasus yang dicurigai atau dengan pemeriksaan laboratorium terdapat adanya
infeksi bakteri. Pemberian antidiare tidak dianjurkan untuk diberikan.
Penyulit
yang timbul pada kasus diare akut ini antara lain: hiponatremia, hipernatremia,
demam, ileus paralitik (perut kembung dan nyeri), kejang, malabsorsi
glukosa/laktosa, gagal ginjal, sampai asidosis metabolik.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda Copy-paste di blog or web teman-teman semua, Jangan Lupa di Like or commentnya ya...
Terima kasih