PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Kista Ovari merupakan tumor pada
oranium dimana angka terjadinya cukup signifikan disamping tumor/kanker mammoe
pada wanita. Banyak hal yang menjadi faktor pemicu pertumbuhan sel yang
abnormal tersebut antara lain maternal, riwayat penggunaan kontrasepsi
disamping itu pola modern dimana tingkat stressor meningkat serta pola makan
dan kebersihan juga bisa mempengaruhi.
Adapun penatalaksanaannya dapat
berupa kemoterapi, radiasi atau tindakan operatif dimana dari setiap tindakan
tersebut memberikan dampak dan resiko tersendiri. Masalah keperawatan yang bisa
muncul akibat tindakan tersebut antara lain nyeri, cemas, keterbatasan
aktivitas serta resiko infeksi masalah keperawatan tersebut dapat teratasi
dengan tindakan keperawatan yang tepat disini peran perawat sangat besar.
Berdasarkan hal tersebut, penulis
tertarik untuk mengangkat masalah keperawatan pada pasien dengan post kista
ovari dan mengetahui lebih mendalam tentang kista ovari yang merupakan penyakit
yang cukup menakutkan bagi wanita.
II.
Tujuan
Adapun tujuan penyusunan makalah
tentang Asuhan Keperawatan pada pasien dengan diagnosa post operasi Kista Ovari
ini yaitu untuk memenuhi tugas praktekum di Ruang OK RS. Karang Tembok
Surabaya. Disamping itu juga sebagai referensi untuk pembelajaran dan penerapan
kasus serta pemberian asuhan keperawatan pada pasien post operasi kista ovari.
LAPORAN PENDAHULUAN
KISTA OVARIUM
I. Definisi
Kista Oranium adalah pertumbuhan
sel yang berlebihan/abnormal pada oranium yang membentuk seperti kantong
(Sylvia Anderson, 2000).
II.
Klasifikasi
A. Tumor Non Reoplastik
1.
Tumor akibat radang
2.
Tumor lain
2.1.
Kista folikel
2.2.
Kista korpus luteum
2.3.
Kista lutein
2.4.
Kista inklusi germinal
2.5.
Kista endometrium
2.6.
Kista stein-Leventhal
B.
Tumor Neoplastik Jinak
1.
Kistik
1.1.
Kistoma Ovari Simpleks
1.2.
Kistadenoma Ovari Serosum
1.3.
Kistadenoma Ovari Musinoseum
1.4.
Kista Endometroid
1.5.
Kista Dermoid
2.
Solid
2.1.
Fibroma, leiomioma,
fibroadenoma, papiloma, angioma, limfangioma
2.2.
Tumor Brenner
2.3.
Tumor sisa andrenal
(maskulinoro-blastoma)
C.
Tumor Oranium Ganas
III.
Gambaran Klinik
Banyak tumor oranium tidak
menunjukkan gerak dan tanda, terutama tumor oranium
yang kecil sebagian besar gerak dan tanda adalah
akibat dari pertumbuhan, aktivitas endoktrin atau komplikasi tumor-tumor
tersebut.
IV.
|
Patofisiologi
|
|
|
|
|
|
V.
Penegakan Diagnosis
1.
Laproskopi
Pemeriksaan ini sangat berguna untuk mengetahui apakah
sebuah tumor berasal dari oranium atau tidak dan untuk menentukan sifat-sifat
tumor itu.
2.
Ultra Sonegrafi
Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan letak dan batas
tumor. Apakah tumor berasal dari uterus, oranium atau kandung kemih, apakah
tumor kistik atau solid dan dapat dibedakan pula antara cairan dalam rongga
perut yang bebas dan yang tidak.
3.
Foto Roentgen
Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan adanya
hidrotoraksi, selanjutnya pada kista dermoid kadang-kadang dapat dilihat adanya
gigi dalam tumor. Penggunaan foto roentgen pada pielogram intravena dan pemasukan
bubur barium dalam kolom sudah disebut diatas.
4.
Parasentesis
Telah disebut bahwa pungsi pada asites berguna untuk menentukan sebab asites perlu
diingatkan bahwa tindakan tersebut dapat mencemarkan karum peritonei dengan isi
kista bila dinding kista tertusuk.
VI.
Penatalaksanaan
·
Pembedahan
Pembedahan memberikan kemungkinan terbaik bagi
penyembuhan kanker apabila diterapkan pada tumor-tumor yang berbatas. Tumor
yang telah bermetastasis dapat diterapi dengan pembedahan untuk menghilangkan
nyeri pasien akibat tumor yang menekan saraf disekitarnya.
·
Terapi Radiasi
Menggunakan radiasi pengion untuk menghancurkan sel-sel
tumor. Radiasi bekerja berdasarkan prinsip bahwa sel yang paling rentan
terhadap efek perusak radiasi adalah sel-sel yang berada dalam stadium S atau M
siklus sel. Radiasi biasanya digunakan sebagai tindakan tambahan pada
pembedahan untuk memperkecil ukuran tumor atau untuk tujuan-tujuan paliatif.
·
Kemoterapi
Menggunakan obat-obat kemoterapi dari berbagai kelas
untuk menghancurkan sel-sel yang berada di stadium S.M atau G awal siklus sel.
Tumor tumbuh secara cepat sehingga banyak memiliki sel yang sedang bereplikasi
dan membelah dan karenanya paling rentan terhadap kemoterapi. Kemoterapi sering
digunakan sebagai tambahan pembedahan. Kemoterapi digunakan untuk tujuan-tujuan
paliatif. Terapi ini biasanya menyebabkan penekanan sumsum tulang yang
sebaliknya menyebabkan kelelahan, anemia, kecenderungan perdarahan dan pening
katar resiko infeksi.
Asuhan Keperawatan
Pengkajian
I.
Pengumpulan data
a.
Biodata/identitas pasien
meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa, pekerjaan, pendidikan,
alamat, tanggal MRS serta diagnosa medis.
b.
Keluhan utama
Pada umumnya pasien mengalami nyeri hebat didaerah
abdomen serta penonjolan pada abdomen yang mengganggu rasa nyaman (pre
operatif).
Pada pasien dengan post op biasanya terdapat keluhan
berupa nyeri luk operasi (post op).
c.
Riwayat penyakit sekarang
Hal meliputi keluhan, tanda dan gerak yang dialami mulai
pre operatif hingga pos operatif.
d.
Riwayat penyakit dahulu
Hal ini meliputi sakit yang pernah dialami sebelumnya
serta pengalaman operasi sebelumnya.
e.
Riwayat penyakit keluarga
Hal ini meliputi kesehatan dalam keluarga, tentang
riwayat penyakit yang menurun seperti DM, HT, jantung atau kanker.
f.
Pola-pola fungsi kesehatan
1.
Pola persepsi dan tata laksana
hidup sehat
Tanggapan pasien mengenai arti sehat dan kebersihan diri
serta lingkungan, kebiasaan pasien mandi.
2.
Pola nutrisi dan metabolisme
Pada umumnya tidak ada gangguan pada pola makan, nutrisi
dan metabolisme pada pasien dengan tumor ovari.
3.
Pola eliminasi
Eliminasi alsi dan usi bisa terganggu. Pasien bisa
mengalami konstipasi dan gangguan uri/miksi (retinsio uri atau disuria) akibat penekanan oleh tumor pada daerah tersebut (pre
operasi).
4.
Pola istirahat tidur
Pola istirahat dan tidur bisa terganggu akibat nyeri
yang dirasakan
5.
Pola aktivitas dan latihan
Pada pasien dengan kista ovari biasanya tidak ada
gangguan pada aktivitas dna latihan (pre op).
Pada pasien dengan post op aga gangguan pola aktivitas
dan latihan yaitu pembatasan aktivitas akibat nyeri pada daerah operasi serta
pengaruh anestesi (SAB) yang masih ada.
6.
Pola persepsi dan konsep diri
Sering terjadi kecemasan tentang tindakan yang dilakukan
serta penyakit yang diderita danpak psikologis dapat mempengaruhi konsep diri.
7.
Pola sensori dan kognitif
Pasien dengan kista ovari dapat mengalami nyeri akibat
penukaran saraf sekitar tumor (pre operasi).
Pasien dengan pembedahan juga dapat mengalami nyeri
akibat luk pada daerah operasi (post operasi).
Pada pre op juga bisa terjadi masalah cemas akibat
kurangnya pengetahuan tentang prosedur atau tindakan operasi sehingga pasien
takut.
8.
Pola reproduksi dan seksual
Pada pasien dengan kista ovari dapat mengalami gangguan
pada pola reproduksi dan seksual bisa berupa amenothea atau hipermenothea.
9.
Pola hubungan dan peran
Ada perubahan hubungan dan peran sehubungan dengan rawat
inap
10.
Pola penanggulangan stres
Cara pasien dalam menanggulangi stres dapat menggunakan
koping mekanisme yang baik apabila mendapat motivasi dari keluarga maupun
perawat.
11.
Pola tata nilai dan kepercayaan
Agama yang dianut, kebiasaan ibadah mempengaruhi bio
psikologi pasien.
Pemeriksaan Fisik
-
Keadaan umum
Didapat keadaan klien saat pengkajian, lemah, pembatasan
aktivitas
-
Pemeriksaan tanda-tanda vital
Dapat terjadi peningkatan nadi, peningkatan/penurunan
suhu serta tekanan darah meningkat.
-
Pemeriksaan kepala dan leher
Kepala tidak terdapat benjolan, memar atau trauma dan
tidak didapat pula disphagi serta pembesaran kelenjar ataupun deviasi trakea.
-
Pemeriksaan sistem integuneen
Turgor kulit elestik, akral bisa dingin hangat tidak
terdapat sianosit
-
Pemeriksaan sistem respirasi
Pada pasien sistem pernapasan dapat normal atau
meningkat
-
Pemeriksaan cardio vascular
Dapat terjadi penurunan tekanan darah serta penurunan Hb
-
Pemeriksaan gastro intestinal
tract
Pada pasien dengan kista ovari bisa terjadi gangguan
berupa konstipasi dan kembung serta didapat adanya luka operasi pada abdomen.
-
Pemeriksaan Musculoskletal
Dapat terjadi penurunan atau kelemahan otot pengaruh
anesti
-
Pemeriksaan sistem endikrim
Dapat terjadi gangguan atau perubahan pada siklus haid,
dapat berupa amerthea atau hipermenorthea.
-
Pemeriksaan benih urinane
Dapat terjadi gangguan atau perubahan pada siklus akibat
penekanan tumor pada daerah ini (post op).
-
Pemeriksaan sistem persyarafan
Dapat terjadi perubahan/gangguan pada sistem motorik dan
sensorik baik pada pre walaupun post og
Diagnosa Keperawatan yang Muncul
Pre op
1.
Gangguan rasa nyaman (nyeri)
berhubungan dengan putaran tangkai tumor/infeksi.
2.
Gangguan pola eliminasi (BAB
dan BAK) berhubungan dengan adanya penekanan pada daerah sekitar tumor.
3.
Cemas berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan tentang penyakit dan penata laksanaan operasi post op.
4.
Gangguan rasa nyaman (nyeri)
berhubungan dengan trauma jaringan sekunder akibat operasi.
5.
Resiko infeksi berhubungan
dengan adanya luk operasi.
Intervensi Keperawatan
·
Diagnosa keperawatan xxx
Gangguan rasa nyaman (nyeri)
berhubungan dengan trauma jaringan sekunder akibat operasi tujuan setelah
dilakukan tindakan keperawatan, nyeri berkurang/hilang dalam wak 1 x 24 jam.
Kriteria hasil : - Pasien
mengatakan nyeri berkurang/hilang
- Ekspresi wajah rileks
- Pasien tenang
- Skala nyeri ringan (0-2)
- TTV normal
TD 120/80
mm/Hg
Nadi 80
x / mnt
Suhu 360oc
RR 20
x / mnt
·
Intervensi
1.
Observasi skala dan respon
terhadap nyeri luk operasi
R/ Untuk mengetahui skala dan respon terhadap nyeri
2.
Beri posisi senyaman mungkin
R/ Menurunkan tinkat ketegangan pada daerah nyeri
3.
Ajarkan teknik
relaksasi-distraksi
·
Teknik relaksasi dengan napas
panjang dan dalam selama terjadi nyeri
R/ Turunnya kontraksi otot dapat mengurangi nyeri
·
Teknik distraksi dengan
mengalihkan perhatian pada hal lain (mendengarkan musik atau TV)
R/ Mengalihkan perhatian dari stimuli/stressor fisik
4.
Ciptakan lingkungan tenang dan
nyaman
R/ Meminimalisir stressor/stimulus
5.
Observasi TTV dan keluhan
R/ Deteksi dini terhadap perubahan
kondisi pasien dan menentukan tindakan selanjutnya
6.
Kolaborasi dalam pemberian
analgesik-antibiotik
R/ Melakukan peran interdependent
·
Implementasi
Merupakan penjelasan dan
perwujudan dari rencana tindakan meliputi beberapa bagian yaitu validasi
rencana keperawatan, memberikan asuhan keperawatan dan pengumpulan data
(Lismidar, 1990).
·
Evaluasi
Merupakan pengukuran keberhasilan
rencana keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan pasien. Tahap ini merupakan
keberhasilan dalam pengukuran proses keperawatan (proses keperawatan, Drs.
Nasrul, 1995).
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Kista Oranium adalah pertumbuhan
sel yang berlebihan/abnormal pada oranium yang membentuk seperti kantong.
Adapun jenisnya yaitu tumor non reoplastik, tumor neoplastik jinak dan tumor
oranium ganas. Secara umum tanda dan gejala yang timbul adalah akibat
pertumbuhan sel yang abnormal aksinitas endoksin atau komplikasi yang
ditimbulkan dapat berupa nyeri, gangguan pola eliminasi, gangguan menstruasi
serta infeksi dan peradangan sekunder.
Adapun penatalaksanaannya dapat berupa kemoterapi
radiasi atau tindakan operatif dimana masing-masing tindakan memberikan dampak
serta resiko tersendiri. Tanda dan gejala yang timbul pada saat perjalanan
penyakit serta permasalahan yang muncul setelah tindakan operatif keseluruhannya mempengaruhi pola-pola fungsi
kesehatan dan membutuhkan asuhan keperawatan yang tepat.
Adapaun masalah yang mungkin muncul pada pasien dengan
post operasi kista orari yaitu nyeri, keterbatasan aktivitas serta resiko
infeksi. Dalam pemberian asuhan keperawatan yang komprehensif perawat harus
menggunakan kiat dan keterampilan keperawatan yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer, Arif, 2001. Kapita Selekta Kedokteran,
Edisi ke 3. Media Aesculapius : Jakarta
Marlynn E.Doengus, 2000, Rencana Asuhan
Keperawatan, Edisi 3, EGC, Jakarta
Sarwono P, 1999, Ilmu Kandungan, Yayasan Bina
Pustaka, Jakarta
Sylvia Anderson, 2000, Patofisiologi Penyakit,
Edisi 4, EGC, Jakarta
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda Copy-paste di blog or web teman-teman semua, Jangan Lupa di Like or commentnya ya...
Terima kasih